Liputan6.com, Jakarta Tak hanya sekadar alas duduk atau mempercantik interior, permadani memiliki sejarah yang panjang jika ditarik ke belakang. Jauh dari abad ke-4, permadani telah menjadi sebuah karya seni dan memiliki unsur budaya yang kuat. Menariknya, ditemukan bahwa permadani merupakan seni kerajinan tenun tangan Persia tertua di dunia.
Hal ini berdasarkan temuan pada tahun 1949 oleh arkeolog Rusia Rudenko di wilayah Pazyryk, Siberia. Pada buku yang kemudian diterbitkan tahun 1953, Rudenko menjelaskan bahwa benda tersebut merupakan karya penenun Persia sekaligus merupakan karpet tertua di dunia.
Pakar Kajian Persia sekaligus Dosen Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia (FIB-UI), Bastian Zulyeno, Ph.D., memaparkan pada diskusi bertajuk "Menjaga Budaya dan Seni Permadani Persia di Indonesia" bahwa karpet atau permadani adalah salah satu simbol terpenting cita rasa, seni, dan keindahan masyarakat Persia.
Advertisement
"Motifnya abstrak, menawan, tapi juga memiliki liku-liku sebagai simbol makna dari konsep Timur pada tiap garis dan warnanya," ungkap Bastian saat ditemui di butik Alhamd Karpet, di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2024).
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa tenun karpet mencapai tingkat keindahan dan teknik yang sangat tinggi, di mana puncak kejayaan karpet klasik Iran tercatat pada masa Kesultanan Safawi (1499-1722 M), khususnya pada masa pemerintahan Syah Tahmasab I (1524-1587 M) dan Syah Abbas Kabir (1587-1629 M).
"Sejak era ini, sekitar 3000 karpet telah dilestarikan di museum-museum besar dunia atau menjadi koleksi pribadi," ungkapnya.
Tipe-tipe dan ukuran Permadani Persia
Sejalan dengan hal tersebut, Pakar Tekstil dan Dosen Seni Rupa Prodi Kriya Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Dr. Lucky Wijayanti, M. Sn., menyampaikan bahwa dalam perkembangannya karpet kemudian dianggap sebagai industri mewah.
"Dalam budaya Timur Tengah misalnya, permadani atau karpet biasa menjadi barang seserahan dari pihak laki-laki ke pihak perempuan. Permadani kemudian menjadi karya seni yang dikoleksi karena artistik, memesona, dan memiliki karakter yang unik," jelas Lucky.
Ia kemudian menjelaskan beragam tipe dan ukuran permadani sesuai fungsi dan filosofi masing-masing, yaitu:
- Permadani atau karpet lebih besar dari ukuran 275x180 cm, berfungsi sebagai koleksi dan elemen estetis pada interior.
- Permadani atau rug kecil, lebih kecil dari ukuran 275x180 cm, berfungsi sebagai koleksi.
- Runners berukuran 90-120x245-610 cm, berfungsi sebagai penutup lantai pada bagian interior antara ruang.
- Sajadah/prayer rug berukuran 60-120x120-245 cm berfungsi sebagai alas untuk beribadah.
- Donkeybags berukuran 60x120-150 cm berfungsi sebagai tas untuk membawa barang-barang yang ditempatkan pada punggung keledai.
Advertisement
Penjual permadani Persia asli memiliki sertifikat
Salah satu pengusaha karpet di Indonesia, Malik Mahbooh Ahmed yang berada pada kesempatan yang sama menjelaskan bahwa permadani atau karpet-karpetnya dihadirkan langsung dari Iran, Pakistan, Kashmir yang terbuat dari pewarna dan bahan alami seperti bulu unta, bulu domba, atau bulu kambing dengan proses pembuatan handmade yang memiliki spiritual tinggi.
"Permadani yang kami impor memiliki proses pembuatan yang sangat berkualitas dan istimewa di mana para pekerja harus suci dari hadas dan tak berkata kasar," ungkapnya sambil menunjukkan koleksi karpernya.
"Ini satu-satunya toko karpet di Indonesia yang mewajibkan pegawai-pegawainya untuk mengaji dan berdoa untuk pemerintah, negara, bangsa, dan pelanggan," tambah dia.
Ia juga menjelaskan, setelah berkecimpung selama 37 tahun di dunia bisnis karpet, ia tak memungkiri gempuran permadani atau karpet buatan pabrik. Namun ia memastikan bahwa penjual permadani memiliki sertifikat yang menjadi bukti keaslian produk mereka.
"Kalau yang jual permadani asli harus ada sertifikatnya. Ada beberapa sertifikat yang dikeluarkan beberapa negara dan kami telah memiliki beberapa di antaranya. Namun di antara itu semua, lebih penting adalah sertifikasi secara rohani dari guru-guru spiritual," tekannya.
Cara merawat karpet atau permadani Persia
Malik juga memaparkan untuk perawatan karpet Persia asli, sebaiknya tidak di-laundry dan lebih memilih menggunakan cara tradisional.
"Perawatannya, lebih baik tradisional hand wash. Namun, toko-toko karpet yang bertanggung jawab itu seharusnya memiliki after service, seperti di Karpet Alhamd ini ada ahli untuk servis mencuci. Sudah sobek pun bisa diperbaharui," ungkap Malik.
Terkait cara merawat karpet, ia lebih lanjut menjelaskan bahwa perawatan karpet Persia sesungguhnya mudah, asal jangan basah, lembab, umurnya bisa ribuan tahun. Ini karena karpet merupakan tekstil paling mahal di dunia, dibuat dengan perasaan penuh cinta sehingga dijaga agar tidak kotor.
"Meski tergantung di mana karpet tersebut diletakkan, tapi biasanya setahun cukup dua kali dicuci," pungkas Malik.
Advertisement