Pemerintah Republik Indonesia (RI) diminta mengevaluasi hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat dan Australia terkait kasus penyadapan yang disebut-sebut dilakukan oleh kedua negara sabahat tersebut.
"Kami menyatakan protes atas tindakan spionase dan penyadapan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Australia terhadap Indonesia," kata Ketua Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (GM FKPPI) DKI Jakarta, Arif Bawono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (3/11/2013).
Menurut Arif, kegiatan penyadapan tersebut bukan saja telah mengganggu hubungan diplomatik tapi juga upaya paling nyata AS dan Australia mengangkangi kedaulatan Indonesia sebagai negara yang merdeka.
"Jika benar aksi spionase dan penyadapan ini dilakukan, menunjukkan betapa lemahnya kekuatan sistem pertahanan negara ini," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Boy (sapaan Arif Bawono), protes pemerintah RI perlu dibarengi aksi nyata berupa penijauan kembali hubungan diplomatik. "Kami dari GM FKPPI menuntut keras dan meminta klarifikasi oleh Kedubes AS di Indonesia atas kegiatan spionase dan penyadapan," katanya.
Boy juga meminta klarifikasi Kedubes Australia atas penyadapan yang kedua kalinya dilakukan kepada Indonesia dimana yang pertama dilakukan di Kedubes Indonesia di Canbera Australia.
"Kami meminta pemerintah, mengevaluasi hubungan diplomatik dengan AS dan Australia yang jelas-jelas tidak ada manfaatnya," ujarnya lagi.
Boy mengusulkan kepada pemerintah untuk menolak dan mencabut izin IMB pembangunan gedung baru Kedubes AS di Jakarta karena fasilitas tersebut telah terbukti menjadi pusat kegiatan spionase yang dilakukan oleh AS terhadap rakyat dan pemerintah Indonesia.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI sebelumnya sudah memanggil Dubes Australia Greg Moriarty menyusul laporan bahwa Kedubes Australia di Jakarta dipakai untuk kegiatan mata-mata. Namun belum diketahui hasil dari pertemuan tersebut.
Dubes Australia Greg Moriarty mengungkapkan pertemuan dengan pejabat Kemlu RI berjalan lancar. Tapi ia menolak menjelaskan dialog tersebut secara detail.
"Pertemuannya lancar. Kini saya harus pergi untuk melaporkan hasil pertemuan ke pemerintah kami," ujar Greg, yang dikutip dari News.com.au. (Riz)
`Disadap`, RI Harus Evaluasi Hubungan dengan AS-Australia
Pemerintah Indonesia RI diminta mengevaluasi hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat dan Australia terkait kasus penyadapan.
diperbarui 04 Nov 2013, 00:22 WIBAdvertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 Liga Internasional2 Rekor Dahsyat Dibuat Real Madrid Usai Juara Liga Champions 2023/2024
7 8 9 Liga InternasionalKilas Balik Piala Eropa 1992: Dinamit Denmark Ledakkan 2 Kekuatan Barat
10
Berita Terbaru
Gempa Darat M5,0 Guncang Mamberamo Tengah Papua
Bacaan Doa Setelah Sholat Hajat, Arab, Latin dan Terjemahannya
Cegah Peredaran Narkoba, Polisi Lakukan Penjagaan di Dermaga Pulau Harapan
Khumaidi Pemulung Asal Mojokerto Tak Percaya Bisa Berangkat ke Baitullah Bersama Istri
Detik-Detik Warga Bolmong Timur Ditikam Mendadak dan Tewas saat Nongkrong dengan Rekannya
Mitos Keliru Penggunaan Sunscreen, Bukan Menimbulkan Jerawat Justru Mencegah dan Mengatasi Peradangan
Polisi Dalami TPPU Sofyan, Bandar Narkoba Sekaligus Caleg DPRK Aceh Tamiang
Hanya dengan 3 Bahan, Ini Cara Bersihkan Lidah Sapi Agar Empuk dan Anti Bau
4 Sebab yang Bisa Membuat Pembaca Al-Qur’an Dilaknat, Diungkap Kiai Marzuki Mustamar
Belajar Bahasa Isyarat yang Tepat Harus Langsung dari Orang Tuli
Investasi Forex dengan Dana Desa, Kades dan Bendahara di Boalemo Jadi Tersangka
Kiamat Makin Dekat, Begini Wasiat Rasulullah tentang Akhir Zaman