Liputan6.com, Jakarta Demam film Barbie membuat bonekanya menjadi sorotan kembali. Berbagai penelitian di masa lalu telah melihat efek negatif bermain boneka Barbie terhadap harga diri anak-anak karena tampilannya yang selalu cantik.
Namun, peran role play tidak bisa ditiadakan karena nyatanya bisa memberikan dampak positif bagi tumbuh kembang anak.
Baca Juga
Ada beberapa hal tentang masa kecil yang tidak pernah berubah. Ketertarikan pada mainan dan boneka adalah salah satunya. Meskipun anak-anak saat ini memiliki banyak inovasi digital yang menjauhkan mereka dari interaksi sosial, bermain peran adalah salah satu cara untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial.
Advertisement
Pada akhir 1950-an, boneka Barbie memicu kemarahan karena mempromosikan standar kecantikan yang tidak realistis di kalangan anak-anak. Namun selama bertahun-tahun, barbie semakin beragam dan inklusif (bahkan ada Barbie dengan Sindrom Down) berhasil menepis stigma tersebut.
Dilansir dari Healthshots, menurut pendidik anak usia dini Rachna Narwekar, juga seorang pembina untuk anak-anak dengan disabilitas belajar, bermain peran atau drama merupakan sarana belajar yang penting bagi perkembangan anak secara keseluruhan. Dia menyebutkan manfaat-manfaat berikut ini dari bermain boneka.
1. Bermain peran membantu anak mengembangkan keterampilan sosial
Salah satu keterampilan paling penting yang dapat dikembangkan seorang anak di masa kanak-kanak adalah keterampilan sosial. Ini adalah kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain secara efektif.
Bermain mengajarkan anak bagaimana berempati, menunggu giliran dan beradaptasi dengan berbagai situasi. Ini juga membantu anak-anak pemalu untuk keluar dari zona nyaman mereka dan mengekspresikan diri mereka dengan bebas.
2. Mengajarkan Keterampilan Hidup
Ketika anak-anak bermain dengan mainan, mereka belajar merawatnya. Memandikan boneka, menyiapkan pakaian, atau menata dapur membantu anak-anak mengembangkan keterampilan hidup yang sangat dibutuhkan.
Bermain di tahun-tahun awal membantu anak-anak memahami nilai memiliki mainan dan fakta bahwa mereka bertanggung jawab untuk menjaganya agar tetap dalam kondisi baik.
3. Meningkatkan imajinasi
Sebuah tim peneliti Cardiff University, yang telah mempelajari otak anak-anak yang bermain dengan boneka Barbie, mengamati bagian otak yang terkait dengan pemrosesan informasi sosial menjadi aktif. Ini bahkan benar dalam kasus permainan boneka solo.
Bermain dengan boneka dan asesorisnya mendorong anak untuk berpikir tentang orang lain dan mereka belajar untuk berinteraksi dengan tepat. Dengan menggunakan berbagai properti yang disertakan dengan boneka, anak-anak memberikan peran yang berbeda satu sama lain dan membuat berbagai adegan untuk dimainkan.
Advertisement
4. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Melalui permainan peran, anak-anak dapat mengambil peran yang berbeda dan mendapatkan kesempatan untuk menjadi siapa pun yang mereka inginkan pada saat itu. Ini membantu mereka terlibat secara kreatif dengan teman dan rekan mereka.
Drama dramatis menciptakan suasana imajinasi dan keingintahuan. Semakin banyak situasi yang diciptakan anak selama waktu bermain, semakin percaya diri dia untuk mengeksplorasi dan memerankan karakter yang berbeda.
5. Membangun Kosakata
Sebelum seorang anak dapat belajar membaca, mereka perlu memiliki pemahaman yang baik tentang kata-kata dan apa artinya. Anak-anak dapat memperluas kosa kata mereka berkat banyaknya aksesori yang terlibat dalam permainan dramatis. Dari membuat sarapan pura-pura hingga mendirikan klinik dokter hewan, anak-anak belajar bagaimana menggunakan alat yang disediakan dan berkomunikasi secara efektif.
6. Meningkatkan Konsentrasi
Aksesori mungil yang menyertai boneka Barbie membutuhkan konsentrasi dan ketelitian untuk disatukan. Ini juga membantu meningkatkan koordinasi mata-tangan, kebutuhan penting untuk melakukan berbagai tugas sehari-hari.
7. Mengembangkan Keterampilan Motorik
Berbagai aksesori dan gaun boneka Barbie hadir dengan membantu meningkatkan keterampilan motorik halus seorang anak. Dari memperbaiki perangkat dapur hingga menyiapkan potongan-potongan kecil di rumah boneka, semua ini memberikan otot tangan dan jari yang cukup untuk latihan yang dibutuhkan.
8. Meningkatkan Komunikasi
Anak-anak belajar berkomunikasi secara efektif dan memecahkan masalah melalui permainan. Mereka belajar untuk berbagi dengan teman mereka bukan hanya mainan fisik, tetapi juga ide dan perasaan mereka. Baik itu tentang mengatur pesta teh atau kunjungan pura-pura ke dokter, bermain meningkatkan komunikasi.
"Baik di rumah, di kelas atau di tempat lain, orang dewasa dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan anak dalam banyak hal," kata Rachna.
“Pengalaman yang diciptakan untuk anak-anak akan membantu membentuk mereka menjadi orang-orang di masa depan,” katanya.
Jadi, pastikan Anda memilih pengalaman dan mainan yang sesuai untuk anak Anda, pungkasnya.
Advertisement