Gawat, Manchester United Terancam Ditinggal Suporter Wanita: Presenter Televisi Juga Ikutan

Penolakan terhadap kehadiran Mason Greenwood di Manchester United bertambah besar.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 18 Agu 2023, 11:30 WIB
Pemain Manchester United (MU) Maason Greenwoodd tiba di Minshull Street Crown Court di Manchester, 21 November 2022, untuk sidang pendahuluan atas tuduhan percobaan pemerkosaan, perilaku mengontrol dan memaksa, serta penyerangan. (Lindsey Parnaby / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Penolakan fans wanita terhadap kehadiran Mason Greenwood di skuad Manchester United semakin besar. kali ini, sikap yang sama disuarakan oleh presenter televisi ternama asal Inggris, Rachel Riley. Dia juga mengancam akan menarik dukungan terhadap Setan Merah bila Greenwood tetap di Old Trafford. 

Kasus pemerkosaan yang sempat menyeret nama pemain muda Manchester United, Mason Greenwood belum benar-benar berakhir. Meski telah dibebaskan dari tuduhan tersebut, keberadaan pemain muda Inggris itu tetap menyandera skuad Setan Merah. Dukungan dari fan wanita 

MU sejauh ini belum membuat keputusan apapun terkait masa depan Greenwood. Meski sudah kembali berlatih dengan skuad Setan Merah, pemain berusia 21 tahun tersebut belum juga mendapat kepastian mengenai tempatnya di Manchester United pada musim ini.

Greenwood diskors MU sejak Februari 2023 akibat kasus yang menjeratnya. Seperti diketahui, Greenwood yang sempat digadang-gadang menjadi striker masa depan Setan Merah dituduh telah menganiaya dan memperkosa seorang wanita di awal tahun 2022. Dalam serangkaian foto yang diunggah di media sosial, korban memperlihatkan sejumlah bukti penganiayaan yang dialami dalam penyerangan itu.

Greenwood kemudian ditangkap polisi pada 30 Januari 2022. Dia se,pat ditahan sebelum kemudian dibebaskan dengan jaminan. Belakangan, Greenwood dibebaskan dari tuduhan menyusul mundurnya saksi kunci dan bukti baru yang terungkap.

Meski demikian, Greenwood belum bisa bernapas lega. Sebab suporter MU, khususnya wanita menolak kehadirannya di skuad Setan Merah. Lewat akun media sosialnya, mereka mengancam akan menarik dukungan dari MU bila Greenwood kembali lagi.

 


Rachel Riley Juga Berniat Cabut Dukungan untuk MU

Presenter televisi, Rachel Riley mengancam tarik dukungan terhadap Manchester United bila tetap mempekerjakan Mason Greenwood. (AFP)

Gerakan ini terus berkembang. Baru-baru ini, presenter televisi ternama Rachel Riley juga ikut ambil bagian. Lewat akun Twitter-nya yang memiliki 684.400 followers, Riley menyatakan penolakannya terhadap kehadiran Greenwood di skuad MU.

"Saya bersama Em. Saya tidak bisa mendukung MU jika Greenwood tetap berada di klub," ujar Riley seperti dikutip dari Goal.com, Jumat (18/8/2023).

"Sebagai contoh, terkait VAWG (kekerasan terhadap wanita), kurang dari 1% pemerkosaan yang dilaporkan ke polisi berujung pada hukuman. Kita semua sudah cukup melihat dan mendengar. Pura-pura tidak ada apa-apa akan jadi bagian besar dari masalah," ujar wanita berusia 37 tahun itu menambahkan.

Klub sebenarnya telah melakukan penyelidikan internal untuk menentukan masa depan Greenwood di Old Trafford sejak Februari lalu. Dan pada Rabu lalu, MU menyatakan kalau fase pencarian fakta sudah selesai dan masa depan pemain internasional Inggris itu selanjutnya ada di tangan CEO MU, Richard Arnold.

MU kemudian menyampaikan kalau masa depan Greenwood akan ditentukan sebelum liga bergulir. Hanya saja, hingga laga perdana melawan Wolves di Liga Inggris rampung, pada Rabu lalu, MU tak juga mengeluarkan keputusan.

 


Greenwood Didukung Rekan Setim?

Greenwood sendiri masih menyisakan kontraknya di MU sampai 2025 mendatang. Manajer MU, Erik ten Hag kabarnya menentang rencana penjualannya ke klub lain dan telah memasukkan namanya dalam daftar skuad MU pada tur pramusim lalu.

Sementara itu, sumber lain menyebut kalau kehadiran Greenwood di tim juga mendapat sambutan baik dari rekan-rekannya. Menurut mereka, Greenwood layak mendapat kesempatan kedua setelah kasus pemerkosaan yang menyeret namanya.

"Semua pemain percaya dia pantas mendapatkan kesempatan kedua karena dia tidak bersalah di mata hukum," kata seorang sumber kepada The Sun.

"Dia tidak memiliki kesempatan untuk membersihkan namanya di pengadilan karena dakwaan dibatalkan, sehingga para pemain merasa dia ditinggalkan. Mereka tahu itu akan sulit, tetapi mereka bersedia mendukungnya melalui itu dan melindunginya."

"Beberapa pemain muda datang dari akademi bersamanya sehingga ada loyalitas kepadanya. Mereka tahu dia membuat kesalahan tetapi para pemain yang berbicara dengannya mengatakan dia telah berkembang pesat dalam 18 bulan terakhir dan akan sering kembali lebih bijaksana," pungkas sumber The Sun tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya