Wakil Ketua KPK: Mulyana Berkontribusi Pergerakan di Indonesia

"Mas Mul orang yang punya khas dan kontribusi, yang khusus bagi pergerakan di Indonesia," ujar Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 02 Des 2013, 11:20 WIB
Meninggalnya Mantan Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mulyana W Kusumah tak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, tapi juga bagi rekan aktivis seperjuangannya. Salah satunya Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto.

Bambang mengaku sangat kehilangan sosk Mulyana, terlebih kecerdasan dan kesederhanaan Mulyana yang tak banyak dimiliki orang lain.

"Mas Mul orang yang punya khas dan kontribusi, yang khusus bagi pergerakan di Indonesia. Gerakan mahasiswa dan di LBHI, kecerdasan, kemampuan menulis, keserdehanaan menempati hati kita semua sosoknya," kata Bambang di Kompleks Kediaman Mulyana, Jalan H Latief Nomor 6 RT 03 RW 03, Codet, Jakarta Timur, Senin (2/12/2013).

Bambang menilai, Mulyana merupakan sosok yang tak bisa dihilangkan dari ingatan masyarakat Indonesia. Kerena, kriminolog UI tersebut banyak berjasa melalui ide-idenya dalam memperjuangkan HAM dan demokrasi di Indonesia, khususnya pada Orde Baru.

"Nggak mungkin dihilangkan dari daftar ingatan kita, Indonesia kehilangan tokoh yang sederhana yang tidak muncul di birokrasi dengan tidak flamboyan. Tapi mengisi dengan pikiran untuk demokratisasi di Indonesia," ujar Bambang.

Bambang pun menuturkan masa lalunya bersama almarhum Mulyana, saat bekerja di tempat yang sama. Dalam bekerja, kata dia, Mulyana adalah sosok yang pantas untuk ditiru. "Pernah 1 kantor, kesederhanaan beliau yang masih saya nikmati. Apa adanya, bantu semua orang, harus dicontoh oleh banyak kalangan."

"Wawasan luas, tidak kaku, jadi yang muda senang. Pengalaman sama-sama susah, waktu di LBHI keluar masuk warteg kita makan. Rendah hati, tidak pernah menyombongkan diri," sambung Bambang.

Saat ini jenazah Mulyana telah dibawa ke daerah Ciomas, Bogor, Jawa Barat. Rencananya jenazah Mulyana dimakamkan di TPU Ciomas.

Mulyana lahir di Bogor, Jawa Barat, 23 November 1948. Sebelum menjadi komisioner KPU, dia merupakan pengamat politik dan kriminologi Universitas Indonesia. Mulyana juga pernah membentuk LSM bernama KIPP (Komisi Independen Pemantau Pemilu) dan pernah bergiat di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.

Tak hanya itu, ia juga salah seorang pendiri Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras). (Rmn/Mut)

[Baca juga: Mulyana Dikenal Kalem dan Egaliter]

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya