Bak jamur di musim hujan, pedagang kaki lima (PKL) makin banyak bertebaran di sekitar Pasar Tanah Abang. Apalagi saat menjelang Lebaran seperti sekarang ini.
Para PKL tak peduli meski aktivitas mereka membuat Jalan Kebon Jati, Tanah Abang, Jakarta Pusat makin macet dan semrawut, seperti yang tayang pada Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (26/7/2013).
Niat Pemprov DKI Jakarta untuk menertibkan para PKL ini ternyata memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi mereka tetap membandel berjualan di depan gedung Blok A.
Mereka tetap menolak direlokasi ke Blok G Pasar Tanah Abang. Usut punya usut, mereka berani menolak karena memang ada yang menjamin. Para preman, begitulah para penjamin terselubung ini biasa disebut. Mereka tidak terlihat, namun banyak berkeliaran di Pasar Tanah Abang.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak mau tinggal diam. Dia mengaku telah mengantongi nama-nama preman. Untuk membasmi mereka, Jokowi hanya tinggal menunggu koordinasi dengan kepolisian. (Ndy/Sss)
Para PKL tak peduli meski aktivitas mereka membuat Jalan Kebon Jati, Tanah Abang, Jakarta Pusat makin macet dan semrawut, seperti yang tayang pada Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (26/7/2013).
Niat Pemprov DKI Jakarta untuk menertibkan para PKL ini ternyata memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi mereka tetap membandel berjualan di depan gedung Blok A.
Mereka tetap menolak direlokasi ke Blok G Pasar Tanah Abang. Usut punya usut, mereka berani menolak karena memang ada yang menjamin. Para preman, begitulah para penjamin terselubung ini biasa disebut. Mereka tidak terlihat, namun banyak berkeliaran di Pasar Tanah Abang.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak mau tinggal diam. Dia mengaku telah mengantongi nama-nama preman. Untuk membasmi mereka, Jokowi hanya tinggal menunggu koordinasi dengan kepolisian. (Ndy/Sss)
