Merasa Kondisi Membaik, Banyak Pasien Transplantansi Ginjal Abai Lakukan Perawatan

Hampir 60 persen pasien transplantasi ginjal tidak serius melakukan perawatan pasca cangkok atau transplantasi ginjal.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 15 Jan 2024, 15:37 WIB
Ilustrasi Transplantasi Ginjal Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta Hampir 60 persen pasien transplantasi ginjal tidak serius melakukan perawatan pasca cangkok atau transplantasi ginjal. Hal ini disampaikan Ketua Perhimpunan Transplantasi Indonesia Dr. dr. Maruhum Bonar Hasiholan Marbun, SpPD-KGH.

Maruhun menyebut pasien yang abai biasanya lantaran merasa kondisi kesehatannya sudah membaik. Sehingga tidak melakukan pengobatan secara teratur. Padahal, pengobatan pasien transplantasi ginjal mutlak sepanjang hidup.

Perawatan pasca transplantasi ginjal perlu dilakukan secara optimal, mengingat prosedur ini termasuk operasi yang cukup berat.

Meski pasien transplantasi ginjal tidak perlu lagi menjalani hemodialisis atau cuci darah seumur hidup, pengobatan rutin diperlukan mengingat ada berbagai risiko yang wajib diperhatikan.

Risiko yang muncul seperti infeksi perut, penurunan imun akibat obat imunosupresan. Lalu, tetap ada kemungkinan menurunnya fungsi ginjal akibat gaya hidup yang tidak sehat dan terparah kemungkinan penolakan ginjal.

“Artinya itu kan benda asing, ginjal yang dipasang itu bukan ginjal dia, masuk ke dalam tubuhnya. Nah tubuhnya itu kan beradaptasi, kalau tubuh menganggap dia benda asing dan kalau tidak ditekan dengan obat immunosupresen, akan terjadi penolakan,” jelas Maruhum.

 

2 dari 3 halaman

Penolakan Ginjal

Ilustrasi penolakan ginjal Foto: Riki Risnandar Pixabay.

Maruhun menjelaskan ada dua kategori penolakan ginjal, yakni penolakan akut dan kronik. Maruhum mengatakan, penolakan ginjal akut masih dapat ditangani dengan obat-obatan, namun penolakan ginjal kronik dapat menyebabkan hingga kematian.

“Kalau kronik biasanya agak sulit diatasi, bukan hanya kembali lagi ke cuci darah, tapi meninggal dunia,” katanya.

 

3 dari 3 halaman

Tentang Prosedur Transplantasi Ginjal

Francia Raisa dengan bangga memperlihatkan bekas lukanya usai melakukan transplantasi ginjal untuk Selena Gomez. (instagram/selenagomez)

Transplantasi ginjal merupakan prosedur penanganan gagal ginjal kronis. Dokter akan mengangkat ginjal yang sudah rusak dan menggantinya dengan ginjal sehat dari pendonor.

Donor ginjal didapatkan dari pendonor yang masih hidup atau yang telah meninggal dunia. Umumnya donor hidup berasal dari anggota keluarga, hal tersebut lebih disarankan karena risiko penolakannya lebih kecil.

Namun, perlu diingat bahwa transplantasi ginjal bukanlah suatu pengobatan dimana pasca operasi pasien langsung sembuh dan terbebas. Artinya, kehidupan setelah transplantasi ginjal memerlukan perawatan atau konsumsi obat-obatan yang penting untuk keberlangsungan ginjal cangkok.

"Pasien baru dapat dikatakan kondisinya stabil umumnya tiga bulan hingga satu tahun pasca transplantasi," kata Maruhum.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya