Liputan6.com, Jakarta- Forum Media Global (GMF) menyoroti perkembangan hoaks hingga pemanfaat kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), industri media pun harus menjadi garda terdepan membenarkan informasi yang salah.
"Jurnalisme tidak hanya diguncang oleh perkembangan digital, namun juga perkembangan kecerdasan buatan dinilai akan mempengaruhinya lebih besar lagi," kata Direktur Jenderal Lembaga Penyiaran Publik Deutsche Welle Peter Limbourg dalam pidato pembukanya di Pusat Konferensi Dunia Kota Bonn (WCCB), Jerman, dikutip dari Antara, Rabu (19/6/2024).
Baca Juga
Kecerdasan buatan dapat memberi peluang signifikan bagi industri media. Hal yang perlu dilakukan, jelas dia, adalah dengan meningkatkan pemanfaatan teknologi dan menggunakannya sebagai alat bantu kerja ketimbang penggantian peran.
Advertisement
"Tujuan jurnalisme sendiri tidak tercapai jika hanya mesin yang menghasilkan konten dan menjualnya, namun kecerdasan buatan dapat membantu. Keputusan penting dalam jurnalisme harus ditetapkan oleh manusia," ujar Limbourg.
Dia menambahkan pengamatan manusia jadi kunci dalam memeriksa kesalahan informasi yang dihasilkan kecerdasan buatan. Jurnalis memiliki peran penting dan tanggung jawab besar dalam menyebarkan informasi.
"Tiap krisis menghadirkan peran penting, tanggung jawab, dan tugas besar jurnalis dalam menginformasikan, menjelaskan, dan menganalisa, bahkan memeriksa fakta," tegas Limbourg.
Perhelatan GMF 2024 diselenggarakan oleh Lembaga Penyiaran Publik Jerman Deutsche Welle dengan mengangkat tema Berbagi Solusi pada 17-18 Juni 2024 di Kota Bonn, Jerman.
Ribuan jurnalis dan pekerja media dari sejumlah benua seperti Amerika, Eropa, Asia, hingga Afrika turut serta dalam acara tersebut. Perhelatan itu menghadirkan sejumlah panelis yang membahas persoalan yang dialami pers atau industri media saat ini, antara lain kebebasan pers dan berpendapat, perkembangan kecerdasan buatan dan pemanfaatannya, pemeriksaan fakta, serta gelombang berita palsu atau pun hoaks.
Â
Â
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement