Liputan6.com, Jakarta Di belahan dunia, ada para pemimpin bisnis yang entah bagaimana berhasil menciptakan dan mempertahankan praktik perusahaan dan budaya organisasi inklusif.
Seperti halnya disampaikan Zithobile (Zitty) Nxumalo, Ph.D., seorang pelatih kepemimpinan bersertifikat dengan Deftable LLC dan Center for Creative Leadership. Ia berbagi pengalamannya setelah melibatkan pegawai penyandang disabilitas intelektual dan perkembangan.
Baca Juga
"Ada manfaat keragaman di tempat kerja, aspek berikut mungkin kurang dieksplorasi," katanya, dilansir Forbes.Â
Advertisement
Jadi ia membagikan beberapa tips untuk mengajak penyandang disabilitas bekerja sama dalam perusahaan.
1. Pelatihan untuk pegawai
Kantor Kesetaraan, Keragaman, dan Inklusi National Institutes of Health (NIH) di AS menerbitkan strategi untuk bekerja dengan orang-orang penyandang disabilitas.
Sebelum membawa karyawan baru yang beragam, tenaga kerja perlu dipersiapkan untuk bisa berkomunikasi secara efektif melintasi perbedaan.
Kegagalan untuk melatih anggota tim dengan benar dapat mengakibatkan trauma mendalam bagi mereka yang akan menghambat tujuan organisasi. Berkomunikasi tentang topik yang sulit atau dalam situasi yang tidak dikenal adalah keterampilan yang hanya dimiliki sedikit orang namun banyak yang dapat memperoleh manfaat dari pembelajaran.
Investasikan itu semua dalam pelatihan untuk meningkatkan keberhasilan jangka panjang.
Â
2. Jangan Meremehkan Kemampuan Seseorang
Jangan membuat kesalahan dengan mengasumsikan bahwa seseorang yang memiliki disabilitas intelektual atau perkembangan tidak dapat menggunakan alat manajemen stres untuk mengatasinya.
Jika komunikasi dilakukan secara langsung, ekspektasi ditetapkan dengan jelas dan pendidikan diprioritaskan, penyandang disabilitas bisa menjadi aset yang sangat besar dan pemecah masalah yang fenomenal dengan energi untuk menanggung situasi yang penuh tekanan dengan penuh sukacita.
Ciptakan mekanisme bagi anggota tim untuk berbagi praktik terbaik mereka dalam mengelola stres dan melakukan dekompresi dari situasi dengan stimulasi tinggi.
Â
Advertisement
3. Mendorong Individualisme dalam Pekerjaan
Seperti kata pepatah, ada banyak jalan menuju Roma. Ada beberapa hal yang berbeda untuk orang lain, jadi berusahalah (dengan alasan yang masuk akal) untuk menciptakan lingkungan yang mendorong karyawan untuk melakukan berbagai hal dengan cara mereka sendiri.
Jika mereka berhasil menyelesaikan pekerjaannya, Anda mungkin akan mendapatkan proses dan prosedur yang lebih efisien daripada yang ada saat ini.
Mengizinkan orang lain untuk melakukan berbagai hal dengan cara yang berbeda juga membantu meningkatkan kepercayaan diri saat mereka menikmati kesuksesan melalui perjalanan manajemen diri.
Â
4. Gunakan Komunikasi Langsung
Individu yang mungkin belum pernah berinteraksi dengan penyandang disabilitas mungkin akan merasa terintimidasi. Doronglah mereka untuk memulai percakapan dan mengakui kemanusiaan satu sama lain. Komunikasi langsung adalah yang terbaik.
Ada begitu banyak makna halus dalam komunikasi yang bernuansa, jadi tetap berkomunikasi secara langsung dapat membantu menghilangkan kesalahpahaman yang bisa terjadi akibat bahasa atau frasa yang tidak dipahami secara universal.
Â
Advertisement
5. Pekerjakan Lebih dari Satu Pegawai Disabilitas
Jika Anda hanya mempekerjakan satu orang saja, hal ini dapat menempatkan mereka pada posisi yang terpinggirkan. Anda mungkin perlu menginvestasikan sedikit waktu dan tenaga pada awalnya, namun hal ini sangat berharga. Hal ini dapat membangun loyalitas dan tingkat kemandirian di antara anggota tim.
Kenali keahlian dan kemampuan di antara sekelompok orang yang sering diabaikan. Hal ini akan jauh lebih bermakna daripada sekadar memenuhi target jumlah SDM kantor Anda melalui lokakarya yang tidak bersemangat.
Seperti banyak hal lainnya, sedikit usaha dapat menghasilkan banyak manfaat. Komunikasi dan konsistensi adalah kuncinya. Pertimbangkan bagaimana Anda bisa menambah nilai yang sangat besar bagi tenaga kerja Anda dengan mengambil langkah untuk mempekerjakan dan mempertahankan penyandang disabilitas intelektual dan perkembangan. Hasilnya mungkin berupa komunikasi yang lebih otentik dan perubahan yang sangat berarti bagi budaya organisasi Anda.