Sukses

Cek Fakta: Tidak Benar Virus Corona Covid-19 Tak Membuat Orang Meninggal Dunia

Tiga akun yang mengunggah virus corona covid-19 tidak membunuh orang adalah Enzo Gelito, Doral Crocker, dan Livia Macdonald.

Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com menemukan tiga akun Facebook yang menyebut virus corona covid-19 tidak membunuh orang. Bahkan, mereka menyebut pemakaian masker tidak ada gunanya.

Tiga akun yang mengunggah virus corona covid-19 tidak membunuh orang adalah Enzo Gelito, Doral Crocker, dan Livia Macdonald.

Begini narasinya:

"Covid-19 is NOT killing people. Weak immune systems and bad doctors are. The tests are rigged. The death count is false. Masks are useless. Hand sanitizer is toxic. Vaccines are poison. The government and media are lying."

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi:

"Covid-19 tidak membunuh orang. Sistem kekebalan yang lemah dan dokter yang buruk. Tesnya dicurangi. Jumlah kematian salah. Masker tidak berguna. Pembersih tangan beracun. Vaksin adalah racun. Pemerintah dan media berbohong."

Lalu, benarkah virus corona covid-19 tidak membunuh orang seperti yang mereka percayai?

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com mencari kebenaran dari isu tersebut menggunakan mesin pencari Google dengan kata kunci: "Covid-19 is NOT killing people". Hasil penelusuran mengarahkan ke situs CNBC dengan judul: "WHO says the coronavirus is killing about 50,000 people a week". Artikel itu sudah dipublikasikan pada 22 September 2020.

Artikel itu mengambil penjelasan dari direktur eksekutif program darutat kesehatan WHO, Dr. Mike Ryan. Dia menyebut virus corona covid-19 membuat 50 ribu orang meninggal dunia setiap minggunya.

"Sebenarnya kami tidak ingin berada di tempat itu (angka kematian 50 ribu per minggu)," katanya saat konfrensi pers di Jenewa tentang angka kematian covid-19.

Sementara itu, data WHO per tanggal 9 Oktober 2020, sudah ada 36,4 juta kasus virus corona covid-19 di seluruh dunia. Sebanyak 1,06 juta jiwa sudah meninggal dunia akibat wabah ini.

Hasil penelusuran juga mengarahkan ke situs USA Today dengan judul: "Fact check: Viral post that claims COVID-19 is a fraud cites no evidence", yang sudah dipublikasikan pada 8 Oktober 2020.

Artikel tersebut menyorot betapa pentingnya penggunaan masker di masa pandemi virus corona covid-19. Hal ini dijelaskan oleh direktur CDC, Dr. Robert Redfield.

"Saya akan berkomentar sebagai direktur CDC, masker wajah ini adalah alat kesehatan masyarakat yang paling penting dimiliki," ujarnya.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Informasi yang menyebut virus corona covid-19 tidak membunuh orang adalah salah. Faktanya, data WHO menyebut virus corona covid-19 membuat 50 ribu orang meninggal dunia setiap minggunya.

Data WHO per tanggal 9 Oktober 2020, sudah ada 36,4 juta kasus virus corona covid-19 di seluruh dunia. Sebanyak 1,06 juta jiwa sudah meninggal dunia akibat wabah ini.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini