Alasan Kenapa Penis Muhyi Tak Bisa Disambung Lagi

Meskipun ibundanya, Arrah (56) menyatakan putranya itu telah menjalankan operasi penyambungan pada Selasa 21 Mei, penis Muhyi sebenarnya sudah tidak bisa disambung lagi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 24 Mei 2013, 15:30 WIB
Hingga kini, sudah 11 hari Abdul Muhyi, korban pemotongan alat kelaminnya oleh pelaku NN (22), terbaring di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang Selatan. Meskipun ibundanya, Arrah (56) menyatakan putranya telah menjalankan operasi penyambungan pada Selasa 21 Mei, penis Muhyi sebenarnya sudah tidak bisa disambung lagi.

Menurut Spesialis Bedah dari RSUD Tangerang Selatan, dr. Muhammad Mursal SPb,FINACS NARS, ketika dihubungi Liputan6.com, Jumat (24/5/2013), penis Muhyi sudah tidak bisa disambung lagi karena sudah melewati waktu yang seharusnya (enam jam) sampai dia datang ke rumah sakit.

"Cara bawanya yang putus itu enggak benar. Harusnya dimasukkan dalam tempat pendingin, atau dimasukkan dalam cairan yang steril," ujar Muhammad Mursal.

Saat datang ke rumah sakit, menurut Muhammad semestinya penis yang terpotong tidak dibiarkan begitu saja di dalam celana dalam bercampur darah dan kotoran, apalagi kondisinya sudah kotor sekali.

"Dia waktu datang ke RS, dibiarin gitu aja penisnya di dalam celana dalam, bercampur dara, campur kotoran. Pokoknya kondisi penisnya yang sudah terpotong itu sudah kotor," kata Mursal.

Karena itu, menurut Mursal, penanganan dokter waktu itu terfokus pada nyawa korban agar bisa diselamatkan. Sementara, untuk fungsi buang air kecil, dokter akan memasang selang selama 2 minggu dan selanjutnya bisa berjalan normal.

(Hanz/Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya