Sukses

Kisah Pilu Zhafirah Zahrim, Mahasiswi Politeknik Negeri Padang Korban Gunung Marapi sebelum Akhirnya Meninggal Dunia

Tragedi erupsi Gunung Marapi memakan banyak korban. Tercatat terdapat 24 korban akibat erupsi Gunung Marapi. Salah satu korban yang viral di media sosial yakni Zhafirah Zahrim.

Liputan6.com, Jakarta Tragedi erupsi Gunung Marapi memakan banyak korban. Tercatat terdapat 24 korban akibat erupsi Gunung Marapi. Salah satu korban yang viral di media sosial yakni Zhafirah Zahrim. Zhafirah Zahrim merupakan mahasiswa Politeknik Negeri Padang yang sedang melakukan pendakian saat Gunung Marapi erupsi.

Dirinya sempat viral karena video yang diunggahnya di media sosial. Dalam video tersebut memerlihatkan dirinya usai dampak erupsi dan sempat memanggil ibunya. Saat itu, Zhafirah pun sempat berhasil diselamatkan dan dilarikan ke Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi sebelum kemudian dirujuk ke RSUP Dr M Djamil Padang. Namun tidak lama kemudian, Zhafirah dikabarkan telah meninggal dunia. 

Melansir dari berbagai sumber pada Senin (18/12/2023), berikut kisah pilu Zhafirah Zahrim sebelum akhirnya meninggal.

2 dari 11 halaman

Profil Zhafirah Zahrim

Zhafirah Zahrim merupakan mahasiswa dengan jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang. Ia aktif berkegiatan dan merupakan atlet pencak silat. Hal ini diketahui dari unggahan video di akun tiktok pribadinya. Dalam unggahan tersebut terdapat momen dirinya saat bertanding pencak silat.

Lebih lanjut, menurut berbagai informasi sosok Zhafirah Zahrim Febrina juga penyuka berbagai hal yang berkaitan dengan alam. Hal tersebut terlihat saat ia liburan ke gunung ke pantai bersama teman-teman dekatnya.

3 dari 11 halaman

Zhafirah Zahrim Salah Satu Korban Erupsi Gunung Marapi

Tragedi erupsi Gunung Marapi memakan banyak korban. Berdasarkan data Tim SAR, total 16 orang mahasiswa PNP menjadi korban dalam peristiwa ini, 9 di antaranya meninggal dunia. Zhafirah sendiri menambah daftar korban tewas erupsi Marapi menjadi 24 jiwa. 

Zhafirah berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan pada Senin (4/12/2023) dini hari. Saat itu kondisi kesehatannya dikabarkan terus menurun.

Sebelumya Wakapolda Sumbar, Brigjen Pol Edi Mardianto menyebut saat terjadi erupsi, terdapat 75 orang yang sedang melakukan pendakian. 52 di antaranya berhasil diselamatkan dan 23 pendaki dinyatakan meninggal dunia.

4 dari 11 halaman

Sempat Kirim Video saat Kejadina

Saat kejadian erupsi Gunung Marapi, (Ife) sempat mengirim pesan ke ibunya. Videonya yang terkena hujan abu vulkanik kemudian sudah tersebar luas dan diunggah ulang oleh warganet di lini masa, salah satunya akun TikTok @jejakpendakiofficial, pada Selasa, 5 Desember 2023.

“Bu Ivy udah nggak kuat bu, badan Ivy menggigil, kepala Ivy udah berdarah, tangan Ivy patah, bu tolong cariin bantuan," suara wanita yang biasa dipanggil Ivy itu terdengar tak berdaya.

Di pesan suara selanjutnya, ia mengatakan,"Bu baterainya udah lemah nggak aktif, cari aja di titik terakhir dan jalan lurus ke depannya."

5 dari 11 halaman

Zhafirah Zahrim Meninggal

Setelah dievakuasi oleh Tim SAR dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Djamil Padang, Zhafirah dikabarkan meninggal dunia. Kabar duka ini disampaikan melalui akun Instagram Himpunan Mahasiswa (Hima) Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang (PNP) @hmtspnp.

“Innalillahi Wa inna ilaihi roji’un. Telah berpulang ke rahmatullah, salah satu keluarga besar jurusan teknik sipil politeknik negeri padang, teman kita Zhafirah Zahrim. Semoga amal ibadah almarhumah diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. aamiin ya rabbal ‘aalamiin,” tulis unggahan tersebut.

6 dari 11 halaman

Korban Selamat Erupsi Gunung Marapi

Di sisi lain, sebanyak 25 pendaki asal Provinsi Riau di Gunung Marapi dinyatakan selamat. Salah satunya Sri Wahyuni, perempuan 21 tahun asal Kota Pekanbaru yang sampai ke Puncak Merpati.

Puncak Merpati selalu jadi tujuan pendaki Gunung Marapi. Pendaki biasanya mencari kesempatan untuk menikmati matahari terbit dan turun siang menjelang petang di lokasi ini.Sri sudah tiba di Pekanbaru usai turun menyelamatkan diri. Dia bercerita sampai ke puncak pada Minggu pagi, 3 Desember 2023, tepatnya pukul 07.50 WIB.

Beberapa jam menikmati keindahan ciptaan Tuhan dari Puncak Merpati Gunung Marapi, Sri bersama 9 teman pendaki lainnya turun ke camp atau tempat berkemah. "Sampai di camp pukul 13.35 WIB, nah erupsinya itu sekitar jam 14.45 WIB, posisinya kami saat itu masih berada di pos 5," kata Sri, dilansir dari kanal News Liputan6,com, Rabu 6 Desember 2023.

Tak ada di benak Sri bahwa Gunung Marapi erupsi. Apalagi tidak ada peringatan dari petugas terkait di gunung. Beberapa menit dalam perjalanan turun gunung, Sri mendengar suara letusan keras. Sri dan temannya saling bertatapan menyiratkan pertanyaan apa yang terjadi.

Setelah hujan abu reda, Sri dan rekannya kembali lari ke bawah tanpa berhenti. Dia pun akhirnya sampai ke pos 3 dan ketemu dengan 3 kawan yang sudah duluan turun.

7 dari 11 halaman

Berapa Korban Gunung Marapi?

Jumlah pendaki yang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi, Sumatra Barat bertambah dengan total 24 jiwa. Pemutakhiran data pada Rabu (6/12/2023), pukul 11.40 WIB, ke-24 pendaki tersebut telah teridentifikasi.

8 dari 11 halaman

Kapan Erupsi Gunung Marapi?

Gunung Marapi yang terletak di Sumatera Barat, tiba-tiba mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 14.53 WIB. Ketika erupsi terjadi, gunung tersebut sedang berstatus Level II atau waspada.

9 dari 11 halaman

Gunung Marapi Di Mana?

Gunung Marapi merupakan gunung aktif yang terletak dia antara Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam dan Kotamadya Padang Panjang.

10 dari 11 halaman

Apakah Gunung Sorik Marapi Masih Aktif?

Gunung Sorik Marapi merupakan salah satu gunung berapi aktif dengan ketinggian 2.145 mdpl. Di kalangan para pendaki gunung, Puncak Sorik Marapi tentunya memiliki tempat tersendiri di hati, sebab puncak gunung ini menyuguhkan panorama alam yang indah dengan kawah Sorik Marapi yang aktif.

11 dari 11 halaman

Apakah Gunung Sorik Marapi Pernah Meletus?

Gunung Sorik Marapi pernah meletus sebanyak tujuh kali. Masing-masing pada tahun 1830, 1879, 1892, 1893, 1917, 1970, 1986 dan terakhir pada tahun 1987. Pada letusan terakhir, Sorik Marapi memuntahkan debu dan lahar panas yang mengalir sampai ke Kabupaten Pasaman di Sumatra Barat.