Surya Paloh Sindir soal Revolusi Mental, Jokowi Bereaksi

Presiden Joko Widodo menanggapi sindiran Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh yang menyebut gagasan revolusi mentalnya hingga kini belum maksimal. Jokowi mengatakan hal-hal yang belum maksimal akan dioptimalkan.

oleh Putu Merta Surya PutraLizsa Egeham diperbarui 17 Jul 2023, 12:08 WIB
jokowi mengundang Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sarapan di Istana Merdeka (Setpres/Biro Pers)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo menanggapi sindiran Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh yang menyebut gagasan revolusi mentalnya hingga kini belum maksimal. Jokowi mengatakan hal-hal yang belum maksimal akan dioptimalkan.

"Ya semuanya yang belum maksimal dimaksimalkan," jelas Jokowi di Istana Negara Jakarta, Senin (17/7/2023).

Sebelumnya, Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyampaikan bahwa revolusi mental yang dicanangkan Joko Widodo ketika maju di Pilpres 2014 identik dengan misi perubahan yang kini dibawa oleh Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan di Pemilu 2024.

"Nah ini yang perlu saya ingatkan kepada saudara bahwasanya pikiran, gerakan perubahan, yang juga sejalan dengan apa yang pernah dikonstatir oleh Presiden Jokowi untuk melaksanakan revolusi mental adalah sebenarnya identik dengan misi gerakan perubahan kita, senafas, sebangun, sejalan," ujarnya dalam pidato politik Apel Siaga Perubahan NasDem di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (16/7/2023).

Surya menyebut, itu juga alasan kenapa NasDem memberikan dukungan kepada Jokowi sebagai calon presiden ketika 2014. Surya mengatakan, NasDem totalitas mendukung Jokowi karena memiliki konsep, gagasan, dan pemikiran yang sama tentang kemajuan bangsa dan negara

"Dan itulah kenapa ketika pada tahun 2014 pemilu dengan seluruh kekuatan dan harapan energi yang kita miliki kita dukung yang namanya Presiden Jokowi kala itu sebagai calon presiden untuk menjadi presiden di negeri ini saudara-saudaraku," tegasnya.

Namun, Surya menyayangkan bahwa gagasan revolusi mental Jokowi saat ini belum menjadi kenyataan pada hari ini.

"Tapi sayang seribu kali sayang, sayang seribu kali sayang, harapan belum menjadi kenyataan, apa yang harus berani yang kita nyatakan, menjelang 78 tahun kemerdekaan Bangsa yang kita miliki," tegas Surya.

 

 

2 dari 2 halaman

Indonesia Belum Jadi Super Power

Menurutnya, hari ini belum bisa dikatakan bahwa Indonesia menjadi negara super power dan lebih hebat dari negara-negara lain. Karena belum mencapai harapan yang diinginkan oleh pendiri bangsa.

"Apa yang menyebabkan ini? Kenapa kita belum mampu mencapai tingkatan dan harapan seperti apa yang diharapkan oleh pendiri bangsa ini bukan karena kita negara yang kurang luas, bukan.Kkarena negara kita kurang kaya, bukan. Karena jumlah penduduk kita kurang besar, bukan. Karena kontur tanah kurang subur. Bukan. Semuanya kita miliki, tapi satu hal, satu hal yang menjadi masalah besar bagi kita sebagai satu bangsa," tegas Surya Paloh.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya