Soal Pembelian 12 Jet Tempur Bekas, Prabowo: Kita Tidak Bisa Beli Baru

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memastikan, 12 unit Pesawat jet tempur Mirage 2000-5 yang dibeli pemerintah Indonesia senilai Rp 12 triliun masih layak pakai walau kondisi bukan barang baru alias bekas.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Jul 2023, 14:18 WIB
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto saat ditemui wartawan di Lanud Halim Perdana kusuma Jakarta, Kamis (6/7/2023). (Liputan6.com/Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memastikan, 12 unit Pesawat jet tempur Mirage 2000-5 yang dibeli pemerintah Indonesia senilai Rp 12 triliun masih layak pakai walau kondisi bukan barang baru alias bekas.

Dia pun tidak ambil pusing dengan suara sumbang yang mengkritik pembelian tersebut.

“Kebetulan memang banyak yang seolah-olah nyinyir, seolah-olah yaa mau macem-macem, menilai bahwa diomongin pesawat bekas pesawat bekas, ya memang sering terpaksa kita beli pesawat yang tidak baru,” kata Prabowo di Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta, Kamis (6/7/2023).

Prabowo lantas menjelaskan, Pesawat tempur Mirage 2000-5 sesungguhnya masih memiliki jam terbang yang masih panjang. Bahkan Prabowo meyakini, Pesawat tempur Mirage 2000-5 usia pakainya bisa sampai 15 tahun mendatang.

“Karena ini baru dipake kurang lebih 30% flying hours,” yakin dia.

Prabowo menilai, pesawat tempur adalah sebuah kebutuhan di tengah ketegangan global. Maka dari itu, menambah armada alutsista udara menjadi keputusan tepat.

“Sekarang banyak negara sedang rebutan di mana mana, karena ketegangan meningkat dimana-mana, saya kira itu jawaban saya,” Prabowo menandasi.

2 dari 2 halaman

Upaya Kesiapan Tempur TNI AU

Pesawat nomor A-1340 ini diterbangkan dari Amerika pada 23 Juni 2023 lalu. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebagai informasi, Mirage 2000-5 yang dibeli Indonesia adalah adalah pesawat tempur bekas pakai Angkatan Udara Qatar.

Berdasarkan informasi resmi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, pembelian ini dilakukan sebagai upaya dari untuk mencegah turunnya kesiapan tempur TNI Angkatan Udara. Pasalnya, sejumlah pesawat jet tempur yang tersedia, kini memasuki fase habis masa pakai.

"Pelaksanaan upgrade dan overhaul/repair pesawat tersebut di atas akan menyebabkan penurunan kesiapan pesawat tempur TNI AU," ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha saat dikonfirmasi terpisah dalam keterangan tertulisnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya