Sukses

Demi Melindungi Keluarga, Pria Ini Lakukan Isolasi Mandiri di Atas Pohon

Kisah pria India menjalani isolasi mandiri di atas pohon.

Liputan6.com, Jakarta Isolasi mandiri, rangkaian proses yang wajib dijalani bagi pasien yang terkonfirmasi terinfeksi virus corona. Isolasi mandiri bisa dilakukan di mana saja, di rumah atau di tempat yang difasilitasi pemerintah.

Kebersihan dan kenyamanan ruangan merupakan hal terpenting yang harus diperhatikan. Namun, bagi penduduk desa ruang yang sempit menjadi masalah besar ketika harus mengisolasi diri selain akses jalan yang jauh dari pusat kota.

Terbatasnya ruang di dalam rumah turut dialami pemuda asal Telangana, India bernama Shiva tidak punya pilihan lain dan terpaksa harus tinggal di atas pohon usai dirinya dinyatakan positif mengidap virus sejak 4 Mei silam.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pindah ke kampung halaman

Ketika kasus COVID-19 meningkat di kota, Shiva yang tengah menempuh pendidikan pascasarjana di Hyderabad memutuskan untuk kembali ke kampung halaman untuk sementara waktu.

Lantas, hal itu yang membuatnya wajib menjalani isolasi untuk menghindari penularan virus di keluarganya.

3 dari 4 halaman

Mendesain bangsalnya sendiri

Tidak mungkin bagi Shiva isolasi di rumah karena ruangannya yang terbatas. Dan pilihan yang sangat mungkin, pria itu memilih untuk mendesain bangsal di atas pohon.

Melansir dari The Print, dia pun membangun tempa tidur dengan mengikat dan menyusun kumpulan batang bambu ke dahan pohon hingga membentuk seperti kamar.  

Selain itu, Shiva juga memfasilitasi kamarnya dengan sistem katrol untuk memudahkan keluarganya mengirimkan makanan dan kebutuhan selama isolasi. Pemuda itu akhirnya menghabiskan 11 hari di atas pohon.

4 dari 4 halaman

Jarak puskesmas dan rumah sakit yang jauh

Rupanya, ide kreatif Shiva tidak terlepas dari jarak puskesmas dan rumah sakit yang jauh dari rumahnya. Puskemas terdekat berjarak 5 km dari desanya, sementara rumah sakit terdekat sejauh 30 km. 

Dan pusat isolasi baru-baru ini dibuka di distrik tersebut pada 13 Mei, sayangnya baru sedikit orang yang tahu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.