Liputan6.com, Jakarta Kedatangan Pemimpin Gereja Katolik sekaligus kepala negara Vatikan, Paus Fransiskus mengundang animo masyarakat. Terlebih, terakhir kali pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia berkunjung ke Indonesia adalah pada tahun 1989.
Saat itu, Paus Paulus ke-6 lah yang berkunjung ke Indonesia pada 1970 serta Paus Yohanes Paulus ke-2 pada 1989. Dengan kata lain, ini adalah kunjungan pertama Paus Fransiskus ke Indonesia.Â
Baca Juga
Paus Fransiskus akan melakukan sejumlah kegiatan selama berkunjung ke Indonesia. Mulai dari, bertemu Jokowi di Istana Merdeka pada 4 September 2024 hingga menggelar Misa Akbar di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta pada 5 September 2024.
Advertisement
Berikut ini beberapa fakta unik Paus Fransiskus yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio tersebut:
1. Paus Yesuit Pertama
Paus Fransiskus adalah paus pertama yang berasal dari ordo Yesuit, salah satu ordo religius Katolik terbesar yang terkenal dengan dedikasinya terhadap pendidikan, penelitian, dan misi sosial. Sebagai seorang Yesuit, Paus Fransiskus memiliki komitmen yang kuat terhadap keadilan sosial, keberpihakan kepada kaum miskin, dan dialog antaragama, yang tercermin dalam kebijakan dan pendekatan pastoralnya.
2. Paus Pertama dengan Nama Regnal Baru Sejak Abad ke-10
Pemilihan nama "Fransiskus" oleh Jorge Mario Bergoglio menandai kali pertama dalam lebih dari seribu tahun seorang paus memilih nama regnal yang sama sekali baru, bukan kombinasi atau pengulangan nama sebelumnya. Nama ini diambil untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi, yang dikenal karena cintanya terhadap alam, pengorbanannya untuk kaum miskin, dan komitmennya terhadap perdamaian.
Â
3. Paus Pertama yang Merayakan Misa di Jazirah Arab
Paus Fransiskus juga mencatatkan sejarah sebagai paus pertama yang mengunjungi dan merayakan misa di Jazirah Arab. Pada tahun 2019, ia melakukan kunjungan ke Uni Emirat Arab, di mana ia memimpin misa di depan lebih dari 100.000 umat Katolik. Kunjungan ini dianggap sebagai tonggak penting dalam membangun hubungan antaragama antara umat Katolik dan umat Muslim di kawasan tersebut.
4. Paus Pertama dari Amerika Latin
Sebagai paus pertama yang berasal dari Amerika Latin, Paus Fransiskus membawa perspektif baru ke dalam kepemimpinan Gereja Katolik. Lahir di Buenos Aires, Argentina, pada tahun 1936, ia dikenal karena pendekatan yang lebih inklusif dan terbuka, yang mencerminkan keragaman budaya dan tantangan sosial di benua tersebut. Kunjungan ke Indonesia menunjukkan tekadnya untuk mendorong dialog antaragama dan mempromosikan perdamaian di seluruh dunia.
Â
Advertisement
5. Memiliki Latar Belakang Ilmiah
Sebelum menjadi imam, Paus Fransiskus memperoleh gelar dalam bidang kimia dan bekerja sebagai teknisi di laboratorium. Ini membuatnya menjadi paus pertama dengan latar belakang sains modern, memberikan perspektif unik dalam menghubungkan iman dan ilmu pengetahuan, terutama terkait isu-isu lingkungan dan perubahan iklim.
6. Penolak Kemewahan dalam Kehidupan Sehari-hari
Paus Fransiskus dikenal karena gaya hidupnya yang sederhana dan menolak kemewahan. Ia memilih tinggal di penginapan sederhana di Vatikan dan sering kali menggunakan kendaraan yang lebih praktis, mengesampingkan tradisi-tradisi mewah yang biasanya melekat pada paus. Kesederhanaannya ini membuatnya mendapatkan simpati luas dari berbagai kalangan.
Â
7. Pendorong Utama Dialog Antaragama
Sebagai paus, Fransiskus sangat berkomitmen pada dialog antaragama, yang menjadi salah satu tujuan utama kunjungannya ke Indonesia. Ia secara aktif terlibat dalam percakapan dengan pemimpin-pemimpin agama lain untuk mempromosikan perdamaian dan kerukunan. Di Indonesia, kehadirannya diharapkan memperkuat hubungan antara komunitas Katolik dan umat beragama lainnya.
8. Penggemar Setia Sepak Bola
Di tengah jadwalnya yang padat, Paus Fransiskus tetap meluangkan waktu untuk mendukung klub sepak bola favoritnya, San Lorenzo, dari Argentina. Kecintaannya pada sepak bola sering ia gunakan untuk menyampaikan nilai-nilai moral seperti solidaritas, kerja sama tim, dan sportivitas, yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Advertisement
9. Penulis Buku dan Ensiklik Berpengaruh
Paus Fransiskus telah menulis sejumlah buku dan ensiklik, termasuk "Laudato Si'," yang menyerukan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial. Pesan-pesan ini sangat relevan bagi Indonesia, negara dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa namun menghadapi tantangan lingkungan yang serius.
10. Advokat Keadilan Sosial
Gereja Katolik di bawah kepemimpinan Paus Fransiskus menekankan pentingnya keadilan sosial dan perlindungan hak-hak manusia. Kunjungannya ke Indonesia juga mencerminkan misi ini, karena negara ini memiliki banyak kelompok masyarakat yang masih membutuhkan perhatian dan dukungan, terutama dalam konteks pengentasan kemiskinan dan pendidikan.
Â