Sukses

Tata Cara Khutbah Jumat Sesuai Sunnah, Lengkap Syarat dan Rukunnya

Muslim laki-laki wajib tahu nih.

Liputan6.com, Jakarta Jumat merupakan hari istimewa bagi umat muslim. Pada hari Jumat seluruh kaum muslim khususnya laki-laki berkumpul di masjid untuk melaksanakan sholat Jumat. Sebelum melaksanakan sholat, terlebih dahulu jamaah mendengarkan dua khutbah Jumat. 

Shalat Jumat hukumnya fardhu ain bagi setiap muslim yang mukallah, laki-laki, merdeka, dan sehat. Sholat Jumat dikerjakan secara berjamaah. Yang tidak diwajibkan untuk sholat Jumat adalah perempuan, anak kecil, orang sakit, musafir, orang yang sedang bersembunyi dari penguasa zalim, dan adanya udzur yang diperbolehkan syara’ misalnya terhalang banjir.

Ada dua rukun sholat Jumat:

Pertama adalah mendengarkan dua khutbah Jumat, dan kedua adalah Sholat berjamaah dua rakaat. Dalam khutbah jumat, terdapat tata cara khutbah jumat Sunnah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Syarat Khutbah Jumat

Khutbah pada sholat Jumat merupakan bagain rukun sholat Jumat. Khutbah Jumat disampaikan oleh seorang khatib. Penyampaian Khutbah jumat terbagi menjadi dua sesi. Syarat-syarat dua khutbah Jumat ada 10. Syarat tersebut antara lain adalah :

1.  Khatib harus laki-laki

2.  Khatib yang memberikan khutbah harus suci dari hadas besar dan kecil

4.  Khatib harus menutup aurat.

5.  Khatib harus berdiri apabila mampu.

6.  Khutbah harus dilaksanakan pada waktu dzuhur setelah azan ke-2 sholat jumat.

7.  Isi rukun khutbah baik khutbah pertama dan khutbah kedua harus didengar oleh jamaah sekurang-kurangnya 40 orang jamaah laki-laki.

8.  Khatib harus duduk sebentar dengan tumaninah atau mengistirahatkan dirinya sebentar di antara dua khutbah.

9.  Khutbah pertama dengan khutbah kedua harus dilaksanakan secara berturut-turut, begitu juga antara khutbah dengan shalat jumat.

10. Rukun-rukun khutbah jumat harus disampaikan dengan bahasa Arab.

3 dari 4 halaman

Rukun Khutbah Jumat

1. Bacaan alhamdulillahKhutbah Shalat Jumat harus (wajib) dimulai dengan bacaan hamdalah yakni lafadz yang memuji Allah SWT. Misal lafadz Alhamdulillah, atau Ahmadullah, atau innalhamda-lillah.

2. Shalawat kepada Nabi SAWShalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW wajib dilafadzkan dengan jelas, minimal paling tidak ada ucapan shalawat. Misal seperti, shalli ‘ala Muhammad,  atau as-shalatu ‘ala Muhammad atau ana mushallai ala Muhammad. Berikut salah satu contoh shalawat nabi

“Allahumma sholli wa sallam ‘alaa muhammadin wa ‘alaa alihii wa ash haabihi wa man tabi’ahum bi ihsaani ilaa yaumiddiin.”

3. Membaca dua kalimat syahadat

4. Ajakan untuk Taqwa pada Allah SWT.Yang dimaksud adalah perintah atau ajakan atau anjuran untuk bertakwa atau takut kepada Allah SWT. Untuk Lafadznya sendiri itu bisa lebih bebas. Misal seperti dalam bentuk kalimat ; “marilah kita bertaqwa serta menjadi hamba yang taat kepada Allah Yang Maha Esa.” atau “Takutlah kalian kepada Allah SWT.” Dapat juga membaca bacaan berikut :

“yaa ayyuhalladziina aamanuu ittaqullaaha haqqa tuqaatihi wa laa tamuutunna ilaa wa antum muslimuun”

5. Membaca ayat suci Al-Quran pada salah satu khutbahnyaPada saat khutbah hendaknya membaca ayat suci Al-Quran ninimal satu kalimat dari ayat-ayat suci Al-Quran tersebut.

4 dari 4 halaman

Tata cara khutbah jumat sesuai sunnah

Ada tata cara khutbah Jumat sesuai dengan sunnah yang dianjurkan. Tata cara khutbah Jumat sesuai sunnah tersebut merupakan tata cara khutbah Jumat sesuai anjuran Rasul.

Berikut merupakan Tata cara khutbah jumat sesuai sunnah :

1. Khatib berdiri di atas mimbar atau tempat yang lebih tinggi lalu mengucapkan salamTata cara khutbah Jumat sesuai sunnah yang pertama adalah mengucapkan salam. Setelah berdiri khatib dianjurkan untuk mengucapkan salam pada jamaah yang ada sebagaimana disebutkan dalam hadits Jabir bin Abdullah,

“Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika telah naik mimbar biasa mengucapkan salam”. HR Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah.

2. Duduk menanti adzan selesai sambil menirukan adzan.Setelah mengucap salam, maka suara adzan akan dikumandagkan. Khatib dianjurkan untuk duduk mendengarkan dan menirukan hingga adzan selesai.

3. Kemudian berdiri untuk berkhutbahSebelum memulai berkhutbah hendaknya membuka khutbah sesuai dengan rukun khutbah yaitu dengan membaca alhamdulilah, sanjungan kepada Allah, syahadat, shalawat, bacaan ayat-ayat taqwa, dan perkataan amma ba’d.

4. Khatib berkhutbah dengan berdiri, menghadapkan wajah kepada jamaah.Saat berkhutbah khatib dianjurkan untuk berdiri dan menghadapkan wajahnya pada para jamaah. Namun jika khatib tidak dapat berdiri maka khutbah dapat dilakukan dengan posisi duduk.

5. Duduk di antara dua khutbahSaat telah menyampaikan khutbah pertama hendaknya khatib duduk sejenak untuk beristirahat sebelum menyampaikan khutbah kedua.

6. Khutbah Jumat hendaknya tidak terlalu panjangKhutbah hendaknya tidak boleh lebih lama dari durasi sholat jumat.

7. Hendaknya khatib fasih dan keras suaranyaDalam berkhutbah khatib hendaknya melantangkan suara dan menyampaikan khutbahnya dengan jelas. Hal ini agar jamaah yang mendengarkan paham akan kata-kata yang diucapkan.

8. khutbah hendaknya disudahi dengan permohonan ampunan kepada Allah.Saat mencapai akhir khutbah hendaknya ditutup dengan kalimat permohonan ampun pada Allah. Kalimat permohonan ampun ini dapat disampaikan pada khutbah kedua.

 

Reporter: Anugerah Ayu Sendari

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.