Sukses

Serangan Udara Israel Hantam Mobil di Jalur Gaza, 2 Orang Tewas

Serangan Israel yang membabi buta terus memakan korban jiwa, hingga saat ini korban jiwa telah mencapai 196 orang.

Liputan6.com, Gaza - Israel melanjutkan serangan udaranya ke Jalur Gaza. Serangan itu menghantam sebuah mobil di Kota Rafah yang berada di selatan Jalur Gaza, Selasa 16 Juli pagi. 2 Orang yang berada dalam mobil itu pun tewas seketika sedangkan 3 pejalan kaki yang kebetulan berada di dekat mobil itu terluka.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (16/7/2014), serangan Israel di wilayah lain membunuh 9 orang, 2 di antaranya anak-anak. 4 Orang tewas di Rafah, 1 di antaranya bocah berusia 9 tahun dan 5 orang lainnya di Khan Younis.

Seorang di antara korban tewas di Khan Younis itu adalah Sara Sheik Eid. Tubuh mungilnya terbaring di samping jasad lainnya yang tak lain ayah dan pamannya. Isak tangis sang ibu dan anggota keluarga lainnya pun tak terbendung mengiringi kepergian Sara.

Salah satu korban serangan militer Israel itu adalah Darul Quran -- bangunan sumbangan warga Indonesia ini rusak parah dibuatnya. Beruntung tak ada korban jiwa yang jatuh karena para penghuninya telah mengungsi. Tampaknya bangunan itu telah lama menjadi target serangan karena sebelumnya bangunan yang berada di dekatnya yang dihantam.

Kementerian Kesehatan yang berpusat di Jalur Gaza menyatakan jumlah korban tewas akibat agresi besar militer Israel bertambah menjadi 196 orang, sebagian besar merupakan warga sipil. Sementara itu ada sekitar 1.500 orang lainnya terluka.

Pejuang Palestina sendiri terus melancarkan serangan roket. 76 Roket dilepaskan ke Israel sejak Selasa 15 Juli. Seorang warga Israel tewas akibat roket yang ditembakkan dari perlintasan Erez. Hal ini merupakan korban jiwa pertama di pihak Israel. Serangan roket Hamas juga mendarat di Kota Eliat, Selatan Israel, menciderai 2 orang.

Gencatan senjata yang difasilitasi Mesir menemui kebuntuan, setelah Hamas menolak proposal tersebut. Hamas menyebut proposal tersebut dirancang sepihak tanpa melibatkan Hamas. Hamas juga keberatan dengan poin yang mengharuskan perlucutan senjata di Jalur Gaza, sebagai syarat gencatan senjata. Sementara di lain pihak, Israel tetap leluasa menggunakan kekuatan militernya atas wilayah Palestina.

Pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan siap menggunakan kekuatan berskala besar untuk melumpuhkan Hamas. Israel akan berupaya meminta legitimasi internasional untuk meningkatkan operasi militernya di antaranya dengan menggelar operasi darat ke Gaza. (Ein)

Baca juga:

12 Roket Israel Hancurkan Bangunan Sumbangan Indonesia ke Gaza

Eks Bos Mata-mata Israel Mossad: Hamas Bukan yang Terburuk

Hamas: Kami Bukan Pihak Pembunuh, Tapi yang Dibunuh...

Video Terkini