Sukses

Selain Didiagnosis Kanker, Ini Penyakit-Penyakit yang Pernah Diderita Raja Charles III

Berikut ini penyakit-penyakit yang pernah diderita Raja Charles III selain yang terbaru didiagnosis kanker

Liputan6.com, Jakarta Istana Buckingham telah mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis kanker. Sang raja ingin mempublikasikan diagnosisnya karena dukungannya sejak lama terhadap badan amal kanker.

Belum diketahui jenis kanker apa yang sedang dihadapi sang raja. Dia memulai “perawatan rutin” pada hari Senin lalu dan akan menunda tugas-tugas publik saat perawatan tersebut sedang berlangsung, kata Istana. Raja Charles III yang berusia 75 tahun, “tetap bersikap positif terhadap perlakuan yang diterimanya dan berharap dapat kembali menjalankan tugas publik secara penuh sesegera mungkin,” tambahnya.

Berita itu muncul hanya satu minggu setelah Charles menjalani prosedur prostat di rumah sakit swasta London lebih dari seminggu yang lalu.

“Selama intervensi inilah ada masalah terpisah yang menjadi perhatian dan kemudian didiagnosis sebagai suatu bentuk kanker,” kata Istana. Hal ini juga menegaskan bahwa Raja tidak menderita kanker prostat.

Ini merupakan awal tahun yang sulit bagi Raja Charles III setelah dua diagnosisnya. Berikut ini penyakit-penyakit yang memengaruhi kesehatannya sebelumnya seperti dihimpun dari Mirror.

1. Sausage Finger

Dalam film dokumenter BBC Charles III: The Coronation Year yang ditayangkan Boxing Day, penonton melihat Raja Charles tertawa tentang 'sausage finger' yang bengkak saat berbincang dengan putranya, Pangeran William. Sambil menutup gesper jubah yang melingkari ayahnya, sambil berkata, "Pada hari itu, itu tidak akan masuk", yang dengan bercanda Charles menjawab: "Tidak, kamu tidak memiliki jari sosis seperti milikku."

Menjelaskan mengapa jari-jari Charles tampak begitu bengkak, dokter umum Chun Tang, Direktur Medis di Pall Mall Medical di Manchester mengatakan kepada Daily Mail: "Seringkali jari bengkak merupakan gejala retensi air yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan. Kondisi ini muncul karena peradangan dan bisa jadi akibat radang sendi, infeksi bakteri ganda, atau bahkan TBC. Kemungkinan lain termasuk kadar garam yang tinggi, reaksi alergi, efek samping obat, cedera, dan penyakit autoimun."

Istilah teknis untuk 'jari sosis' adalah daktilitis, yang mengacu pada pembengkakan parah yang menyerang jari tangan dan kaki seseorang. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis Rheumatology, Dactylitis terjadi pada 30 hingga 40 persen pasien dengan psoriatic arthritis.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Cedera olahraga

Seorang pemain polo yang rajin di masa mudanya, Raja Charles mencatat sejumlah cedera olahraga yang menyakitkan, menurut Associated Press, termasuk patah lengan kanannya di dua tempat setelah terjatuh dari kudanya pada tahun 1990.

Ia yang saat itu masih berstatus Pangeran kemudian memiliki bekas luka setelah terjatuh yang menyakitkan, juga terkena pukulan di tenggorokan pada kesempatan lain, mengakibatkan hilangnya suaranya selama 10 hari.

Pada tahun 1998, Charles kembali terjatuh dari kudanya, kali ini saat berburu, yang mengakibatkan tulang rusuknya retak. Sang bangsawan, yang berhenti bermain polo pada tahun 2005 setelah 40 tahun bermain polo, terjatuh dari kudanya saat pertandingan polo lainnya pada tahun 2001, kali ini membuat dirinya pingsan.

 

3 dari 3 halaman

3. Hernia

Raja Charles menunjukkan kejenakaannya pada tahun 2003, setelah menjalani operasi hernia rutin. Berbicara kepada para simpatisan di luar rumah sakit King Edward VII di London ia berkelakar: "Hernia hari ini, besok hilang."

4. COVID 19

Pada bulan Maret 2020, Charles, yang saat itu berusia 71 tahun, tertular Covid-19 sebelum vaksinasi tersedia, namun hanya mengalami gejala ringan. Dia diisolasi di Birkhall, Aberdeenshire, jauh dari Duchess of Cornwall saat itu, yang hasil tesnya negatif, dan terus bekerja di mejanya.

Dia kehilangan indra perasa dan penciumannya selama beberapa waktu, dan kemudian berbicara tentang pengalaman yang "aneh, membuat frustrasi, dan sering kali menyusahkan" tanpa teman dan kerabat selama lockdown. Dia tertular Covid untuk kedua kalinya pada Februari 2022, tetapi telah mendapat tiga kali vaksinasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.