Sukses

Penyandang Disabilitas Netra Kerap Dibantu Relawan, Pendamping dan Teman Tandem, Ini Perbedaannya

Penyandang disabilitas netra kerap dibantu oleh seseorang yang disebut pendamping, relawan, atau teman tandem dalam melakukan mobilitas dan aktivitas tertentu.

Liputan6.com, Jakarta Penyandang disabilitas netra kerap menghadapi kesulitan saat melakukan mobilitas atau hal-hal tertentu yang melibatkan kemampuan penglihatan.

Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut, biasanya tunanetra akan dibantu oleh seseorang yang disebut pendamping. Istilah pendamping kerap digunakan untuk setiap orang yang membantu atau mendampingi tunanetra.

Padahal sebenarnya selain pendamping, ada juga orang-orang yang bisa disebut sebagai relawan atau teman tandem bagi tunanetra.

“Jika mengacu pada makna istilah, setidaknya ada tiga perbedaan signifikan antara relawan, pendamping, dan teman tandem bagi tunanetra,” tulis Juwita Maulida dari Yayasan Mitra Netra dikutip Senin (19/2/2024).

Tiga hal tersebut melibatkan peran, fokus kegiatan, dan tingkat keterlibatan dalam mendukung kehidupan penyandang tunanetra.

Mengenal Arti Relawan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah relawan merupakan bentuk tidak baku dari istilah sukarelawan, yang memiliki arti orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak karena dipaksa atau diwajibkan).

Secara umum, relawan juga dapat dimaknai sebagai seseorang yang sukarela memberikan waktu, tenaga, atau keterampilannya tanpa mengharapkan imbalan finansial secara langsung. Relawan umumnya terlibat dalam sebuah kegiatan sosial dengan tujuan tertentu, misalnya dukungan berupa partisipasi atau kontribusi positif untuk masyarakat.

2 dari 4 halaman

Relawan bagi Penyandang Disabilitas Netra

Jika dikaitkan dengan penyandang disabilitas netra, peran relawan lebih banyak terlibat pada kegiatan yang terjadi dalam kurun waktu yang cukup singkat.

Fokus dukungan dari para relawan untuk tunanetra bisa terlihat dalam berbagai aktivitas yang lebih sederhana dan dapat diselesaikan dengan cepat. Mulai dari membacakan buku untuk mahasiswa tunanetra yang mencari referensi tugas, relawan yang mendeskripsikan adegan film pada kegiatan nonton bareng, hingga membantu tunanetra bermobilitas dalam kegiatan resmi di sebuah gedung/hotel.

Pada dasarnya, keterlibatan relawan bersifat periodik dan tergantung pada kebutuhan dan kesepakatan antara relawan dan tunanetra yang dibantu.

Oleh karenanya, hubungan antara relawan dan tunanetra biasanya tidak terlalu akrab karena waktu berinteraksi relatif singkat. Bahkan, tak jarang relawan merupakan orang asing yang sama sekali belum dikenal atau ditemui tunanetra. Akan tetapi, Mereka dapat menciptakan pengalaman positif dan membantu memperluas jaringan pertemanan tunanetra, terutama jika menemukan kecocokan dalam topik pembicaraan atau kegiatan yang disukai.

3 dari 4 halaman

Pendamping bagi Penyandang Disabilitas Netra

Sementara, istilah pendamping jika dilihat di KBBI adalah (orang) yang mendampingi, menemani, menyertai).

Jika dimaknai lebih luas, pendamping adalah seseorang yang memberikan dukungan, bantuan, atau perlindungan kepada individu lain. Khususnya mereka yang mungkin membutuhkan bimbingan atau bantuan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

“Pendamping dapat membantu individu mencapai tujuan tertentu atau mengatasi tantangan yang dihadapi,” kata Juwita.

Seorang pendamping seringkali lebih terfokus pada pemberian dukungan dalam aktivitas harian. Mereka berupaya untuk membantu tunanetra meraih kemandirian dan kesetaraan dalam aktivitas sehari-hari.

Mereka mungkin juga bekerja lebih intensif untuk memahami kebutuhan khusus individu yang mereka dampingi.

Contoh kegiatan yang dilakukan oleh pendamping adalah:

  • Menemani tunanetra bepergian ke luar kota
  • Guru pendamping khusus yang membantu siswa tunanetra belajar
  • Menyertai tunanetra dalam menyelesaikan urusan pribadi, misalnya membuka rekening bank, memeriksakan diri ke dokter, atau berbelanja.

Dalam keterlibatannya dengan tunanetra, hubungan pendamping bersifat lebih personal dan berkesinambungan. Seorang pendamping umumnya merupakan orang yang dikenal secara pribadi oleh tunanetra, misalnya teman, kerabat, atau kolega.

Hal ini tentu dianggap wajar mengingat dukungan yang diberikan oleh pendamping pada tunanetra juga bersifat lebih pribadi.

4 dari 4 halaman

Teman Tandem bagi Penyandang Disabilitas Netra

Juwita menjelaskan, definisi umum dari istilah teman tandem adalah seseorang yang bermitra atau berkolaborasi dengan individu lain untuk melakukan suatu aktivitas yang berkaitan dengan kerja sama.

Peran teman tandem cukup penting bagi tunanetra karena keduanya saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan.

Teman tandem berfokus pada kegiatan yang membutuhkan keahlian khusus, seperti dalam bidang pekerjaan, olahraga, dan menjelajahi alam. Dalam pekerjaan, umumnya tunanetra menyelesaikan tugas berbasis teks, sedangkan rekan tandem menyelesaikan tugas yang bersifat visual. Misalnya mendesain, memilih foto/video, dan lain-lain. Pada bidang olahraga, atlet lari tunanetra membutuhkan teman tandem untuk berlari bersama dan membantu menentukan arah.

Sementara, untuk penjelajahan alam, tunanetra yang hobi naik gunung atau tracking ke wisata air terjun, wajib memiliki rekan tandem yang memahami cara memandu tunanetra dalam menghadapi medan terjal yang akan dihadapi.

Karena membutuhkan keterampilan yang spesifik dan terbatas pada kegiatan tertentu, maka tidak semua orang dapat menjadi rekan tandem bagi tunanetra. Namun, kerja sama yang melibatkan penyelesaian masalah dan mencapai tujuan bersama mampu menciptakan pengalaman inklusif dan penuh kolaborasi.