Sukses

5 Hewan Unik di Selandia Baru, Ada Anggota Reptil Purba yang Masih Hidup!

Selandia Baru, surga alam dengan perbukitan hijau, gletser dramatis, dan gunung berapi, mempesona dengan keindahannya. Dari ekosistem darat hingga perairan, Selandia Baru menjadi rumah bagi spesies unik, menciptakan daya tarik luar biasa bagi penjelajah alam dan ilmuwan. Temukan pesona kehidupan liar Selandia Baru, tempat keanekaragaman alam menjadi kisah indah yang tak tertandingi.

Liputan6.com, Jakarta Selandia Baru, sebuah surga alam yang menakjubkan, memukau pengunjung dengan keindahan perbukitan hijau, lembah berukir gletser yang dramatis, dan puncak-puncak gunung berapi yang memukau. Terletak di bagian selatan Samudra Pasifik, negara ini mempesona dengan lanskapnya yang menawan, tetapi pesonanya tidak hanya terletak pada keindahan alamnya. Selandia Baru juga dikenal karena keanekaragaman hayatinya yang spektakuler. Dengan puluhan gunung berapi dan ekosistem yang unik, negara ini menjadi rumah bagi berbagai spesies hewan endemik yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di Bumi.

Salah satu ikon paling terkenal dari keanekaragaman hayati Selandia Baru adalah burung kiwi yang unik. Dikenal sebagai lambang nasional yang penuh kasih sayang, kiwi menjadi ciri khas yang mencirikan negara ini. Selain kiwi, ada penguin bermata kuning, yang memang bermata kuning, memberikan warna dan pesona tersendiri dalam katalog spesies unik di Selandia Baru. Keberagaman satwa liar ini mencerminkan ekosistem yang terpelihara dengan baik dan menjadi daya tarik bagi para penjelajah alam dan ilmuwan.

Namun, keistimewaan Selandia Baru tidak hanya terbatas pada burung dan hewan darat. Perairannya yang kaya dan beragam juga menjadi rumah bagi spesies laut yang luar biasa. Dari lumba-lumba Hectors yang langka hingga penguin Fiordland yang eksotis, keajaiban dunia bawah laut Selandia Baru menambah kekayaan biodiversitas negara ini.

Dalam eksplorasi keanekaragaman alamnya, artikel ini akan mengungkap lima dari banyaknya spesies hewan unik yang menjadikan Selandia Baru sebagai tempat yang tidak hanya indah tetapi juga penuh kehidupan yang menakjubkan. Berikut ulasannya dirangkum dari outdoors.com!

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 11 halaman

1. Kiwi

Kiwi, burung kecil tak terbang dengan paruh panjang dan tipis, merupakan ikon nasional Selandia Baru. Begitu istimewa hingga warga Selandia Baru menyebut diri mereka sebagai "kiwi" dengan bangga, mengundang orang lain untuk berbagi identitas yang sama. Ada lima spesies kiwi yang berbeda, masing-masing dengan karakteristik unik—kiwi coklat, kiwi berbintik besar, kiwi berbintik kecil, rowi, dan tokoeka. Kelompok kiwi ini memiliki peranan penting dalam ekosistem Selandia Baru, namun populasi mereka terancam oleh dampak manusia terhadap habitat alami.

Kerabat dekat emu, kasuari, dan burung moa yang sudah punah, kiwi menjadi perwakilan keanekaragaman hayati Selandia Baru. Keberadaan mereka yang istimewa memperkuat kebanggaan nasional dan menjadikan upaya pelestarian habitat sebagai tanggung jawab bersama. Menariknya, kiwi betina memiliki keunikan dalam bertelur, menghasilkan telur yang mencapai 20% dari berat tubuhnya, memberikan kontribusi besar terhadap kelangsungan spesies ini.

Sayangnya, populasi kiwi menghadapi tekanan besar akibat perubahan lingkungan dan aktivitas manusia. Penebangan hutan, perburuan, dan masalah terkait habitat menjadi ancaman serius terhadap kelangsungan hidup kiwi. Langkah-langkah pelestarian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi habitat alami menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan dan keragaman spesies ikonik ini di Selandia Baru.

3 dari 11 halaman

2. Kākāpō

Kākāpō, burung beo aneh yang tidak bisa terbang, menjadi sorotan karena karakteristik uniknya. Mereka berjalan terhuyung-huyung dan bahkan dapat memanjat pohon, menampilkan keberagaman perilaku yang jarang terlihat pada burung lainnya. Berwarna hijau dan berat, terutama untuk ukuran burung, kākāpō adalah burung beo terberat yang pernah ada, dengan jantan yang dapat mencapai berat hampir 5 pon (2,2 kilogram). Julukan "burung hantu burung beo" diberikan karena wajah mereka yang mirip burung hantu dan juga karena mereka aktif pada malam hari.

Kehidupan kākāpō yang panjang mencapai 90 tahun dan metodenya yang unik dalam berkembang biak menandai keistimewaan spesies ini di dunia burung beo. Mereka adalah satu-satunya spesies burung beo yang melakukan "berkembang biak lek," di mana jantan berkumpul dan menampilkan pertunjukan untuk mendapatkan perhatian betina. Meskipun panggilan kawin kākāpō terus terdengar, spesies ini menghadapi ancaman serius dan harus dilindungi dengan sungguh-sungguh oleh manusia. Kepedulian dan tindakan pelestarian bersama menjadi kunci untuk mencegah kepunahan spesies unik ini dan menjaga kelangsungan kehidupannya.

Pentingnya pelestarian kākāpō mencerminkan tantangan global dalam menjaga keragaman hayati. Aktivitas manusia, seperti perubahan iklim, perburuan ilegal, dan hilangnya habitat alami, mengancam kelangsungan hidup spesies ini. Kerja sama internasional dalam upaya pelestarian dan upaya pelestarian lokal menjadi esensial untuk mencegah kepunahan kākāpō dan menyelamatkan keberagaman alam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan dunia kita.

4 dari 11 halaman

3. Tuatara

Tuatara, sebagai anggota terakhir kelompok reptil purba yang masih hidup, menyimpan sejarah evolusi yang luar biasa. Bukan kadal, tetapi termasuk dalam ordo Rhynchocephalia, tuatara memiliki keunikan sebagai makhluk yang hidup berdampingan dengan dinosaurus zaman purba. Ciri khasnya adalah deretan duri di sepanjang leher dan punggung yang dapat mereka tegakkan, memberikan kesan menonjol. Namun, yang paling mencolok adalah organ peka cahaya, atau "mata ketiga," yang terletak di atas kepala tuatara, membantu dalam mengatur ritme sirkadiannya.

Kehidupan tuatara mirip dengan kākāpō dalam hal panjang umur yang luar biasa. Mereka dapat hidup selama mungkin 100 tahun atau lebih, dan pertumbuhan mereka tidak berhenti hingga mencapai usia 35 tahun. Meskipun dulunya tersebar luas di Selandia Baru, tuatara sekarang hanya ditemukan tumbuh secara alami di pulau-pulau di sekitar daratan utama. Menjadi saksi hidup sejarah panjang dan unik, tuatara membutuhkan perlindungan serius untuk memastikan kelangsungan hidupnya di dunia yang terus berubah.

Ketidakseragaman spesies di Selandia Baru mencerminkan tantangan pelestarian global yang dihadapi oleh hewan-hewan unik ini. Hilangnya habitat alami, perubahan iklim, dan ancaman manusia menjadi ancaman serius. Perlunya konservasi dan tindakan pelestarian di tingkat lokal dan internasional menjadi semakin mendesak untuk melindungi tuatara dan menyelamatkan warisan evolusinya yang berharga.

5 dari 11 halaman

4. Lumba-lumba Hector

Lumba-lumba Hector, dengan pesonanya yang menggemaskan, menjadi ciri khas perairan pesisir sekitar Selandia Baru, khususnya di Pulau Selatan. Dengan panjang sekitar 5 kaki, lumba-lumba ini menampilkan tubuh abu-abu ramping yang disertai dengan corak hitam putih yang unik, termasuk corak hitam di wajah. Keunikan lumba-lumba Hector terletak pada sirip punggungnya yang berbentuk bulat dan berwarna hitam, membedakannya dari kebanyakan lumba-lumba lain yang memiliki sirip punggung runcing. Moncongnya juga tidak terlalu menonjol jika dibandingkan dengan spesies lumba-lumba lainnya. Selain itu, kemiripan yang mencolok terlihat dengan lumba-lumba Māui, spesies lumba-lumba lain yang juga endemik di perairan Selandia Baru.

Keberadaan lumba-lumba Hector menjadi simbol kekayaan hayati di perairan sekitar Selandia Baru. Meskipun ukurannya relatif kecil, pesona dan keluwesannya membuatnya menjadi daya tarik bagi para pengamat alam. Sayangnya, lumba-lumba Hector menghadapi berbagai ancaman, seperti jaring ikan yang tidak sengaja menangkap mereka dan degradasi habitat laut. Perlindungan dan pelestarian perairan pesisir di sekitar Selandia Baru menjadi kunci untuk memastikan kelangsungan hidup lumba-lumba Hector dan melestarikan keragaman hayati yang unik.

Keberadaan lumba-lumba Hector dan Māui menyoroti pentingnya konservasi laut dan perlindungan spesies endemik di Selandia Baru. Mereka tidak hanya menjadi bagian integral dari ekosistem laut, tetapi juga mencerminkan warisan alam yang berharga. Upaya pelestarian yang berkelanjutan dan kesadaran masyarakat tentang kebutuhan untuk melindungi perairan pesisir akan memainkan peran penting dalam menjaga kelangsungan hidup lumba-lumba Hector dan spesies endemik lainnya di perairan sekitar Selandia Baru.

6 dari 11 halaman

5. Penguin Bermata Kuning

 

Penguin bermata kuning, dikenal sebagai hoiho oleh penduduk asli Māori di Selandia Baru, menjadi sorotan sebagai salah satu spesies penguin paling langka di dunia. Keunikan penguin ini terletak pada mata kuningnya, yang memberikan kesan yang mencolok di antara spesies penguin lainnya. Bukan penguin khas Antartika, penguin bermata kuning menjadikan Pulau Selatan Selandia Baru dan pulau-pulau sekitarnya sebagai rumah mereka, di mana mereka tidak bersarang dalam koloni seperti penguin lainnya.

Hoiho, yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai "noise shouter," mendeskripsikan penguin bermata kuning dengan baik, terutama dalam konteks panggilan pasangan mereka yang nyaring. Orang Māori memberikan nama ini dengan alasan yang tepat, menggambarkan sifat penguin ini yang suka bersuara dan aktif berkomunikasi. Keberadaan penguin bermata kuning mencerminkan pentingnya menjaga keberagaman hayati dan habitatnya, karena ancaman terhadap lingkungan laut dapat berdampak serius pada kelangsungan hidup spesies unik ini.

Upaya pelestarian dan perlindungan habitat laut di sekitar Pulau Selatan Selandia Baru menjadi kunci untuk melindungi penguin bermata kuning dan menjaga kelangsungan hidupnya. Perlunya konservasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga spesies langka ini menunjukkan bahwa pelestarian alam tidak hanya berdampak pada keberlanjutan ekosistem, tetapi juga memainkan peran vital dalam menjaga warisan alam yang berharga.

7 dari 11 halaman

Apa itu fauna di Selandia Baru?

Berdasarkan wilayah persebaran, fauna Selandia Baru adalah kelompok macam hewan yang persebarannya meliputi wilayah Selandia Baru.

 

8 dari 11 halaman

Selandia Baru terkenal dengan apa?

New Zealand terkenal akan banyak hal, mulai dari burung Kiwi, peternakan domba-nya, hingga pemandangan alamnya yang sangat indah dan memukau.

 

9 dari 11 halaman

Apakah nama burung langka yang menjadi maskot negara Selandia Baru?

Burung Kiwi, Selandia Baru.

 

10 dari 11 halaman

Apakah New Zealand termasuk Selandia Baru?

New Zealand atau dikenal juga sebagai Selandia Baru merupakan negara kepulauan yang terletak di sebelah tenggara benua Australia.

 

11 dari 11 halaman

Selandia Baru mayoritas agama apa?

Kristen adalah agama dominan di Selandia Baru, meskipun hampir 40% populasinya tidak memiliki agama. Denominasi utama Kristen adalah Anglikan, Presbyterian, Katolik Roma, dan Methodist.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini