Fakta Menarik Emma Watson, Ternyata Ngaku Pernah Naksir pada Pemeran Draco Malfoy di Film Harry Potter

Pada saat ini, Emma Watson terlihat mengabdikan dirinya sebagai seorang aktivis yang memperjuangkan nilai-nilai feminisme dan mengadvokasi hak-hak perempuan di seluruh dunia. Pada tahun 2014, dia diangkat sebagai Duta Kemanusiaan Wanita oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan diundang untuk berbicara di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat. Sebagai seorang aktris dan aktivis, dia memberikan pidato di PBB untuk mendukung kampanye HeForShe yang diselenggarakan oleh UN Women, mendorong partisipasi kaum pria dalam memperjuangkan kesetaraan gender.

Berkat komitmennya dalam aktivisme dan advokasi hak-hak perempuan, dia dianugerahi sebagai Feminist Celebrity oleh The Ms. Foundation for Women pada tahun 2014. Selain mengadvokasi hak-hak perempuan secara vokal, Emma Watson juga dengan tegas menyatakan solidaritasnya terhadap warga Palestina melalui media sosial. Meskipun sikapnya ini mengundang dukungan dan kritik, dia tetap berani untuk mengekspresikannya.

Emma Watson diakui sebagai salah satu aktris dengan bayaran tertinggi di dunia oleh majalah Forbes dan Vanity Fair berkat popularitasnya. Tak hanya itu, ia juga tercantum dalam daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia versi majalah Time.

Emma Watson mengaku pernah memiliki perasaan terhadap rekannya di film Harry Potter, Tom Felton, saat keduanya masih remaja selama proyek tersebut. Meskipun para penggemar Harry Potter selalu berspekulasi tentang kemungkinan hubungan romantis di antara keduanya selama bertahun-tahun, Watson mengakui bahwa tidak ada yang terjadi di antara mereka. Di sisi lain, Tom Felton yang kini berusia 36 tahun mengakui menyadari bahwa Emma Watson memiliki perasaan terhadapnya.

Emma Watson seorang aktris terkenal karena kecerdasannya yang luar biasa. Dengan IQ mencapai 138, Emma Watson menunjukkan bahwa kecerdasannya tidak hanya terfokus pada bakat aktingnya, tetapi juga pada kecerdasan intelektualnya yang tinggi.

Meskipun sukses dalam karier aktingnya, Emma Watson sangat menekankan pentingnya pendidikan. Dia mengejar studi di Universitas Brown di Amerika Serikat dan berhasil meraih gelar sarjana dalam Sastra Inggris. Emma menghadapi tekanan besar ketika menjadi bagian dari kesuksesan film "Harry Potter" dan berjuang keras untuk menjaga privasinya. Setelah menyelesaikan seri film tersebut, dia memutuskan untuk mengambil cuti dari dunia akting agar bisa fokus pada pendidikan dan kehidupan pribadinya.

Emma Watson memiliki kemampuan berbicara fasih dalam beberapa bahasa, termasuk Prancis dan Spanyol. Kemahirannya dalam bahasa memungkinkannya untuk berkomunikasi dengan lancar dalam situasi multibahasa. Emma Watson telah melatih kemampuan berbahasanya agar dapat berinteraksi dengan baik dalam berbagai konteks budaya yang berbeda.

Penghargaan pertama yang diterimanya berkat perannya sebagai Hermione Granger pada tahun 2021 adalah Penghargaan Aktris Muda Terkemuka dari Young Artist Awards. Selain itu, dia juga berhasil meraih beberapa penghargaan bergengsi lainnya. Salah satunya adalah penghargaan dari San Diego Film Critics Society untuk kategori Penampilan Ensemble Terbaik pada tahun 2011, dan kategori Aktris Pendukung Terbaik pada tahun 2012. Pada tahun 2016, dia mendapat Penghargaan Aktivisme dan Akting dari Women Film Critics Circle, dan pada tahun 2020, dia memenangkan Penghargaan Pemeran Ensemble Terbaik dari Boston Society of Film Critics atas perannya dalam film Little Women.

Emma Watson didiagnosis menderita Gangguan Hiperaktivitas dan Kecemasan Perhatian. Gangguan tersebut mempengaruhi fokus dan konsentrasi Emma. Meskipun begitu, dia tetap berusaha mengelola kondisinya dengan dukungan yang sesuai.

Emma Watson tampak enggan untuk membicarakan agamanya. Di media sosialnya yang lebih banyak berisi aktivitas aktivisme, ia jarang menunjukkan tanda-tanda kegiatan keagamaan. Banyak yang menduga bahwa ia Kristen, tetapi dalam wawancara dengan Huffpost, Emma Watson tidak menyebutkan agamanya. Sebaliknya, ia mengungkapkan bahwa ia mengikuti kepercayaan Spiritual Universalis dan tetap yakin pada keberadaan kekuatan besar di alam semesta. Watson merasa bahwa ia bukanlah orang yang religius.  

Sebagai seorang aktris yang sangat memperhatikan pendidikan, Emma Watson dikenal telah menempuh studi sarjana di Universitas Brown, sebuah institusi terkemuka di Amerika Serikat. Ia memilih jurusan sastra Inggris dan berhasil lulus pada tahun 2014.

Hobi membaca dari aktris sekaligus aktivis Emma Watson memang sudah umum diketahui.

Emma Watson, seorang perempuan berusia 33 tahun, mengambil jurusan Penulisan Kreatif di Universitas Oxford.

Emma Watson, aktris Harry Potter, adalah salah satu individu yang memiliki ADHD.

Dalam sebuah wawancara dengan Hollowverse, Emma Watson mengungkapkan bahwa dia adalah Spiritual Universalis.