Bursa Saham Asia Merosot Tersengat Data Inflasi AS

Bursa saham Asia merosot setelah inflasi AS pada Maret lebih tinggi dari perkiraan, naik 3,5% pada basis tahun ke tahun dan 0,4% lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 11 Apr 2024, 12:41 WIB
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Asia merosot setelah inflasi AS pada Maret lebih tinggi dari perkiraan, naik 3,5% pada basis tahun ke tahun dan 0,4% lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

Dilansir dari CNBC, Kamis (11/4/2024), ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan kenaikan sebesar 0,3% bulan ke bulan dan 3,4% tahun ke tahun.

Tidak termasuk komponen makanan dan energi yang bergejolak, CPI inti juga meningkat sebesar 0,4% secara bulanan dan meningkat sebesar 3,8% dari tahun lalu, dibandingkan dengan perkiraan masing-masing sebesar 0,3% dan 3,7%.

Investor di Asia juga akan memantau angka inflasi Tiongkok pada hari Kamis, dengan ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan indeks harga konsumen akan naik 0,4% di bulan Maret. Angka ini menunjukkan perlambatan dibandingkan dengan kenaikan 0,7% yang terlihat pada bulan Februari.

Pasar Korea Selatan kembali berdagang setelah hari libur, dengan Kospi anjlok 1,43% dan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq merosot 1,16%.

Partai-partai oposisi liberal di Korea Selatan meraih kemenangan telak dalam pemilihan parlemen yang diadakan pada Rabu, hal ini kemungkinan besar menghambat upaya Presiden petahana Yoon Suk Yeol dan partai konservatifnya untuk mendorong agenda legislatif mereka.

 

2 dari 2 halaman

Jepang dan Hong Kong

Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Nikkei 225 Jepang turun 1,25% pada pembukaannya, sedangkan Topix berbasis luas turun 0,7%. Di Australia, S&P/ASX 200 tergelincir 1,22%.

Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di 16.888, menunjukkan pembukaan yang lebih lemah dibandingkan dengan penutupan HSI di 17.139,17. HSI telah melewati angka 17.000 untuk pertama kalinya dalam waktu sekitar satu bulan pada Rabu.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya