Sukses

Waspada Penipuan Lewat Hoaks Mencatut PT KAI, Kenali Ragam Modusnya

Agar tidak tertipu kenali sejumlah hoaks seputar KAI

Liputan6.com, Jakarta- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI kerap dicatut untuk dijadikan bahan hoaks bermodus penipuan, mulai dari lowongan kerja sampa pembagian uang.

Hoaks tersebut tentu harus dihindari agar kita menjadi korban dan dirugikan, caranya mudah yaitu dengan memastikan kebenaran informasi yang didapat sebelum mempercayainya.

Untuk memudahkan masyarakat membedakan informasi benar dan hoaks, Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar KAI.

Agar tidak tertipu kenali sejumlah hoaks seputar KAI, berikut daftarnya.

Pembagian Uang dan Hadiah

Hoaks pembagian uang dari PT KAI terus beredar di tengah masyarakat melalu platform media sosial dan aplikasi percakapan, kabar palsu tersebut biasanya disertai dengan tautan dan narasi tentang pembagian uang dengan nominal yang fantastis untuk menarik penerima pesan untuk memasuki alamat tautan tersebut.

Ketika sudah memasuki halaman situs akan ada narasi yang menyebutkan kita mendapat hadiah atau uang dengan nominal tertentu, untuk mendapatkannya diarahkan untuk mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan, seperti mengisi identitas atau menjawab survei. Namun meski syarat tersebut telah diikuti kita tidak pernah memperoleh hadiah atau uang tersebut.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, masyarakat jangan mudah tergiur terhadap informasi pemberian sesuatu atas nama KAI yang mengarahkan untuk mengklik link yang disedikan mengikuti langkah yang disampaikan, bahkan hingga memberikan data ke website tersebut.

"Kemudian juga jangan menyebarluaskan link atau tautan mencurigakan tersebut," kata Joni, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa (3/1/2022).

Joni melanjutkan, dikhawatirkan dalam link tersebut terdapat malware/virus/scam dalam arti tindakan terencana yang bertujuan mencuri uang dengan cara mengakali, membohongi, menipu pihak lain, serta mengambil data pribadi melalui virus.

“Diharapkan berhati-hati serta waspada terhadap info dan promosi yang mengatasnamakan KAI. Informasi resmi terkait promo dapat dipantau melalui website kai.id atau media sosial KAI121,” tutur Joni.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Akun Twitter Palsu

Akun-akun palsu mencatut PT KAI memiliki foto profil dengan logo KAI121 dan memiliki nama akun Kereta Api Indonesia namun dengan username yang berbeda, bukan @KAI121 yang merupakan username resmi Contact Center KAI.

Akun media sosial palsu yang mengatasnamakan PT KAI tersebut tidak memiliki centang biru verifikasi dan jumlah followersnya masih sedikit. Akun tersebut juga kerap meminta korban menghubungi nomer WhatsApp yang tidak resmi atau pribadi dan meminta data-data pribadi pelanggan.

Sedangkan akun resmi Twitter KAI121 telah terverifikasi atau memiliki ciri centang biru, memiliki username @KAI121 dengan nama akun Kereta Api Indonesia, memiliki lebih dari satu juta followers, dan telah beroperasi sejak Maret 2012. Akun Twitter resmi KAI121 pun tidak pernah mengarahkan untuk berinteraksi melalui nomor WhatsApp pribadi. Nomor WhatsApp resmi KAI121 yaitu 0811-1211-1121 dengan ciri sudah mendapat centang hijau terverifikasi.

Joni menambahkan, jika masyarakat menemukan akun palsu dengan ciri-ciri di atas masyarakat dapat segera melaporkanya langsung ke Twitter melalui fitur Report atau menyampaikannya ke akun resmi KAI untuk dapat segera ditindaklanjuti. 

“Kami terus mengimbau kepada masyarakat untuk terus waspada terhadap segala jenis penipuan yang mengatasnamakan KAI melalui media sosial ataupun dengan modus lainnya. Hal tersebut untuk menghindari dampak kerugian yang ditimbulkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Akun media sosial resmi KAI hanyalah Kereta Api Kita dan KAI121 yang telah memiliki centang biru.” tutup Joni.

3 dari 4 halaman

Rekrutmen Karyawan

Hoaks rekrutmen karyawan juga menjadi salah satu modus penipuan yang mengatasnamakan PT KAI, biasanya penipuan ini berupa surat pemanggilan seleksi calon karyawan yang disebar ewat surel ke masing-masing sasaran korban, surat tersebut dibuat sedemikian rupa agar penerimanya percaya bahwa surat tersebut resmi berasal dari perusahaan.

Adapun isu surat tersebut adalah logo perusahaan, alamat perusahaan dan nama disertai tanda tangan yang diklaimnya sebagai pejabat di perusahaan tersbut.

Surat pemanggilan seleksi calon karyawan berisi daftar nama pihak yang dinyatakan lulus untuk mengikuti seleksi, ketentuan mengikuti seleksi dan berujung pada permintaan untuk menalangi biaya akomodasi saat mengikuti seleksi dalam surat tersebut juga menjanjika biaya akan diganti oleh pihak penyelenggara seleksi karyawan.

 Joni menyatakan, semua informasi rekrutmen KAI sepenuhnya menggunakan website resmi dengan alamat recruitment.kai.id atau media sosial resmi perusahaan @keretaapikita atau @kai121_. Jika menemukan info rekrutmen yang tidak berasal dari situs, agar publik dapat mengabaikannya.

KAI tidak pernah melakukan proses rekrutmen melalui surat menyurat, baik dengan mengirimkan berkas yang disetorkan melalui seseorang maupun melalui email. Selain itu, KAI tidak memungut biaya apapun dari pelamar dan tidak pernah bekerjasama dengan travel agent dalam proses seleksi tenaga kerja.

Jika Anda menemukan informasi yang meragukan, segera hubungi Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai.id, atau media sosial KAI121 untuk mendapatkan informasi resmi mengenai perusahaan.

“Kami juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melanjutkan atau menyebarkan pesan tentang pengumuman rekrutmen KAI yang berindikasi palsu agar tidak semakin banyak orang yang tertipu oleh para perekrut palsu tersebut,” tutup Joni.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.