184 Ibu Hamil Masih Tinggal di Pengungsian Sinabung

Sebanyak 184 ibu hamil masih tinggal di Kabanjahe dengan menempati posko penampungan pengungsi erupsi Gunung Sinabung.

oleh Riz diperbarui 21 Feb 2014, 10:33 WIB

Sebanyak 184 ibu hamil masih tinggal di posko penampungan pengungsi erupsi Gunung Sinabung di Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Saat ini, mereka semua dalam kondisi sehat.

"Kita menginginkan pengungsi yang hamil tersebut dapat melahirkan dengan selamat dan tidak ada masalah," kata Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung di Kabanjahe, Jhonson Tarigan, Jumat (21/2/2014).

Menurut Jhonson, pengungsi itu dalam keadaan sehat dan tetap diawasi Dinas Kesehatan setempat. Para pengungsi yang hamil itu juga diberikan makanan bergizi tinggi sehingga diharapkan anak yang mereka lahirkan dalam keadaan sehat.

Apabila para pengungsi hamil itu melahirkan, mereka akan langsung dilarikan ke RSUD Kabanjahe. Tidak mungkin pengungsi tersebut melahirkan di Posko Penampungan, dan tempatnya juga sangat kecil, serta banyaknya warga yang tinggal di lokasi itu.

"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo tetap memperhatikan warganya yang hamil dan khususnya penduduk ditimpa bencana alam erupsi gunung Sinabung," kata dia.

Jhonson menambahkan, semakin berkurangnya pengungsi hamil di Posko Penampungan, karena sebagian di antara mereka sudah banyak yang pulang ke rumah masing-masing.

"Pengungsi yang kembali ke desa mereka, karena berada di luar radius 5 kilometer dari kawah kaki gunung Sinabung, dan tempat mereka zona aman," ucap juru bicara Pemkab Karo.

Berdasarkan data yang diperoleh di Posko Penanggulangan Bencana Sinabung di Kabanjahe, jumlah pengungsi erupsi Sinabung hingga Kamis 20 Februari tercatat sebanyak 20.489 orang atau 6.556 kepala keluarga (KK). Mereka terdiri dari 8.071 orang laki-laki, dan 8.213 perempuan, 1.808 lanjut usia (lansia), ibu hamil 184 orang dan 1.045 bayi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level "Siaga" menjadi "Awas" terhitung mulai Minggu 24 November 2013, sekitar pukul 10.00 WIB.

Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 Km dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk diungsikan.

Kini warga yang di tinggal di luar radius 5 kilometer sudah boleh kembali ke desanya. Namun mereka diminta tetap mewaspadai awan panas dari gunung tersebut. (Ant/Riz/Ism)

Baca juga:

Abu Vulkanik Gunung Sinabung Lebih Bahaya Dari Kelud?
SBY Minta Pengungsi Kelud Belajar dari Sinabung
SBY Makan Nasi Bungkus Bareng Pengungsi Kelud di Batu

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya