Sukses

Jaga Pilkada 2024 Kondusif, Bawaslu Edukasi Masyarakat Bijak Bermedsos

Bawaslu bekerja sama dengan Diskominfosantik Kabupaten Buleleng, Bali dalam memberikan edukasi masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial guna menjaga keamanan dan ketertiban menjelang pelaksanaan Pilkada 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bekerja sama dengan Dinas Komunikasi, Informasi, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Buleleng, Bali dalam memberikan edukasi masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial guna menjaga keamanan dan ketertiban menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

Sebagaimana disampaikan Ketua Bawaslu Kabupaten Buleleng, Ketut Carna Winata, pihaknya akan menangani laporan pelanggaran dari masyarakat. Forum pelaporan tersebut akan dibuka 3 hari setelah penetapan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Namun, jika laporan tersebut diterima sebelum memasuki masa kampanye, Carna menegaskan bahwa hal tersebut bukan menjadi ranah Bawaslu Kabupaten Buleleng.

Ia mengatakan demikian sehubungan dengan situasi baliho yang sudah banyak terpasang di pinggir jalan, sementara KPU belum mengumumkan penetapan pasangan calon.

“Nah, ini ketika ada laporan dari masyarakat bukan menjadi wewenang kami berdasarkan undang-undang. Laporan itu akan lebih tepat ditujukan ke Satpol PP Buleleng untuk ketertiban umum,” kata Carna, dilansir dari Antara, Selasa (28/5/2024).

Sebagai bentuk komitmen dalam menjaga ruang digital selama Pilkada 2024, pihaknya akan berkoordinasi dengan Diskominfosantik untuk melakukan pencegahan terhadap peredaran konten-konten hoaks politik di media sosial.

“Di media sosial memang sering kita jumpai konten-konten politik yang melanggar seperti menjelekkan pihak lain, isi konten tidak benar yang kemudian menimbulkan konflik di tengah masyarakat,” ujarnya lagi.

Menurut penuturan Carna, pihaknya juga sudah melakukan edukasi para calon yang akan ikut serta untuk cerdas berkampanye, baik saat menggunakan alat peraga kampanye seperti baliho ataupun di media sosial.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Diskominfosantik Buleleng, Ketut Suwarmawan juga menekankan bagaimana media sosial diibaratkan sebagai pisau bermata dua. 

Oleh karena itu, ia mengharapkan agar masyarakat lebih bijak dalam bermedia sosial, khususnya ketika menyikapi suatu informasi.

“Jangan hanya membaca judul, kemudian langsung share. Konfirmasi dahulu kebenarannya. Ini penting untuk memutus informasi hoaks yang dikonsumsi secara berantai oleh masyarakat,” kata Suwarmawan.

Sebagai bentuk pencegahan, pihaknya telah melakukan berbagai sosialisasi guna menekankan pentingnya saring sebelum sharing. Selain itu, sebagai bentuk keberlanjutan, pihaknya juga melakukan publikasi secara rutin melalui kanal media sosial resmi di laman Dinas Kominfosanti Buleleng - CSIRT Buleleng, terkait beragam informasi hoaks yang beredar di media sosial.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini