Sukses

Eriyanto, Kisah Pilu Kapten Terbaik Milan Junior

Capaian prestasti Eriyanto sebagai kapten terbaik Milan Junior Camp Day Tournament 2010 dalam mengharumkan nama bangsa tidak sebanding dengan perhargaan yang didapatnya.

Sungguh pilu nasib yang dialami kapten terbaik Milan Junior Camp Day Tournament 2010, Eriyanto. Capaian prestasti dalam mengharumkan nama bangsa tidak sebanding dengan perhargaan yang didapatnya. Derita Eri semakin bertambah ketika rumahnya yang hanya seluas 4x6 meter beralas tanah dan berdinding bilik bambu dihantam longsor.

Eriyanto merupakan bibit muda yang potensial. Ia berasal dari keluarga kurang mampu di Kampung Gulingjawa Citajur, Desa Nagrak Utara, Kecamatan Nagrak, Sukabumi, Jawa Barat. Ayahnya hanya buruh serabutan yang berpenghasilan Rp 20 ribu per hari. Hingga kini, Eri masih menyempatkan mencari rumput untuk kambing-kambing peliharaannya.

Meski dari keluarga kurang mampu, Eri terpilih kapten terbaik Milan Junior Camp Day Tournament 2010. Prestasinya tidak berhenti sampai di situ. Ia bergabung dengan timnas U-17 dan mengikuti HKFA International Youth Football Invitation Tournament 2012 di Hongkong. Bersama timnas U-19, Eri menyabet juara umum di Hongkong pada 2013.

Sayang, honornya saat memperkuat timnas U-19 belum dibayar hingga saat ini. Namun demikian hal tersebut tidak membuatnya mundur untuk mengenakan seragam dengan logo Garuda di dada. Pelajar yang duduk di kelas tiga sekolah menengah atas ini akan mengikuti seleksi masuk Pelatnas 1 Mei di Jakarta untuk turnamen AFF U-19 tahun 2013.

"Saya membela timnas tanpa bayaran sedikitpun, tetapi saya bangga memakai kaos Garuda. Jika dipanggil lagi untuk perkuat timnas, saya tetap mau demi Garuda," kata Eriyanto seraya berlinangan air mata. Eri butuh uang itu karena sejak bersinar di dunia sepakbola tiga tahun lalu, Eri sudah tak lagi meminta uang dari orang tuanya.

Penggemar bek Barcelona, Carles Puyo ini sedih karena belum bisa membahagiakan orangtuanya untuk membangunkan rumah yang layak. "Saya ingin perbaiki tempat tinggal saya, kepada bapak Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono) saya mohon bantuan supaya saya memiliki rumah yang layak," tutur Eriyanto dengan terbata-bata sambil terisak.

Sebenarnya Eriyanto pernah dijanjikan rumahnya akan direnovasi saat diterima Presiden SBY usai terpilih sebagai kapten terbaik di Milan Junior Camp Day Tournament 2010. Namun, hingga kini hal itu belum terlaksana. Baru Menpora Roy Suryo yang mengunjungi rumah Eri yang terkena longsor dan memberikan bantuan berupa uang tunai dan material.(Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.