Tahun ini Muslim di Swedia Puasa 20 Jam

Umat muslim yang tinggal di negara-negara berdekatan dengan kutub utara seperti Swedia dan Norwegia, puasa kali akan terasa lebih special

oleh Liputan6 diperbarui 20 Jul 2013, 10:55 WIB
Citizen6, Stockholm: Bulan Ramadhan kali ini di Eropa bertepatan dengan musim panas. Untuk umat muslim yang tinggal di negara-negara berdekatan dengan kutub utara seperti Swedia dan Norwegia, puasa kali akan terasa lebih special karena lamanya waktu siang di negara-negara tersebut. Di Stockholm, umat Muslim puasa selama 20 jam, dan di bagian utara seperti Kiruna, hampir 23 jam, dari pukul 02.00 hingga 22.00.

Cukup sulit memang, ditambah suhu musim panas menjadikan puasa di daerah tersebut menjadi unik dan menantang. Namun  sebagian besar umat Muslim dari berbagai negara termasuk dari Indonesia tetap melaksanakan puasa dengan khusu’.

Pengajian Al Ikhlas sebagai salah satu wadah silahturrahmi umat muslim Indonesia yang berada di Stockholm dan sekitarnya di bulan ramadhan ini mengadakan acara tadarus, pengajian  serta diskusi yang ditutup dengan berbuka puasa bersama, setiap minggunya.

Pada kesempatan buka puasa pertama,  dipandu oleh Setia Pramana, dibahas mengenai tafsir Surat Al Insirah yang pada intinya setiap kesulitan yang diberikan kepada manusia oleh Allah SWT pada selalu ada kebaikan di dalamnya.

Dalam menghadapi kesulitan, umat muslim seharusnya melakukan beberapa hal:

1.    Selalu melihat sisi  positif, saat kita mendapatan masalah lihat apa yang telah Allah berikan. Ketika kita bertengkat dengan pasangan kita, lihat kebaikan kebaikan pasangan kita yang insya Allah pasti akan jauh lebih banyak dari kekurangannya.
2.    Kita ummat Rosulullah SAW telah mendapatkan nikmat Allah yang berupa Islam, ampunan dan derajat sebagai umat Nabi Muhammad.
3.    Hidup akan selalu ada masalah. Bukan berarti jika kita sudah benar-benar beribadah dan berjuang di jalanNya masalah tidak akan ada. Cobaan-cobaan ini adalah ujian bagi kita untuk meningkatkan derajat kita. Jika kita punya iman dan takwa, dari setiap kesulitan pasti akan dibarengi dengan kemudahan dan kebaikan yang berlipat bagi kita.
4.    Untuk setiap hal, kita harus ada rencana, dengan tetap berdoa dan mohon kemudahan kepada Allah SWT.
5.    Jangan jadikan dunia ini, bisnis kita, kedudukan, status serta kekayaan, adalah tujuan akhir kita. Ridho Allah SWT adalah tujuan akhir kita.

Kesimpulan dari diskusi tersebut adalah surat Al Insirah memberikan semangat bagi kita, terutama yang sedang berpuasa panjang, untuk selalu positive thinking, dan selalu berusaha produktif dan  menjadi orang yang optimis untuk menggapai tujuan akhir yakni ridho Allah SWT. (Setia Pramana/kw)

Setia Pramana adalah pewarta warga, tinggal di Stockholm

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media, kuliner dan lainnya ke citizen6@liputan6.com

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya