2 Ilmuwan `Partikel Tuhan` Menangkan Nobel Fisika 2013

Peter Higgs dari Inggris dan Francois Englert dari Belgia berbagi penghargaan tersebut.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 08 Okt 2013, 19:28 WIB
Dua ilmuwan memenangkan Nobel Bidang Fisika atas kerja mereka yang menghasilkan teori Higgs boson -- atau populer dengan istilah 'partikel Tuhan'.

Peter Higgs dari Inggris dan Francois Englert dari Belgia berbagi penghargaan tersebut.

Pada tahun 1960-an, mereka, termasuk sejumlah fisikawan yang mengajukan mekanisme untuk menjelaskan mengapa bangunan yang paling dasar dari alam semesta memiliki massa.

Mekanisme itu memprediksi partikel--yang dinamakan Higgs boson. Higgs boson dianggap bertanggung jawab memberikan massa pada setiap materi. Ia adalah kunci membuka misteri alam semesta: bagaimana materi menyatu untuk membentuk galaksi, bintang, planet. Juga manusia.

Partikel Higgs boson akhirnya ditemukan pada 2012, di Large Hadron Collider (LHC), pemercepat partikel sepanjang 27 kilometer, terkubur di bawah tanah di perbatasan Prancis dan Swiss.

"Anugerah tahun ini tentang hal kecil yang membuat semua perbedaan," kata Staffan Normark, sekretaris tetap Royal Swedish Academy of Sciences," seperti dimuat BBC, Selasa (8/10/2013).

Sementara, kutipan resmi komite Nobel berbunyi:  "Untuk penemuan teoritis mekanisme yang berkontribusi terhadap pemahaman kita tentang asal-usul massa partikel subatom, dan yang baru-baru ini dipastikan melalui penemuan partikel dasar yang telah diprediksi, oleh Atlas dan eksperimen CMS di CERN Large Hadron Collider ".

Francois Englert mengatakan, ia sangat bahagia menerima penghargaan tersebut.  "Awalnya aku tak menyangka akan mendapatkan penghargaan itu karena aku tak melihat pengumumannya," kata dia. 

Pun dengan Profesor Higgs, dari University of Edinburgh. "Aku merasa terhormat menerima penghargaan ini. Terimakasih pada Royal Swedish Academy," kata dia.

Higgs juga mengucapkan selamat pada mereka yang punya kontribusi penemuan partikel baru yang diyakini sebagai Higgs boson. Dia berharap pengakuan atas ilmu dasar itu akan meningkatkan kesadaran terhadap penelitian. 

Nobel tersebut juga disambut gembira direktur Center for Nuclear Research (CERN), Rolf Heuer.

"Temuan Higgs boson di CERN tahun lalu, yang divaliasi mekanisme Brout-Englert-Higgs, menandai puncak dari dekade upaya intelektual oleh banyak orang di seluruh dunia, "katanya. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya