Liputan6.com, Jakarta- Hoaks telah menjadi salah satu tantangan terbesar di era digital ini. Dengan penyebaran informasi yang begitu cepat melalui media sosial dan platform online lainnya, kabar bohong tersebut dapat dengan mudah mempengaruhi masyarakat.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap beragam hoaks yang beredar di media sosial, dengan begitu masyarakat bisa mengetahui hoaks yang sedang beredar.
Berikut kumpulan hoaks yang beredar dalam sepekan.
Advertisement
Pembagian Hadiah Panen Simpedes dari BRI
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim pembagian hadiah panen Simpedes dari BRI, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 Juli 2024.
Unggahan klaim pembagian hadiah panen Simpedes dari BRI berupa poster berisi tulisan "Saksikan Penarikan PANEN HADIAH SIMPEDES" dalam poster tersebut juga terdapat foto kendaraan yang diklaim sebagai hadiah undian.
Poster tersebut disertai dengan tulisan sebagai berikut.
"𝐊𝐡𝐮𝐬𝐮𝐬 𝐧𝐚𝐬𝐚𝐛𝐚𝐡 𝐁𝐚𝐧𝐤 𝐁𝐑𝐈 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐛𝐞𝐫𝐮𝐧𝐭𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐢𝐥𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐥𝐢𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐮 𝗗𝗮𝗳𝘁𝗮𝗿 𝐝𝐢 𝐛𝐚𝐰𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐢 👇
𝐇𝐚𝐢 𝐒𝐨𝐛𝐚𝐭 𝐁𝐑𝐈, 𝐦𝐞𝐦𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧 𝐇𝐚𝐝𝐢𝐚𝐡 𝐔𝐭𝐚𝐦𝐚 & 𝐁𝐞𝐫𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐡𝐚𝐝𝐢𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢𝐤 𝐥𝐚𝐢𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐮𝐭 𝐢𝐧𝐢:
𝗚𝗿𝗮𝗻𝗱 𝗣𝗿𝗶𝘇𝗲 :
• 𝟓 𝐔𝐧𝐢𝐭 𝐌𝐨𝐛𝐢𝐥 𝐁𝐌𝐖
𝗛𝗮𝗱𝗶𝗮𝗵 𝗟𝗮𝗶𝗻𝗻𝘆𝗮 :
• 𝟏𝟎 𝐔𝐧𝐢𝐭 𝐇𝐨𝐧𝐝𝐚 𝐇𝐑-𝐕
• 𝟓 𝐏𝐚𝐤𝐞𝐭 𝐔𝐦𝐫𝐨𝐡 𝐆𝐫𝐚𝐭𝐢𝐬
• 𝟐𝟎 𝐔𝐧𝐢𝐭 𝐌𝐨𝐛𝐢𝐥 𝐈𝐧𝐧𝐨𝐯𝐚 𝐑𝐞𝐛𝐨𝐫𝐧
• 𝟑𝟎 𝐌𝐨𝐭𝐨𝐫 𝐘𝐚𝐦𝐚𝐡𝐚 𝐍𝐌𝐀𝐗
• 𝟏𝟎𝟎𝟎 𝐠𝐫𝐚𝐦 𝐞𝐦𝐚𝐬
• 𝟐𝟎 𝐢𝐏𝐡𝐨𝐧𝐞 𝟏𝟓𝐏𝐫𝐨 𝐌𝐚𝐱
• 𝟓 𝐓𝐢𝐤𝐞𝐭 𝐋𝐢𝐛𝐮𝐫𝐚𝐧 𝐤𝐞 𝐉𝐞𝐩𝐚𝐧𝐠
• 𝟏𝟎𝟎 𝐤𝐮𝐥𝐤𝐚𝐬 𝐋𝐆 𝟐𝟎𝟐𝟒
• 𝐃𝐥𝐥"
Unggahan tersebut menyertakan tautan "http://brimo-fstvll-kupon.bank-id.tech/?fbclid=IwZXh0bgNhZW0CMTEAAR0TodRCJ3spHBEzWdz-49ktgi8Tjmyk7zCp2N8w2m8oNbSom1NaO4iGa8E_aem_mqcqfw1TFmtN9_Sm0v70yQ" yang diklaim sebagai formulir pendaftaran online.
Halaman situs tersebtu meminta data diri dan perbankan jika ingin mengikuti progam pembagian hadiah.
Benarkah klaim pembagian hadiah panen Simpedes dari BRI? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.....
Penampakan Kelabang Raksasa Arthropleura
Video yang diklaim penampakan kelabang raksasa Arthropleura beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Instagram pada 27 Juni 2024.
Dalam video tersebut telihat seekor binatang mirip kelabang atau kaki seribu sedang berjalan di gurun. Binatang tersebut burukuran besar dan memiliki banyak kaki. Video tersebut kemudian dikaitkan dengan kemunculan kelabang raksasa Arthropleura.
"Musim hujan di Arizona, yang terkenal dengan badai petir dan hujan lebatnya, adalah periode ketika gurun menjadi hidup. Menariknya, musim ini sangat kontras dengan lingkungan purba yang dihuni makhluk seperti Arthropleura. Arthropleura, genus arthropoda mirip kaki seribu yang telah punah, menjelajahi bumi selama periode Karbon, sekitar 340 hingga 290 juta tahun yang lalu. Berbeda dengan kondisi musim hujan Arizona yang kering dan gersang, Arthropleura tumbuh subur di hutan rawa yang subur dan dipenuhi vegetasi yang melimpah.
Arthropleura terkenal karena ukurannya yang mengesankan, dengan beberapa spesies mencapai panjang hingga 2,5 meter (sekitar 8 kaki), menjadikannya salah satu invertebrata darat terbesar yang diketahui. Arthropoda kolosal ini memiliki tubuh tersegmentasi dan banyak kaki, menyerupai kaki seribu modern tetapi dalam skala yang jauh lebih besar. Arthropleura diyakini merupakan hewan herbivora yang memakan bahan tanaman yang tumbuh subur di habitat rawa.
Fosil Arthropleura telah ditemukan di Eropa dan Amerika Utara, memberikan gambaran sekilas tentang dunia yang sangat berbeda dari musim hujan di Arizona. Meskipun musim hujan di Arizona membawa air ke lanskap gurun yang kering, dunia kuno Arthropleura adalah lingkungan hijau dan kaya air yang dipenuhi kehidupan tanaman," tulis salah satu akun Instagram.
Konten yang disebarkan akun Instagram tersebut telah 517.821 kali disukai dan mendapat beragam komentar dari warganet.
Benarkah dalam video itu merupakan penampakan kelabang raksasa Arthropleura? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini.......
Artikel Liputan6.com Berjudul Menteri AS Komentari Kominfo Imbas PDNS Diserang Hacker
Kabar tentang Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial. Konten tersebut disebarkan akun TikTok @perwiraganteng45.
Dalam konten tersebut terdapat gambar tangkapan layar sebuah artikel yang diklaim bersumber dari Liputan6. Artikel tersebut berjudul "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina".
Baca Juga
Postingan tersebut memuat gambar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken yang sedang berpidato. Tampilan artikel tersebut juga mirip dengan situs Liputan6.com.
Konten yang disebarkan akun TikTok @perwiraganteng45 itu telah 62 ribu kali ditonton dan mendapat 1480 komentar dari warganet.
Benarkah dalam postingan itu Menteri Amerika Serikat menyebut Kemenkominfo bodoh imbas PDNS diserang hacker? Simak penelusurannya dalam artikel berikut ini....
Hoaks Berikutnya
Tempo Beritakan Agenda Persatuan Komunis Cina di Indonesia
Beredar di media sosial postingan yang menyebut Tempo memberitakan agenda Persatuan Komunis Cina di Indonesia. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 7 Juli 2024.
Dalam postingannya terdapat rekaman video yang menyebut Tempo pernah memberitakan agenda Persatuan Komunis Cina seperti memiskinkan pribumi dengan sistem, jauhkan umat Islam dari ajaran agamanya, mencampur adukkan ajaran agama, hingga membenturkan sesama pribumi.
Akun itu menambahkan narasi "BERITA TEMPO Waspada komunis di mana mana?"
Lalu benarkah postingan yang menyebut Tempo memberitakan agenda Persatuan Komunis Cina di Indonesia? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.....
Alfamart dan Indomaret Kirim Makanan ke Militer Israel
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Alfamart dan Indomaret mengirimkan makanan ke militer Israel. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 30 Juni 2024.
Unggahan klaim video Alfamart dan Indomaret mengirimkan makanan ke militer Israel menampilkan sejumlah orang yang duduk berjajar di depannya meja dan terdapat makanan dan minuman.
Dalam video tersebut ada seorang yang sedang berbicara ke arah kamera, berikut transkripnya.
"Hi guys thankyou verymuch for donation, thanks for lunch together, thank for your support"
Dalam video tersebut terdapat tulisan sebagai berikut.
"UCAPAN TERIMAKASI DARI MILITER ISR4EL UNTUK INDONESIA KARENA TELAH MEMBANTU MENGIRIMKAN MAKANAN BERUPA ROTI.
Boikot Alfa dan indomart
Alfa dan Indomaret mengirim makanan ke Israhell"
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Masih belanja di alfmart dan indomaret? Buka mata buka telinga!!!"
Benarkah klaim video Alfamart dan Indomaret mengirimkan makanan ke militer Israel? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.....
Suhu Bumi Lebih Dingin Akibat Fenomena Aphelion
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim fenomena Aphelion mengakibatkan suhu bumi lebih dingin, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 7 Juli 2024.
Unggahan klaim fenomena Aphelion mengakibatkan suhu bumi lebih dingin dan menimbulkan penyakit berupa tulisan sebagai berikut.
"BERSIAP-SIAP MENGHADAPI SUHU BUMI LEBIH DINGIN DARI BIASANYA ...
Mulai pagi ini jam 05.27 kita akan mengalami FENOMENA APHELION
dimana letak Bumi akan sangat jauh dari Matahari. Kita tidak bisa melihat fenomena tsb, tp kita bisa merasakan dampaknya. Ini akan berlangsung sampai bulan Agustus.
Kita akan mengalami cuaca yg dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya, yang akan berdampak meriang flu, batuk sesak nafas dll.
Oleh karena itu mari kita semua tingkatkan imun dengan banyak2 meminum Vitamin atau Suplemen agar imun kita kuat.
Semoga kita semua selalu ada dalam lindungan_NYA. 🤲 Aamiin ...
Jarak Bumi ke Matahari perjalanan 5 menit cahaya atau 90.000.000 km. Fenomena aphelion menjadi 152.000.000 km . 66 % lebih jauh.
Jadi hawa lebih dingin, semoga tidak terlalu berdampak ke badan bagi yang tak terbiasa dengan suhu ini"
Benarkah klaim fenomena Aphelion mengakibatkan suhu bumi lebih dingin? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.....
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.