Menikmati Vila Terapung di Lombok

Rumah berbahan kayu ini berada di perairan Teluk Medang, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusatenggara Barat. Vila ini sengaja dibangun menghadap barat agar para tamu bisa menikmati sunset.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Sep 2004, 09:38 WIB
Liputan6.com, Lombok: Bayangkan Anda bermalam di tengah lautan. Bukan di kapal tapi di rumah. Ditemani temaram bulan, kicauan burung, dan semilir angin. Begitulah antara lain pesona yang ditawarkan Nirvana Roemah Air, resor di Pulau Lombok, Nusatenggara Barat.

Rumah seluas 8 x 8 meter ini memiliki ruang tamu, kamar tidur, dan kamar mandi, seperti ruangan hotel pada umumnya. Anda juga bisa duduk di beranda. Tidak ada dapur memang. Sebab, pemilik resor khawatir ancaman kebakaran. Maklum semua bangunan terbuat dari kayu. Namun, ada listrik untuk televisi dan tape recorder.

NTB memang terkenal dengan wisata bahari. Salah satu yang menarik adalah Teluk Medang, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat. Rumah terapung itu berada di perairan Teluk Medang. Butuh waktu sekitar satu jam berperahu dari ibu kota NTB, Mataram, ke Pantai Teluk Medang.

Wilayah ini berada di antara pulau kecil atau lebih dikenal dengan istilah gili. Saking mungilnya, pulau ini hanya dihuni beberapa kepala keluarga. Umumnya mereka hidup dengan mencari ikan, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun dijual. Biasanya warga menangkap ikan dari bagan--tenda dari bambu di tengah laut yang dijadikan tempat menangkap ikan.

Nah, vila terapung itu berdiri dikepung tiga pulau kecil itu. Jarak rumah kira-kira 200 meter dari bibir pantai dengan perahu. Rumah air ini sengaja dibuat menghadap barat, agar dapat menikmati indahnya matahari tenggelam dan melihat burung terbang rendah.

Kendati di tengah-tengah laut, Nirvana Roemah Air dijamin aman. Soalnya, secara geografis, vila seharga US$ 75 ini berada di teluk yang nyaris tidak bergelombang. Vila ini juga dilindungi Gili Nanggu, Gili Tangkong, dan Gili Sudak. Tamu dapat leluasa menikmati indahnya biota laut. Jika tergoda berenang bersama ikan di laut yang masih bening ini, tinggal byur dari teras berlantai kayu.

Ingin merasakan kehidupan warga sekitar? Tak masalah. Anda bisa berbaur dan ikutan mencari ikan, berburu kepiting, menguber kerang atau mengumpulkan bintang laut dengan warna yang menyegarkan mata seperti biru langit dan oranye terang.

Biasanya, para penduduk mencari kerang di tepi pantai, ketika matahari mulai tenggelam. Bila gelap, penduduk mulai mengejar kepiting. Perburuan selesai. Anda bisa menikmati olahan ikan, udang, dan kepiting sesuai selera. Bisa dibakar di tungku batu yang sudah disediakan. Atau Anda bisa menikmati makanan di rumah makan yang ada di Gili Nanggu. Bagaimana, tertarik?(DNP/Asti Megasari dan Effendi Kassah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya