Sukses

Kursi Roda Stephen Hawking Akan Dipajang di Luar London

Kursi roda Stephen Hawking, tesis PhD, serta kacamata yang disesuaikan secara khusus akan dipajang di Bradford dalam pameran pertama di luar ibu kota.

Liputan6.com, Jakarta Ratusan barang milik Stephen Hawking termasuk salinan tesis PhD tahun 1996 dan kacamata yang diadaptasi secara khusus yang membantunya berkomunikasi, akan dipamerkan dalam pameran Stephen Hawking at Work.

Barang pribadi sang akademisi yang saat ini dipajang di Science Museum di London akan dipindahkan ke Inggris Utara bulan depan.

Pameran dibuka untuk umum di National Science and Media Museum di Bradford mulai 9 Februari.

Ini akan menjadi pertama kalinya koleksi tersebut ditampilkan di luar ibu kota, dikutip Sound Health and Lasting Wealth.

Tesis PhD Stephen Hawking akan dipajang di Bradford – bersama barang-barang lain dari koleksi pribadi sang jenius.

Ratusan barang milik Profesor Cambridge, termasuk salinan tesis PhD tahun 1996 menjadi bagian dari pameran Stephen Hawking at Work.

Pameran ini juga akan memberikan wawasan tentang bagaimana fisikawan terkenal dunia itu hidup dengan penyakit neuron motorik.

Ketika ia pertama kali didiagnosis, ia diberi prognosis dua tahun - tetapi terus hidup berdampingan dengan penyakit itu selama lima tahun.

Dr Juan-Andres Leon, Kurator Stephen Hawking at Work, mengatakan, "Dipamerkan untuk pertama kalinya di luar London, pengunjung National Science and Media Museum akan dapat menjelajahi benda-benda luar biasa dari kantor Profesor Stephen Hawking.

'Barang-barang penting ini memberikan gambaran langka tentang kehidupan Hawking yang luar biasa sebagai fisikawan teoretis terkenal di dunia untuk menginspirasi generasi ilmuwan dan pemikir berikutnya.

Pameran ini juga akan memberikan wawasan tentang bagaimana fisikawan terkenal dunia itu hidup dengan penyakit neuron motorik.

Barang pribadi sang akademisi saat ini dipajang di Museum Sains di London, tetapi akan dipindahkan ke Inggris Utara bulan depan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Lima Tesis Akan Dipamerkan

Group of Science Museums memperoleh harta paling berharga Hawking pada Mei 2021 dan sekarang pengunjung dari seluruh negeri akan memiliki kesempatan untuk melihat pilihan objek menarik ini dari dekat.

Pada pameran nanti, hanya lima salinan tesis PhD sang profesor tentang solusi persamaan relativitas umum Einstein akan ditunjukkan. Dalam studinya, Hawking menunjukkan bahwa alam semesta pasti berasal dari singularitas, satu titik kepadatan tak terhingga.

"Sungguh luar biasa melihat barang-barang dari kantor ayah saya disatukan di National Science and Media Museum sebagai bagian dari pajangan utama," ujar putri Hawking, Lucy.

"Kantor Ayah merupakan lingkungan yang unik dan memesona, dan saya harap pajangan ini dapat menginspirasi beberapa ilmuwan di masa depan."

3 dari 4 halaman

Ilmuwan Disabilitas Paling Terkenal Sedunia

Stephen Hawking menyandang dua status sekaligus, yaitu ilmuwan dan penyandang disabilitas paling terkenal di dunia.

Dilansir dari BBC Indonesia, kehidupan yang dijalani Stephen Hawking merupakan gabungan dari dua hal yang saling bertolak belakang. Dua hal itu adalah intelektual menakjubkan dan tubuh yang rentan.

Hawking divonis menderita penyakit langka motor neuron ketika berusia 22 tahun. Neuron yang mengontrol ototnya rusak sehingga ia terperangkap dalam tubuhnya sendiri, meski pikirannya tetap bebas berkelana.

Penyakit yang diderita Hawking adalah Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) atau dikenal dengan sebutan Lou Gehrig’s disease merupakan penyakit yang menyerang sel saraf secara progresif.

Penyakit als ini menimbulkan kerusakan pada saraf hingga menyebabkan fungsinya hilang sama sekali. Penyakit ini tidak menular, namun sangat berbahaya bila tidak ditangani dengan serius.

Hawking meraih puncak keilmuwannya sebagai pengguna kursi roda yang berkomunikasi melalui suara sintetis.

 

Sikap dan pemikiran Stephen Hawking itu menjadikannya tokoh panutan dan inspirasi bagi banyak orang. Di sisi lain, ia juga mampu meningkatkan perhatian masyarakat terhadap penyakit motor neuron.

Salah satu kontribusi besar Hawking bagi penyandang disabilitas adalah menunjukkan eksistensi diri pada publik. Suara kelompok ini biasanya tak terdengar dari hiruk pikuk budaya pop.

 

4 dari 4 halaman

Mampu Bertahan Hidup Lebih Lama dari Perkiraan Dokter

Kehidupan Hawking memang menakjubkan. Dia bertahan hidup lima dekade lebih lama dari prediksi dokter. Pengindap penyakit motor neuron biasanya meninggal tak lama setelah diagnosa dokter.

Hawking merupakan ahli teori fisika. Laboratoriumnya berada dalam pikiriannya sendiri, sementara peralatan yang digunakannya adalah matematika.

Hawking dapat mengejar karier yang mungkin sukar dijalankan ilmuwan ilmu pengetahuan lain atau bahkan orang-orang dari profesi lain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.