Liputan6.com, Jakarta Juru bicara pemerintah penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan bahwa sebagian masyarakat mulai sadar dan peduli pada protokol kesehatan. Hal ini tercermin pada seorang penyandang disabilitas yang mulai kesal jika ada warga yang melanggar.
“Kita sudah banyak melihat masyarakat yang kecewa melihat orang lain tidak mematuhi protokol kesehatan,” ujar Yuri dalam konferensi pers BNPB, Kamis (4/6/2020).
Ia menambahkan, setiap hari gugus tugas selalu mendapatkan informasi dari masyarakat tentang masyarakat lain yang mengabaikan protokol kesehatan. Mulai dari tidak pakai masker, bergerombol, tidak jaga jarak, hingga membawa anak ke tempat ramai.
Advertisement
“Ini adalah gambaran masyarakat kita mulai peduli. Gambaran inilah yang pelan tapi pasti kita harapkan sehingga kemudian masyarakat bisa menjadi kontrol bagi masyarakatnya sendiri untuk bisa bersama-sama mematuhi protokol.”
Simak Video Berikut Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Laporan Warga Difabel
Seorang warga dengan disabilitas daksa, Christianto K Chandra, melaporkan kekesalannya terhadap warga yang tak mematuhi protokol kesehatan.
Di dekat rumahnya yang terletak di Kawasan Ragunan, Jakarta, acap kali ada sekelompok anak muda kira-kira usia 16-20 tahun yang berkumpul. Tak hanya meningkatkan risiko penularan, para pemuda ini juga sering mengganggu karena suara mereka yang bising.
“Jadi di depan kontrakan saya tiap malam itu anak-anak muda pada kumpul, berisik, teriak-teriak, dengerin musik, nyanyi-nyanyi fals sampai tengah malam, kadang lebih,” ujar Chandra melalui pesan singkat (2/6/2020).
Advertisement
Pria penyandang polio ini melihat anak-anak muda tersebut tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak sosial.
“Karena kebetulan saya punya nomor ponsel Pak RT, ya saya WA lah beliau sebagai warga.”
Namun, bukannya menghentikan kebiasaan tersebut, para pemuda itu malah menyalahkan Chandra atas pelaporan kepada RT setempat.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement