Sukses

Gairah Tim Panser

Usia rata-rata skuad Timnas Jerman di Piala Dunia kali ini termuda kedua dalam sejarah. Tim Panser juga lebih berwarna dengan 11 pemain keturunan imigran. Faktor yang membuat Philipp Lahm begitu yakin Die Mannschaft bisa berjaya.

Liputan6.com, Erasmia: Jerman mendarat di Afrika Selatan dengan tim termuda kedua dalam sejarah mereka di Piala Dunia. Usia rata-rata Philipp Lahm dkk di bawah 25 tahun. Meski demikian Lahm yang ditunjuk sebagai kapten tim untuk menggantikan Michael Ballack lantaran cedera merasa yakin Jerman akan berjaya.

Skuad muda ini membuat Die Panzer jadi sulit diterka. Permainan cepat mereka bisa mengecoh lawan yang masih menganggap Jerman identik dengan permainan khas staying power yang membawa mereka menjuarai tiga PD. Lahm yang sudah dua kali membela Jerman di Piala Eropa (2008 dan 2004) dan satu PD (2006) menyanjung para talenta muda dalam tim.

Dengan kualitas materi pemain yang dimiliki saat ini, Lahm percaya kemenangan akan diraih melawan Australia pada partai perdana mereka di Grup D, Ahad (13/6) atau Senin dini hari WIB. Skuad Jerman di gelaran kali ini juga lebih berwarna. Sedikitnya terdapat 11 pemain dengan latar belakang imigran di dalamnya.

Mesut Ozil merupakan anak dari orang tua asal Turki dan memiliki kemanpuan dribble mumpuni. Marko Marin berdarah Serbia-Bosnia bermain bersama Ozil di Werder Bremen. Sami Khedira memiliki ayah asal Tunisia, diplot pelatih Joachim Loew untuk menggantikan Michael Ballack. Jerome Boateng berasal dari orang tuan asal Ghana.

Enam pemain merupakan anggota skuad yang memenangkan Kejuaran Eropa U-21 tahun lalu. Jadilah Bastian Schweinsteiger merupakan pemain senior dalam skuad Die Mannschaft. Padahal gelandang Bayern Muenchen ini baru berusia 25 tahun. Loew berharap kesempatan yang diberikan akan dimaksimalkan oleh para pemain mudanya mengeluarkan kemampuan optimal.(DIM/AP Sport)