Sukses

Selain PM Prancis Termuda Gabriel Attal, Ini 9 Pemimpin Dunia yang Bangga Mengaku LGBTQ

Gabriel Attal terpilih sebagai PM Prancis, ia dengan bangga mengaku sebagai LGBT.

Liputan6.com, Jakarta Prancis menyambut perdana menteri gay pertamanya, Gabriel Attal. Pria berusia 34 tahun ini bergabung dengan sejumlah kecil kelompok LGBTQ+ yang menjabat sebagai kepala negara atau pemerintahan dalam beberapa tahun terakhir, baik sebagai perdana menteri, presiden, atau yang lainnya.

Sepanjang sejarah, banyak raja, ratu, dan bahkan presiden dikabarkan sebagai LGBTQ+. Namun, di era modern, hanya sembilan dari kaum gay atau lesbian yang memegang gelar kepala negara atau kepala pemerintahan dan semuanya di antaranya adalah orang Eropa.

Berikut para pemimpin dunia LGBTQ, baik dulu maupun sekarang, yang perlu Anda ketahui. Dihimpun dari The Pink News, ini dia.

1. Gabriel Attal – Prancis (2024-sekarang)

Gabriel Attal secara resmi menjadi PM Prancis termuda dan pertama yang menyatakan diri sebagai gay, pada usia 34 tahun.

Pada Januari 2024, Presiden Prancis Emmanuel Macron menunjuk menteri pendidikan ini sebagai perdana menteri baru Prancis.

Pada usia 17 tahun, Attal bergabung dengan Partai Sosialis, sebelum ia diangkat menjadi juru bicara pemerintah selama pandemi, menjadikannya terkenal di seluruh Prancis.

Dia kemudian diangkat menjadi menteri junior di kementerian keuangan dan kemudian menteri pendidikan pada tahun 2023.

2. Paolo Rondelli – San Marino (April-Oktober 2022)

Paolo Rondelli dari San Marino membuat sejarah pada tahun 2022 ketika ia menjadi kepala negara LGBTQ+ pertama di dunia.

Mantan diplomat asal Sanmarin ini menjabat sebagai Kapten Bupati negara mikro tersebut bersama Oscar Mina untuk masa jabatan enam bulan dari April hingga Oktober 2022.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Edgars Rinkēvičs – Latvia (2023-sekarang)

Edgars Rinkēvičs menjadi kepala negara LGBTQ+ kedua di dunia dan kepala negara pertama di negara anggota Uni Eropa pada tahun 2023 ketika ia mulai menjabat sebagai presiden Latvia ke-11.

Saat menjabat sebagai menteri luar negeri, Rinkēvičs menjadi anggota parlemen Latvia pertama yang mengungkapkan orientasi seksualnya secara publik di X atau Twitter pada tahun 2014.

4. Jóhanna Sigurðardóttir – Islandia (2009-2013)

Pemimpin Aliansi Sosial Demokrat Islandia, Jóhanna Sigurdardóttir, perdana menteri Islandia pada tahun 2009 setelah krisis keuangan tahun 2008, menjadi kepala pemerintahan LGBTQ+ pertama di dunia dalam proses tersebut.

Ibu Sigurdardóttir memiliki dua anak dari mantan suaminya Þorvaldur Steinar Jóhannesson, dan menjalin ikatan sipil dengan penulis Jónína Leósdóttir pada tahun 2002.

Seksualitasnya merupakan pengetahuan umum di Islandia, namun sebagian besar tidak diperhatikan di negara tersebut meskipun mendapat perhatian internasional.

 

3 dari 4 halaman

5. Elio Di Rupo – Belgia (2011-2014)

Elio Di Rupo menjadi pria gay pertama yang memimpin suatu negara pada tahun 2011, memimpin pemerintahan koalisi setelah satu setengah tahun tidak ada pemerintahan yang dapat dibentuk.

Pada saat Di Rupo berkuasa, negara tersebut sudah memiliki undang-undang pengakuan gender, pernikahan sesama jenis, dan adopsi LGBT selama beberapa tahun.

Pemimpin Belgia ini hanya menjabat satu periode sebagai perdana menteri, dan digulingkan pada pemilu 2014.

6. Leo Varadkar – Irlandia (2017-2020; 2022-sekarang)

Leo Varadkar menjabat sebagai Taoiseach Irlandia sejak Desember 2022, setelah sebelumnya menjabat pada tahun 2017 hingga 2020.

Kepala pemerintahan gay pertama di Irlandia ini mengungkapkan diri secara terbuka terkait orientasi seksualnya pada tahun 2015 menjelang referendum kesetaraan pernikahan di negara tersebut, menjadikannya menteri Irlandia pertama yang melakukan hal tersebut pada saat itu.

7. Xavier Bettel – Luksemburg (2013-2023)

Xavier Bettel terpilih sebagai pemimpin Partai Demokrat Luksemburg pada tahun 2013, dan menjadi Perdana Menteri pada tahun yang sama setelah menjadi perantara koalisi tanpa pemimpin sosialis gay Étienne Schneider, yang menjadi wakil perdana menterinya.

Bettel dan Schneider menjadikan Luksemburg negara pertama yang memiliki perdana menteri gay dan wakil perdana menteri gay pada saat yang bersamaan.

 

4 dari 4 halaman

8. Ana Brnabić – Serbia (2017-sekarang)

Perdana Menteri Serbia Ana Brnabić menjadi kepala pemerintahan gay pertama di negaranya pada tahun 2017, setahun setelah ia menjadi menteri kabinet gay pertama di negara tersebut.

Meskipun seorang lesbian, penunjukan Brnabić dikritik oleh beberapa kelompok LGBTQ+ karena pemerintahan Serbia di bawah presiden Aleksandar Vučić bersifat sayap kanan.

9. Xavier Espot Zamora – Andorra (2019-sekarang)

Perdana Menteri Andorra Xavier Espot Zamaro mulai menjabat pada tahun 2019, tetapi baru menyatakan diri sebagai gay pada tahun 2023.

Dalam sebuah wawancara dengan Radio dan Televisi Andorra, lembaga penyiaran nasional negara tersebut, perdana menteri mengatakan: “[Saya] tidak pernah menyembunyikannya. Sekarang, jika saya tidak ditanya, saya juga tidak perlu mengatakannya, dalam arti bahwa hal itu tidak mendefinisikan keseluruhan diri saya, apalagi politik pribadi saya."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.