Hidup disiplin harus dimulai sejak anak-anak. Lebih dari itu, disiplin mesti dimulai sejak bayi baru lahir.
Demikian disampaikan psikolog dari Universitas Indonesia (UI), Dra Mayke S. Tedjasaputra, Msi di sela acara Gebyar Posyandu beberapa waktu lalu di Jakarta, Selasa (19/3/2013).
"Disiplin itu perlu, tapi bukan disiplin dalam arti kaku dan keras. Disiplin adalah ketika anak dapat melakukan mana yang boleh dan tidak dengan pasti. Kita bisa mengajarkan anak disiplin dari hal yang sangat sederhana hingga hal yang kompleks," ucap Mayke.
Hal sederhana misalnya soal keteraturan bangun, makan atau mandi. Baru, ketika anak sudah duduk di sekolah Sekolah Dasar (SD), dia harus tahu kapan waktunya belajar.
Karena itu, menurut Mayke, sebelum memiliki anak, orangtua harus menyamakan persepsinya bagaimana mereka akan mendidik.
"Kalau aturannya gak jelas, anak akan coba-coba terus. Jika orangtua berbeda pendapat, ini bisa menyebabkan anak tidak tahu aturan dan sulit diatur,"ujar Mayke. (Fit/Abd)
Demikian disampaikan psikolog dari Universitas Indonesia (UI), Dra Mayke S. Tedjasaputra, Msi di sela acara Gebyar Posyandu beberapa waktu lalu di Jakarta, Selasa (19/3/2013).
"Disiplin itu perlu, tapi bukan disiplin dalam arti kaku dan keras. Disiplin adalah ketika anak dapat melakukan mana yang boleh dan tidak dengan pasti. Kita bisa mengajarkan anak disiplin dari hal yang sangat sederhana hingga hal yang kompleks," ucap Mayke.
Hal sederhana misalnya soal keteraturan bangun, makan atau mandi. Baru, ketika anak sudah duduk di sekolah Sekolah Dasar (SD), dia harus tahu kapan waktunya belajar.
Karena itu, menurut Mayke, sebelum memiliki anak, orangtua harus menyamakan persepsinya bagaimana mereka akan mendidik.
"Kalau aturannya gak jelas, anak akan coba-coba terus. Jika orangtua berbeda pendapat, ini bisa menyebabkan anak tidak tahu aturan dan sulit diatur,"ujar Mayke. (Fit/Abd)
