Sukses

Harga Kripto Hari Ini 9 Desember 2023: Bitcoin Menguat, Cardano Perkasa

Mayoritas harga kripto berada di zona hijau pada perdagangan Sabtu, 9 Desember 2023. Demikian juga harga bitcoin menghijau.

Liputan6.com, Jakarta - Harga kripto jajaran teratas bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Sabtu (9/12/2023). Harga bitcoin menguat sedangkan Ethereum bergejolak.

Berdasarkan data Coinmarketcap, harga kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar bitcoin (BTC) menguat 1,95 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga bitcoin melambung 14,42 persen. Kini, harga bitcoin berada di posisi USD 44.243,75 atau sekitar Rp 688,75 juta (asumsi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.567).

Harga Ethereum naik tipis 0,12 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga Ethereum terbang 13,28 persen. Kini, harga kripto Ethereum berada di posisi USD 2.365,66 atau sekitar Rp 36,81 juta.

Harga XRP meroket 5,13 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga XRP bertambah 10,77 persen.

Demikian juga harga binance coin (BNB) bergerak di zona hijau dalam 24 jam terakhir. Harga BNB melonjak 3,05 persen. Selama sepekan terakhir, harga BNB meroket 5,58 persen. Kini, harga BNB berada di posisi USD 241,08.

Selain itu, harga solana (SOL) melesat 8,47 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga solana terbang 24,48 persen. Saat ini, harga solana berada di kisaran USD 74,48.

Harga cardano melejit 20,34 persen dalam 24 jam terakhir. Cardano (ADA) mencatat penguatan terbesar dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga ADA melesat 43,87 persen.

Sementara itu, harga dogecoin naik 6,85 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga dogecoin (DOGE) bertambah 22,70 persen. Kini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,1027.

Selain itu, harga avalanche (AVAX) mencatat kenaikan 20,24 persen dalam 24 jam terakhir. Avalanche, salah satu kripto yang membukukan kenaikan terbesar selain Cardano. Dalam sepekan terakhir, harga avalance (AVAX) meroket 45,68 persen.

Harga kripto hari ini seperti stablecoin tether USDT (USDT) melemah 0,02 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga USDT susut 0,01 persen. Kini, harga USDT berada di kisaran USD 1,00.

Selain itu, harga USDC turun 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga USDC berada di zona hijau. Saat ini, harga USDC berada di posisi USD 0,9999.

Kapitalisasi pasar kripto global menguat 2,5 persen dalam satu hari menjadi USD 1,64 triliun.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

SEC Diskusi Bersama Perusahaan Manajer Aset Terkait ETF Bitcoin

Sebelumnya diberitakan, diskusi telah terjadi antara regulator sekuritas AS (SEC) dan perusahaan manajer aset yang mendaftarkan dana diperdagangkan di bursa (ETF) bitcoin telah mencapai rincian teknis utama. Ini menjadi tanda SEC akan segera menyetujui produk tersebut.

Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (8/12/2023), 13 perusahaan termasuk Grayscale Investments, BlackRock, Invesco, dan ARK Investments, memiliki permohonan yang tertunda ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) untuk ETF yang melacak harga bitcoin.

Para pendukung kripto berpendapat produk yang diatur, seperti ETF, yang dikaitkan dengan harga spot mata uang kripto, menawarkan investor cara terbaik untuk berinvestasi dalam bitcoin. 

Namun lembaga tersebut telah lama menolak produk-produk tersebut, dengan alasan produk-produk tersebut gagal memenuhi standar perlindungan investor.

Setelah pengadilan pada Agustus memutuskan SEC salah dalam menolak permohonan Grayscale untuk mengubah kepercayaan bitcoin menjadi ETF, SEC telah terlibat dengan penerbit mengenai rincian substantif. 

Beberapa di antaranya biasanya dibahas menjelang akhir proses permohonan ETF. menurut setengah lusin eksekutif industri dan memo publik SEC. Hal ini mencakup pengaturan hak asuh mekanisme penciptaan dan penebusan, dan pengungkapan risiko investor.

ETF bitcoin akan menandai titik balik bagi industri ini, memungkinkan investor yang sebelumnya waspada mengakses mata uang kripto terbesar di dunia melalui pasar saham yang diatur dengan ketat.

Permintaan diperkirakan mencapai USD 3 miliar atau setara Rp 46,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.531 per dolar AS)  pada beberapa hari pertama.

 

3 dari 4 halaman

Kekhawatiran SEC

Namun, SEC telah lama khawatir bitcoin rentan terhadap manipulasi. Sebelumnya, diskusi terfokus pada keprihatinan tersebut dan sebagian besar bersifat mendidik.

SEC memiliki waktu hingga 10 Januari untuk membuat keputusan akhir atas pengajuan ARK, yang merupakan urutan pertama. Sifat diskusi yang maju ini menandakan SEC mungkin menyetujui permohonan ARK dan kemungkinan beberapa dari 12 permohonan lainnya.

Pembicaraan lanjutan membantu menjelaskan reli bitcoin baru-baru ini, yang harganya mencapai level tertinggi dalam 20 bulan pada bulan ini.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

4 dari 4 halaman

SEC Tunda 3 Permohonan ETF Bitcoin

Sebelumnya diberitakan, pendukung Bitcoin kembali harus bersabar untuk dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin harus bersabar karena Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) sekali lagi menunda keputusan mengenai permohonan yang tertunda.

Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (24/11/2023), jangka waktu delapan hari baru-baru ini untuk mendapatkan persetujuan potensial telah berakhir tanpa adanya peluncuran ETF baru, sehingga mendorong SEC untuk mengumumkan peninjauan atas permohonan tersebut di tahun mendatang.

SEC telah menunda persetujuan untuk ETF Bitcoin spot dari Global X dan Franklin Templeton, serta aplikasi dari Hashdex awal pekan ini. Penundaan ini telah menjadi tema yang berulang karena SEC tetap berhati-hati dalam menyetujui ETF Bitcoin karena kekhawatiran seputar manipulasi pasar.

Antisipasi terhadap potensi persetujuan ETF Bitcoin telah lama dipegang oleh pengamat pasar yang percaya hal itu dapat mengakibatkan masuknya modal dalam jumlah besar dari Wall Street ke pasar mata uang kripto. 

Analis di CryptoQuant berpendapat persetujuan tersebut dapat memberikan peningkatan USD 1 triliun atau setara Rp 15.389 triliun (asumsi kurs Rp 15.389 per dolar AS) untuk Bitcoin dan aset digital lainnya.

Meskipun ada penundaan, analis dari Bloomberg Intelligence sekarang memperkirakan kemungkinan 90 persen ETF Bitcoin menerima persetujuan pada Januari 2024. 

Pertukaran mata uang kripto Coinbase telah menyatakan kesiapannya untuk merespons dengan cepat jika ETF Bitcoin disetujui, mengantisipasi peningkatan stabilitas dan likuiditas pasar, serupa dengan apa yang telah disaksikan dengan kelas aset lain seperti ETF emas.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini