Sukses

Sambut Tahun Baru 2023, Ini Kesan-Kesan Stafsus Angkie Yudistia Selama Bertugas di 2022

Menuju tahun baru 2022 Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia menguraikan kesan-kesannya bekerja membantu masyarakat penyandang disabilitas selama 2022.

Liputan6.com, Jakarta Menuju tahun baru 2022 Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia menguraikan kesan-kesannya bekerja membantu masyarakat penyandang disabilitas selama 2022.

Satu tahun belakangan Angkie mengawal berbagai kementerian dan lembaga untuk memastikan berbagai peraturan termasuk yang terkait disabilitas dapat diimplementasikan dengan baik.

“Setahun penuh turut mengawal berbagai lintas kementerian/lembaga, pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk memastikan peraturan pemerintah dan peraturan presiden telah diimplementasi,” kata Angkie dalam unggahan Instagram-nya, dikutip Sabtu (31/12/2022).  

“Kami semua saling berusaha meningkatkan layanan yang diberikan oleh pemerintah sebagai bentuk komitmen negara untuk mengakomodasi kebutuhan penyandang disabilitas,” tambahnya.

Ia pun menyampaikan bahwa masih ada tantangan bagi penyandang disabilitas di Indonesia. Oleh karenanya, berbagai upaya dan solusi harus terus dilanjutkan di tahun berikutnya yakni 2023.

“Tantangan disabilitas adalah bagaimana kita membuktikan bahwa kita memiliki kemampuan dan kapasitas yang sama dengan masyarakat lainnya untuk berada dalam industri kerja dan wirausaha.”

“Serta bagaimana kita juga memperbesar peluang disabilitas agar berdaya dalam ekonomi melalui pelatihan kerja dan pendampingan wirausaha untuk menjadi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang mandiri. Kita lanjutkan perjuangan kita di tahun 2023 yaaah,” ujarnya.

Kebijakan akan terus diimplemetasi tidak lepas dari peran serta masyarakat untuk turut mengawasi, lanjutnya. Presiden pun telah membentuk Komisi Nasional Disabilitas (KND) untuk memastikan hal tersebut dapat terwujud.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tugas Terakhir di 2022

Perempuan penyandang Tuli ini pun menguraikan tugas terakhirnya di 2022. Tugas terakhirnya adalah mengunjungi HDI Expo pada Jumat 30 Desember 2022.

“Kerja terakhir di 2022. Hari ini (Jumat) di penghujung tahun menghadiri Hari Disabilitas Internasional Expo 2022 bersama Kementerian Sosial.”

Menurut Angkie, peringatan HDI Expo 2022 di akhir tahun ini adalah langkah positif untuk menunjukkan kepada masyarakat luas, disabilitas tidak hanya dipersiapkan untuk pasar kerja tapi juga dipersiapkan menjadi wirausaha mandiri.

"Acara ini sebagai komitmen pemerintah pusat untuk terus memberikan perhatian kepada penyandang disabilitas. Kita bisa melihat bahwa penyandang disabilitas disiapkan untuk bisa berkompetisi di pasar tenaga kerja dan juga disiapkan untuk menjadi wirausahawan mandiri," katanya.

“Terima kasih semuanya untuk 2022 ini. Sampai kita ketemu lagi tahun depan.”

3 dari 4 halaman

Kemeriahan HDI Expo 2022

HDI Expo 2022 merupakan mata rantai terakhir dari seluruh rangkaian HDI 2022 yang dilakukan sejak 3 Desember lalu. Ini merupakan gelaran HDI Expo ke-30 sejak diluncurkan pertama kalinya pada Sidang Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di tahun 1992.

"Ini salah satu rangkaian acara dari 3 Desember lalu. Saat ini kita tidak perlu upacara seremonial, kita bergerak dan melangkah langsung membantu saudara kita. Seperti yang disebutkan bahwa No One Left Behind, tidak ada satupun yang tertinggal di antara kita. Mari kita membantu bersama-sama," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam acara tersebut.

Ia menambahkan, tema nasional HDI 2022 bertajuk "Partisipasi Bermakna Menuju Pembangunan lnklusif yang Berkelanjutan". Maka dari itu, peringatan HDI ini bertujuan meningkatkan pemahaman global mengenai isu-isu disabilitas dan menggerakkan dukungan untuk penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.

HDI Expo 2022 menjadi ajang unjuk kebolehan beragam potensi luar biasa yang dimiliki para penyandang disabilitas melalui karya-karya yang mereka hasilkan. Mulai dari karya lukis, tari, karya olahan makanan dan camilan, produk-produk khas Indonesia seperti kain, kerajinan tangan hingga karya alat bantu aksesibilitas.

Karya alat bantu aksesibilitas tersebut contohnya hasil rakitan tongkat penuntun adaptif, sensor air, kursi roda elektrik, motor roda tiga dengan etalase. Ada pula aplikasi pembaca layar yang dapat digunakan pada gawai seperti telepon genggam dan laptop.

4 dari 4 halaman

Momen Unjuk Gigi Seniman Disabilitas

HDI Expo 2022 juga semakin meriah dengan adanya penampilan musik dari musisi disabilitas seperti Disnet Band Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi.

Selain itu, ada juga penampilan seni tari bertajuk "Tari Kolaborasi Nusantara" dari penyandang disabilitas sensorik rungu wicara, sensorik netra hingga penyandang disabilitas intelektual.

Tarian terdiri dari Tari Grebek Sabrang, Tari Nuribayan Jawa Barat, Tari Mari Kangen, Tari Pangkur Sagu asal Papua, Tari Sekar Wangi dan Tarian Ondel - Ondel.

Tari-tarian ini dibawakan oleh Anak-anak SLB-B Yayasan Pendidikan Tunas Bangsa, Sanggar Deaf Art Production Bandung, SLBB Karya Mulya Nusantara Surabaya, sanggar tari tradisional Yudha Asri Jakarta, Kampung Inklusi Banyuwangi dan Yayasan Asih Budi Jakarta.

"Para disabilitas ini adalah mutiara-mutiara yang perlu diasah. Jika diasah, mereka akan jadi mutiara yang bisa menghiasi dan menjadikan dunia ini indah,” kata Risma.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.