Sukses

RI Duduki Peringkat Ketiga Dunia dalam Kasus Kebutaan

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa gangguan penglihatan di seluruh dunia saat ini telah mencapai 2.2 Miliar.

Liputan6.com, Jakarta Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa gangguan penglihatan di seluruh dunia saat ini telah mencapai 2.2 Miliar.

Sebanyak 50 persen atau  1,1 milyar di antaranya telah mengalami kebutaan atau disabilitas netra total.

Saat ini negara-negara di Afrika menunjukkan angka persen kebutaan yang tinggi. Namun, berdasarkan jumlah penduduk yang mengalami kebutaan, Indonesia menempati peringkat ketiga di dunia di bawah India dan China.

Di Kawasan Asia Tenggara sendiri, terdapat 95 juta orang kehilangan penglihatannya, dengan Indonesia sebagai negara terbanyak yang menyumbangkan angka kebutaan.

Hal ini menjadi bahasan Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PP-PERDAMI).

“PERDAMI berkomitmen untuk menjadi suatu organisasi yang kuat, peduli terhadap anggota dan menjalin kerja sama dengan para partner untuk mengejar target In SIGHT 2030 dalam mencegah kebutaan dan gangguan penglihatan,” kata Ketua Umum Perdami Prof. dr. Budu, Ph.D, Sp.M (K), M.Med.Ed mengutip keterangan pers yang diterima Disabilitas Liputan6.com, Selasa (31/1/2023).

Baru-baru ini PP-PERDAMI periode 2022-2025 telah resmi dilantik dan dikukuhkan pada tanggal 21-22 Januari 2023 di Hotel Shangri-La Jakarta.

Acara pelantikan ini dihadiri oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) Pusat, Pengurus Pusat PERDAMI, perwalikan dari 24 cabang PERDAMI, dan juga undangan dari para mitra kerja.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pelantikan PP PERDAMI

Pelantikan dan pengukuhan pengurus dilakukan secara khidmat oleh Ketua Umum PB IDI dr. Moh. Adib Khumaidi, Sp.OT.

Kepengurusan PERDAMI kali ini merupakan hasil dari Kongres Nasional (Konas) PERDAMI XVI yang telah berlangsung pada 29-30 Oktober 2022 di Hotel The Westin Surabaya.

Pada Konas ini, Prof. dr. Budu terpilih sebagai Ketua Umum PERDAMI untuk masa tugas 3 tahun (2022-2025).

Pada saat yang sama beberapa nama lain juga dikukuhkan. Termasuk DR. dr. Andika Prahasta, Sp.M (K) sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) PERDAMI.

DR. dr. Bambang Setioadji, Sp.M (K), MH.Kes sebagai Ketua Dewan Kehormatan Etik dan Disiplin (DKEDK). Dan Prof. Dr. Arief S. Kartasasmita, Sp.M(K), M.Kes, Ph.D sebagai Ketua Kolegium Ilmu Kesehatan Mata Indonesia (KIKMI).

3 dari 4 halaman

Harapan Budu

Dalam sambutannya, selain menyampaikan komitmen pencegahan kebutaan dan gangguan penglihatan, Budu juga berharap dapat terus melanjutkan kerja sama dalam menjalankan program-program pengabdian kemasyarakatan.

"Kami juga berharap pemerintah dapat menjadikan kesehatan mata sebagai layanan prioritas dalam sistem kesehatan nasional," katanya.

Sebelum pelaksanaan pelantikan ini, Pengurus Pusat PERDAMI terlebih dahulu melakukan penandatanganan kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU).

Penandatanganan MoU dilakukan dengan para mitra yang nantinya akan bekerja sama mendukung berbagai kegiatan PERDAMI di masa mendatang. Termasuk Yayasan BUMN, Docquity Indonesia, PT. Optik Tunggal dan Ikatan Prostodontis Indonesia (IPROSI).

4 dari 4 halaman

Dukungan Realisasi Program

Selain itu sebagai bentuk penghargaan atas kerja sama yang telah terjalin selama ini, Ketua Umum PERDAMI memberikan plakat penghargaan kepada para mitra kerja yang hadir.

Seperti PT. Sido Muncul, INDOSIAR, Yayasan Dharmais, dan PT. Bank Central Asia, Tbk.

Kemitraan yang terus diperkuat ini merupakan upaya PERDAMI dalam melibatkan banyak pihak dalam memberikan dukungan untuk merealisasikan program-program sosial kemasyarakatan. Tujuannya untuk pemberantasan kebutaan baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.