5 Fakta All of Us Are Dead, Serial Korea yang Sukses Memikat Hati Penonton

All of Us Are Dead tayang perdana pada 28 Januari 2022. serial ini berhasil menduduki peringkat pertama acara televisi Netflix di seluruh dunia. Hal ini menjadi drama Korea kedua yang meraih puncak tertinggi setelah serial Squid Games.

Dikutip dari Sport Keeda, Rabu (2/2/2022), serial ini berhasil mendapatkan peringkat 97 persen berdasarkan ulasan Google.

Dalam sebuah wawancara dikutip dari Soompi, Lee Jae Kyoo mengaku sengaja merekrut pemeran utama dari aktor dan aktris kurang terkenal, namun tetap hebat dalam berakting.

"Saya pikir dengan menghadirkan aktor yang hebat dalam berakting namun masih belum dikenal publik secara luas akan menghadirkan penghayatan yang lebih dalam serial ini," kata Lee Jae Kyoo.

Dia yakin bahwa penonton akan semakin jatuh cinta dengan karakter dan aktor yang memerankannya. Sebab, setiap karakter memiliki daya tarik tersendiri.

Lokasi syuting serial ini sebagian besar dilakukan di Seoul, Korea Selatan. Sebagian besar pengambilan gambarnya juga dilakukan melalui studio yang telah didesain menyerupai aslinya.

Syuting untuk serial ini dimulai sekitar pertengahan 2021, namun syuting sempat tertunda karena kasus COVID-19 di Korea Selatan kembali melonjak tinggi.

Seperti yang kita ketahui, Korea Selatan dikenal sangat totalitas memproduksi drama Korea. Dalam serial yang diangkat dalam cerita Webtoon ini, sang sutradara merekrut beberapa koreografer dan penari untuk memerankan zombie.

Hal ini membuat gerakan zombie dalam setiap adegannya memiliki koreografi, sehingga terlihat menarik untuk ditonton.

All of Us Are Dead difokuskan pada cerita perjuangan sejumlah murid SMA yang berjuang untuk bertahan hidup dan keliuar dari zona bahaya. Lee Jae Kyoo sendiri memberikan alasan mengapa dia mengapa fokus kepada hal tersebut .

Menurutnya, serial ini bertujuan untuk memberikan pesan kepada penonton tentang perbedaan antara anak-anak dan orang dewasa yang berjuang untuk bertahan hidup dalam situasi bahaya.

Dalam setiap adegannya, diceritakan bagaimana anak-anak memiliki keterampilan yang berbeda untuk mengambil keputusan dibandingkan dengan orang dewasa. Sebab, anak-anak terkadang masih membuat keputusan yang berisiko dan belum dewasa.