Film Baru Arnold Schwarzenegger Bersaing dengan The Raid 2

Jadwal penayangan baru Sabotage lebih cepat dua minggu dan berbarengan dengan rilis perdana The Raid 2: Berandal.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Jan 2014, 21:20 WIB
Sebuah kabar terhadap film terbaru Arnold Schwarzenegger yang berjudul Sabotage baru saja tersiar. Awalnya, film tersebut direncanakan untuk tayang pada 11 April 2014, namun kini jadwalnya telah dimajukan menjadi 28 Maret 2014.

Jadwal penayangan baru Sabotage itu, lebih cepat dua minggu dan berbarengan dengan rilis perdana The Raid 2: Berandal yang juga tayang perdana pada 28 Maret 2014 di Amerika Serikat dan Indonesia.

Belum ada pernyataan dari pihak studio Open Road mengenai alasan mereka memajukan Sabotage di bulan Maret. Namun, banyak yang menduga bahwa kepadatan jadwal tayang di bulan April menjadi alasan utamanya.

Film-film lain yang tidak jadi tayang di bulan sama seperti Sabotage, yaitu bulan April antara lain Draft Day, horor berjudul Oculus, komedi bertajuk St. Vincent, dan animasi Rio 2 yang menjadi sekuel film pertamanya.

Melihat persaingannya dengan The Raid 2: Berandal di bulan Maret, Sabotage harus berusaha keras dalam meraup keuntungan di box office mengingat kepopuleran film The Raid saat ini. Selain itu, film Noah arahan Darren Aronofsky pun juga tayang di bulan yang sama dengan Sabotage.

Sabotage mendapat pengarahan sutradara David Ayer (Street Kings, End of Watch) dengan pemolesan naskah oleh Skip Woods (Swordfish, X-Men Origins: Wolverine, A Good Day to Die Hard).

Film ini terinspirasi oleh cerita misteri pembunuhan karangan Agatha Christie, And Then There Were None yang pertama kali diterbitkan di Inggris pada 6 November 1939.

Dalam Sabotage, Arnold berperan sebagai komandan salah satu tim operasi agen DEA bernama John "Breacher" Wharton. Arnold menjajal aktingnya bersama Sam Worthington, Terrence Howard, dan Joe Manganiello.

Sabotage berkisah tentang tim agen DEA milik Breacher yang sukses menyergap kartel narkoba paling mematikan di dunia. Setelah mengeksekusi serangan berisiko tinggi di sebuah rumah milik para kartel, semua anggota tim menyangka pekerjaan mereka telah selesai.

Namun malangnya, satu per satu dari anggota tim mulai dihilangkan secara misterius. Hal tersebut pun turut mengancam nyawa Breacher serta rekan-rekannya yang masih bertahan dari serangan para kartel.(Rul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya