Sukses

Makanan Menjijikkan Ini Disajikan untuk Anggota Militer Inggris

Tentara Inggris diduga diberi makanan tidak sehat saat bertugas. Ayam mentah, tomat berbelatung dan telur berjamur diunggah ke media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka memprotes jasa katering Kementerian Pertahanan Inggris, prajurit pria dan wanita mengunggah makanan menjijikkan yang dihidangkan kepada mereka.

Foto-foto yang diunggah ke Facebook memperlihatkan tomat yang terdapat belatung, ayam mentah, dan telur masak yang berjamur.

Seorang tentara yang hanya diketahui bernama Alfie diduga telah mengajukan keluhannya kepada badan pemerintahan Food Standards Agency.

Melalui surat terbuka kepada atasan-atasan militer di Facebook, Alfie menulis,"Kalian tega memberikan makanan tak matang atau ayam mentah kepada tunawisma? Apa kalian mau menyajikan itu kepada pelanggan restoran?"

Tomat yang memiliki belatung dan ayam mentah disajikan kepada militer Inggris. (dailymail)

"Tega memberikannya kepada anak-anakmu untuk makan malam? Kurasa jawabannya 'tidak'. Tentu saja tidak. Tapi kenapa jawaban pertanyaan itu 'ya' bagi tentara yang membayar untuk makanan-makanan itu?"

"Aku telah menyempatkan diri untuk mengambil sejumlah foto agar kalian tahu apa yang disajikan."

"Kami tahu keluhan-keluhan ini diabaikan. Aku sudah mengirim keluhan beserta foto-foto kepada Sodexo."

"Sayangnya, unggahanku telah dihapus dan aku telah diblok oleh Sodexo, Inggris.

"Aku yakin sekali Anda juga terganggu dengan foto-foto telur berjamur, ayam tak matang, dan belatung dalam tomat yang disajikan kepada tentara."

Dikutip dari Daily Mail, Selasa (22/3/2016), foto-foto yang diunggah tidak diketahui di mana dan kapan diambil.

Sodexo adalah salah satu perusahaan katering terbesar di dunia, jasanya diberikan kepada lebih dari 80 militer angkatan darat, udara dan laut di Inggris, Siprus dan Falkland.

Sodexo adalah salah satu perusahaan katering terbesar di dunia, jasanya diberikan kepada lebih dari 80 militer angkatan darat, udara dan laut di Inggris, Siprus dan Falkland. (dailymail)

Makanan yang menjijikkan itu telah memicu perdebatan melalui media sosial.

"Aku selalu berpikir bahwa pasukan tentara akan lebih efektif jika diberi makan dengan baik. Tapi dengan makanan seperti itu, kurasa mereka bahkan tak akan bertahan sampai ke rumah sakit," tulis pengguna Facebook, Chris Davis Willis.

"Aku ingat ketika koki-koki dari Angkatan Udara menyajikan makanan terbaik mereka. Tapi seperti halnya waktu yang berlalu, begitu pula dengan standar makanan," ungkap Vicky Taylor.

Menurut salah seorang tentara bernama Joshua Daniel Ryder, koki yang menyajikan hidangan bahkan enggan mengonsumsi makanan racikan mereka sendiri.

"Satu hal yang kuperhatikan adalah jarang sekali aku melihat koki mengonsumsi makanan yang mereka sajikan kepada kami. Aku bahkan pernah melihat mereka mengonsumsi makanan kaleng anjing, sepertinya itu pilihan yang lebih baik," ungkapnya.

Apel busuk dan telur berjamur diunggah ke media sosial. (dailymail)

Sementara itu Sodexo mengatakan," kami sadar dengan sejumlah keluhan yang muncul di d sosial beberapa minggu lalu."

"Tanpa mengetahui foto-foto itu di mana dan kapan diambil, sangat mustahil bagi kami untuk melakukan penyelidikan."

"Kami menangani kualitas dan keamanan makanan dengan serius dalam organisasi."

"Jika ada pelanggan mengeluhkan makanan yang kami sajikan, sebaiknya mereka memberi tahu kepada petugas kami di mana mereka membeli makanan itu agar bisa ditanggapi dengan segera."

Petisi di dunia maya meminta Parlemen untuk melakukan investigasi terhadap standar makanan yang disajikan kepada militer dan pelayanan Sodexo, dan hingga kini telah mendapatkan lebih dari 10.000 orang tanda tangan.

Roti lapis dan telur rebus berjamur. (dailymail)

Permohonan resmi kepada pemerintah itu bertuliskan, "Aku telah mengetahui standar makanan yang disajikan kepada militer. Sodexo menyediakan makanan dingin yang tidak sehat dan memberikan pelayanan di bawah standar."

"Pemerintah mengeluarkan biaya yang minim bagi tentara dibanding tahanan. Penggunaan uang pajak yang buruk dan sangat memalukan melakukan ini kepada personel militer."

Sementara itu, MailOnline telah berusaha mendapatkan komentar dari Kementerian Pertahanan Inggris, tapi hingga kini belum mendapatkan balasan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.