Sukses

Saluran TV Korea EBS Memperkenalkan Boneka Anak dengan Autisme di Puppet Show

Byeori, karakter dengan gangguan spektrum autisme, akan memulai debutnya pada episode Jumat dari “TK Ding Dong Dang

Liputan6.com, Jakarta Saluran TV pendidikan Korea Selatan EBS ingin meningkatkan kesadaran para penyandang disabilitas dengan memperkenalkan karakter baru dengan gangguan spektrum autisme dalam pertunjukan boneka pendidikan.

Penyiar mengumumkan pada hari Rabu bahwa Byeori, karakter dengan gangguan spektrum autisme, akan memulai debutnya pada episode Jumat dari “TK Ding Dong Dang.”

Selama episode ini, anak-anak TK akan bertemu untuk pertama kalinya dengan Byeori.

Guru akan memberikan penjelasan sederhana untuk memperkenalkan Byeori kepada penonton muda.

Tim produksi secara ekstensif mempelajari perilaku anak-anak dengan gangguan spektrum autisme.

Baik dalang maupun pengisi suara yang memerankan Byeori melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap berbagai karakteristik gangguan spektrum autisme untuk memastikan penghindaran stereotip yang terus berlanjut.

“Episode ini bertujuan untuk menghadirkan tantangan bagi anak-anak kecil, membantu mereka belajar tentang terlibat dengan orang lain dan merangkul nilai-nilai seperti batasan, rasa hormat, dan keragaman,” tulis pernyataan EBS, seperti dikutip Koreabizwire, Jumat (18/8/2023).

Seperti diketahui, autisme merupakan gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan penderitanya dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti penyebab anak autis.

Beberapa penelitian mengatakan bahwa ada faktor lainnya yang menjadi penyebab anak autisme.

Autisme juga menyebabkan gangguan perilaku dan membatasi minat penderitanya. Pada beberapa kasus, kebanyakan penderitanya mengalami keterlambatan berbicara, perlikau acuh dan tak acuh, dan lain sebagainya.

Kebiasaan yang terjadi di luar perilaku normal ini biasanya terlihat saat anak berusia 3 tahun. Di saat inilah biasanya orang tua menyadari bahwa ada yang berbeda pada anaknya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Karakter Boneka dan Film Anak dengan Autisme

Serial kartun televisi anak-anak terkenal 'Thomas & Friends' juga sebelumnya telah memperkenalkan karakter penyandang autisme untuk pertama kalinya. Bahkan karakaternya ini akan disuarakan oleh aktor dengan spektrum autisme.

Kereta merah yang memiliki autisme itu bernama Bruno. Dilansir dari Disabilityscoop, Bruno akan bergabung dengan dunia "Thomas & Friends" dengan pemutaran perdana "Thomas & Friends: All Engines Go" minggu depan.

Karakternya digambarkan sebagai "kereta dengan rem tangan yang menyenangkan yang suka membuat permainan kata-kata". Kemampuannya untuk mundur memberinya perspektif yang unik.

“Bruno yang berorientasi pada detail menikmati jadwal, rutinitas, dan tahu ke mana semua trek mengarah,” menurut Mattel Television. “Melalui kehadirannya di layar, Bruno memperkenalkan penonton pada panutan yang positif, panutan neurodivergent.”

Chuck Smith, aktor berusia 10 tahun dengan autisme dari Toronto, merupakan pengisi suara Bruno dalam versi "Thomas & Friends: All Engines Go" yang akan tayang di AS dan Kanada.

Mattel mengatakan bahwa pihaknya bekerja dengan Autistic Self Advocacy Network dan Easterseals Southern California untuk mengembangkan karakter Bruno dan memastikan akurasinya.

“Para penyandang autisme telah terlibat dalam semua aspek penciptaan Bruno, mulai dari kami sebagai konsultan hingga penulis di acara itu dan pengisi suara Bruno, ini menjadikan Bruno sebagai karakter autistik yang sesungguhnya,” kata Zoe Gross, direktur advokasi di Autistic Self Advocacy Network. “Saya berharap Bruno akan memberi pemirsa contoh inklusi yang berarti dalam kehidupan sehari-hari.”

 

3 dari 3 halaman

Julia dalam Sesame Street

Acara televisi anak-anak Sesame Street untuk pertama kali memperkenalkan tokoh karakter dengan autisme. Pada April 2017, bakal hadir sosok bernama Julia, seorang anak perempuan berambut oranye dengan autisme.

Sebelumnya, Julia sudah hadir dalam buku cerita digital Sesame Street sejak 2015. Dikisahkan, Julia merupakan sosok gadis cilik yang melakukan 'hal-hal kecil secara berbeda dibanding anak lain'.

Penulis Sesame Street, Christine Ferraro, mengungkapkan, pada awalnya memang muncul kebingungan dalam menggambarkan karakter Julia. "Pada awal diskusi kami bertanya-tanya: 'Bagaimana kita bisa melakukan ini? Bagaimana kita membicarakan autisme?'," kata Ferraro.

"Hal ini sangat sulit karena autisme pada setiap anak tidak sama," kata Ferraro lagi kepada CBS News 60 Minutes.

Dalam episode pertama kehadiran di Sesame Street, karakter Julia yang memperlihatkan karakter umum anak-anak autisme. Lalu, Julia juga akan mencoba sebuah gim yang bisa membuatnya merasa nyaman bergabung.

Sosok orang yang menggerakkan (dalang) Julia, Stacey Gordon, memang memiliki anak dengan autisme. Dengan kehadiran Julia dalam Sesame Street akan menunjukkan kepada anak-anak autisme lain mereka tidak sendirian.

Menanggapi kehadiran karakter Julia dalam Sesame Street, CEO of Child Autisme UK, Mandy Williams, memberi apresiasi.

"Sesame Street merupakan sebuah progam anak-anak yang ikonik. Kehadiran Julia bisa menjadi sebuah hal yang positif," katanya mengutip Huffington Post UK, Jumat (24/3/2017).

Dan memang karakter anak-anak autisme berbeda, tapi mereka memiliki karakteritik yang umum. "Anak-anak autis sering merasa kewalahan oleh hal-hal yang merangsang sensorik seperti bising dan lampu terang. Dan bukan berarti mereka tidak selalu mau merespon anak-anak lain," kata Mandy.

Mandy pun berharap kehadiran karakter ini akan menginspirasi penulis cerita atau pembuat film lain untuk menghadirkan sosok anak-anak dengan autisme.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.