Sukses

Masyarakat Diminta Bijak Sikapi Hoaks dan Provokasi Jelang Pilkada 2024

Penjabat Bupati Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Nunu Andriani meminta agar masyarakat menjadi pribadi yang bijak dalam menyikapi hoaks dan provokasi menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat (Pj) Bupati Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Nunu Andriani meminta agar masyarakat menjadi pribadi yang bijak dalam menyikapi hoaks dan provokasi menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

Pasalnya, kabar bohong yang berembus setiap pilkada sengaja disebarkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk memecah belah persatuan masyarakat.

"Kita tidak boleh golput. Perbedaan pilihan itu bukan menjadi alat untuk memecah belah persatuan dan kesatuan," kata Nunu Andriani, dilansir dari Antara, Rabu (5/6/2024).

Sama halnya untuk partai politik (parpol) setempat, Nunu Andriani mengharapkan agar seluruh parpol dapat saling menjaga kondusivitas dan tidak saling memprovokasi. Sebab, tiap parpol memiliki calon masing-masing.

Parpol harus bisa menentramkan hati masyarakat serta mengedukasi agar warga dapat menjadi pemilih yang cerdas dan bijak, "Tunjukkan yang menjadi visi dan misi serta potensi dari diri masing-masing calon," ucapnya.

Bercermin dengan pelaksanaan Pemilu dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 yang dinilai berjalan dengan sukses, aman, dan terkendali, Nunu berharap agar pencapaian tersebut dapat menjadi tolok ukur bagi KPU setempat dalam pelaksanaan Pilkada mendatang, terutama dalam penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pulang Pisau 2024.

Kemudian, sehubungan dengan peluncuran maskot Si Jawet yang artinya jujur, adil, wibawa, edukasi, dan tulus, KPU sebagai penyelenggara dan Bawaslu sebagai pengawas diharapkan dapat mengemban tanggung jawabnya dengan baik.

"Bawaslu harus bisa mengawal pelaksanaan Pilkada 2024 dengan mengantisipasi hal-hal yang menimbulkan kecurangan dan bisa menimbulkan konflik di lapangan," ujar Nunu Andriani menegaskan.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Video Terkini