Sukses

Bocah 6 Tahun Tembak Gurunya di Sekolah, Keluarga: Dia Menyandang Disabilitas Berat

Seorang anak disabilitas usia enam tahun menjadi pemberitaan di berbagai media setelah melakukan penembakan kepada gurunya sendiri, Abigail Zwerner.

Liputan6.com, Jakarta Seorang anak disabilitas usia enam tahun menjadi pemberitaan di berbagai media setelah melakukan penembakan kepada gurunya sendiri, Abigail Zwerner.

Akibat penembakan itu, Zwerner harus dilarikan ke rumah sakit dan belum pulih meski sudah dua minggu dirawat.

Orangtua dari anak laki-laki asal Virginia, Amerika Serikat itu mengatakan bahwa putra mereka menyandang disabilitas parah. Dan mengklaim bahwa senjata yang digunakan dalam penembakan itu telah diamankan.

Pernyataan itu tidak menjelaskan di mana pistol Taurus 9mm disimpan atau bagaimana anak itu bisa mendapatkan akses ke senjata api tersebut.

"Keluarga kami selalu berkomitmen pada kepemilikan senjata yang bertanggung jawab dan menjauhkan senjata api dari jangkauan anak-anak. Senjata api yang diakses putra kami sudah diamankan," kata pernyataan keluarga melalui pengacara seperti melansir New York Post.

Keluarga itu juga mengatakan bahwa siswa kelas satu yang tidak disebutkan namanya itu menyandang disabilitas akut dan berada di bawah rencana perawatan di sekolah. Termasuk ibu atau ayahnya bersekolah bersamanya dan menemaninya di kelas setiap hari.

Menurut orangtua, pekan di mana insiden penembakan terjadi adalah pekan pertama di mana orangtua tidak mendampingi anaknya di kelas.

“Kami akan menyesali ketidakhadiran kami pada hari ini selama sisa hidup kami.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Guru Dikenal Baik

Pernyataan dari keluarga juga membahas hubungan antara bocah itu dengan gurunya.

“Hati kami tertuju pada guru putra kami dan kami berdoa untuk kesembuhannya setelah tragedi yang tak terbayangkan saat dia tanpa pamrih melayani putra kami dan anak-anak di sekolah,” kata keluarga itu.

“Dia (guru) telah bekerja dengan rajin dan penuh kasih untuk mendukung keluarga kami saat kami mencari pendidikan dan lingkungan belajar terbaik untuk putra kami. Kami berterima kasih atas keberanian, keanggunan, dan pengorbanannya.”

Keluarga itu mengatakan, sang anak kini berada di bawah perawatan rumah sakit sejak penembakan itu dan menerima perawatan yang dia butuhkan.

Surat resmi ini dirilis melalui kantor pengacara yang berbasis di Newport News, James Ellenson. Ini menandai pertama kalinya keluarga bocah itu berbicara di depan umum sejak penembakan 6 Januari di Sekolah Dasar Richneck yang mengejutkan negara.

3 dari 4 halaman

Senjata Dibeli Secara Legal

Polisi sebelumnya mengatakan, ibu anak berusia 6 tahun itu membeli senjata tersebut secara legal, tetapi tidak jelas bagaimana putranya mendapatkan akses ke senjata itu.

Undang-undang Virginia melarang warganya meninggalkan senjata di tempat yang dapat diakses oleh anak di bawah 14 tahun. Pelanggaran ini dapat dihukum dengan hukuman penjara maksimum satu tahun dan denda $ 2.500 atau Rp37,6 Juta.

Sejauh ini, tidak ada tuntutan yang diajukan terhadap ibu tersebut, tetapi Kepala Polisi Newport News Steve Drew menyampaikan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.

Apakah orangtua anak laki-laki itu akan dimintai pertanggungjawaban, atau apakah ibunya akan dituntut? Drew menjawab dengan mengatakan bahwa dia ingin memastikan bahwa detektif kota dapat melakukan penyelidikan menyeluruh.

"Saya tidak akan terburu-buru," kata Drew.

4 dari 4 halaman

Insiden yang Belum Pernah Terjadi

Drew menambahkan, departemennya memiliki hubungan yang baik dengan jaksa setempat, dan bahwa dia memiliki keyakinan yang luar biasa bahwa mereka akan membuat keputusan yang tepat berdasarkan bukti yang mereka miliki di hadapan mereka.

Sementara, penyelidik hampir selesai mewawancarai anak-anak yang berada di ruang kelas tempat penembakan itu terjadi. Dia mengatakan polisi sedang bekerja dengan seorang psikolog untuk berbicara dengan mereka tentang apa yang mereka lihat.

“Ini adalah insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya yang kami alami di kota kami, di mana seorang anak berusia 6 tahun memperoleh senjata api, membawanya ke sekolah, mengarahkannya, dan menembak gurunya di depan siswa lain,” kata kepala sekolah.

Zwerner tertembak saat mengajar kelas satu di Richneck Elementary. Pihak berwenang mengatakan tidak ada peringatan dan tidak ada perlawanan sebelum bocah itu menodongkan pistol ke guru berusia 25 tahun itu.

Peluru menembus tangannya dan mengenai dadanya, kata polisi. Zwerner yang terluka mengantar murid-muridnya keluar dari kelas sebelum pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.