Observatorium Bosscha Kembali Dibuka Setelah Vakum 3 Tahun, Tiket Ludes Terjual Sampai 22 Juli 2023

Setelah tiga tahun vakum menerima kunjungan akibat pandemi Covid-19, kini masyarakat berkesempatan untuk kembali berwisata ke Observatorium Bosscha di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, melalui program kunjungan siang berpemandu.

oleh Dyra Daniera diperbarui 05 Jul 2023, 14:00 WIB
Teleskop Zeiss milik Observatorium Bosscha disimpan di bangunan berkubah rancangan arsitek C. P. Wolf Schoemacher. (Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah tiga tahun vakum menerima kunjungan rutin akibat pandemi Covid-19, kini masyarakat berkesempatan untuk kembali berwisata ke Observatorium Bosscha di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat melalui program kunjungan siang berpemandu.

Melalui program ini, masyarakat dapat menjelajahi pekarangan dan gedung di Observatorium Bosscha untuk menemukan kekayaan sejarah observatorium sebagai tempat penting pusat kegiatan ilmiah astronomi modern di Indonesia. Observatorium Bosscha juga menjadi salah satu tempat wisata populer sejak menjadi lokasi syuting film "Petualangan Sherina" pada 2000.

Observatorium Bosscha membagikan kabar membahagiakan tersebut melalui akun Instagramnya pada Rabu, 14 Juni 2023. "Program ini merupakan program kunjungan tahap awal, jadi masih sangat terbatas. Kami akan terus berupaya agar kesempatan berkunjung ke Observatorium Bosscha semakin luas untuk teman-teman, jadi tetap nantikan program-program lainnya ya," tulis akun resminya.

Program kunjungan publik tahap awal ini dibuka hanya setiap hari Sabtu dengan tanggal yang telah ditentukan. Setiap hari Sabtu akan tersedia dua sesi dengan jumlah pengunjung setiap sesi maksimal sejumlah 50 orang.

Setiap sesi kunjungan akan berlangsung selama 1 hingga 1,5 jam yang akan dipandu oleh astronom dan edukator Observatorium Bosscha. Pengunjung yang tertarik membeli tiket hanya dapat memesan secara daring melalui situs web Bosscha dan membayar melalui cara transfer bank.

Pendaftaran hanya akan dibuka pada Senin sampai Kamis, pukul 09.00–15.00 WIB, kecuali hari libur. Dilansir dari laman resmi Observatorium Bosscha pada Senin, 3 Juli 2023, berikut adalah tata cara daftar kunjungan ke Observatorium Bosscha.

2 dari 4 halaman

Tata Cara Membeli Tiket Kunjungan Observatorium Bosscha

Pengunjung dari sekolah sedang berjalan menuju gedung Koepel atau kubah. (Dok. Observatorium Bosscha)
  1. Buka laman bosscha.itb.ac.id/id/publik/kunjungan. Halaman pendaftaran kunjungan akan memperlihatkan tiga jadwal kunjungan terdekat.
  2. Setiap hari kunjungan terdapat 2 sesi dengan kuota pengunjung masing-masing sesi sejumlah 50 orang.
    • Sesi 1: 08.30 - 10.00 WIB
    • Sesi 2: 10.30 - 12.00 WIB
  3. Informasi keterisian kuota akan diperbarui pada hari pendaftaran berikutnya pukul 09.00 WIB dan Anda hanya dapat mendaftar pada jadwal dengan kuota yang masih tersedia.
    • Setiap pendaftar hanya dapat mendaftarkan peserta kunjungan maksimal 5 orang.
    • Biaya kunjungan Rp50.000/orang (balita tidak dikenai biaya)
  4. Pilih jadwal yang diinginkan dan isi formulir pendaftaran.
  5. Setelah mengisi formulir pendaftaran, Anda akan mendapatkan konfirmasi pendaftaran melalui email yang berisi informasi pemesanan dan cara pembayaran.
  6. Lakukan pembayaran dan kirim bukti transfer untuk mendapatkan e-ticket kunjungan.
  7. Datang pada hari dan jam kunjungan dengan menunjukkan e-ticket.Tur akan dimulai tepat waktu, pastikan Anda tiba minimal 30 menit sebelum sesi Anda dimulai. Keterlambatan berkonsekuensi Anda hanya dapat mengikuti sebagian isi tur atau pembatalan oleh pihak observatorium. Perhatikan juga waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk menuju observatorium. Pada hari kerja, perjalanan dari pusat kota Bandung ke Bosscha dapat ditempuh sekitar 45-60 menit. Dalam kondisi akhir pekan atau tanggal merah, perjalanan dapat ditempuh hingga 2--3 jam.
3 dari 4 halaman

Tiket Ludes Terjual Sampai 22 Juli 2023

Seorang anak pengunjung Open House Observatorium Bosscha sedang melihat matahari melalui teleskop. (Dok. Observatorium Bosscha)

Merespons kembali dibukanya Bosscha untuk publik, masyarakat berbondong-bondong langsung membeli tiket tersebut. Bahkan, kuota pengunjung sampai 22 Juli 2023 sudah ludes terjual.

Warganet pun menyambut penuh antusias karena bisa kembali berkunjung ke Observatorium Bosscha. “AAAKKKK AKHIRNYAAAAAAAA 😭😭😭😭 MAKASIHHH MAKASIHH 😍,” tulis salah seorang warganet. “yeessss udh buka juga akhirnya 😍😍😍,” timpal yang lainnya. 

Namun, banyak juga yang kecewa karena kehabisan tiket dengan sangat cepat. "Kirain quota nol, pas di pencet-pencet kok ga bisa daftar, ternyata pas di baca lagi itu sisa quota: 0 (nol) cepet banget penuhnya," komentar salah satu warganet. "Udah langsung habis 😫”, "Next kunjungan semoga kebagiannnn 😢,” tulis yang lainnya. 

Dalam kunjungan siang berpemandu Observatorium Bosscha, pengunjung akan diundang ke dalam Gedung Teropong Zeiss yang bersejarah dan mempelajari sejarah di balik bangunan ikonik astronomi indonesia yang terdaftar sebagai warisan budaya nasional. Pemandu akan menceritakan motivasi di balik pendirian teleskop Zeiss dan peran serta signifikansi Teleskop Zeiss di dunia pada awal abad ke-20. 

4 dari 4 halaman

Pengunjung Dapat Menyaksikan Pameran Astronomi

Observatorium Bosscha kini berusia 100 tahun, dibuka pertama kali pada 1923. (Dok. Instagram/@bosschaobservatory)

Selain itu, pengunjung diajak melakukan pengamatan matahari. Aktivitas luar ruangan ini mencakup melihat langsung Matahari menggunakan teleskop bila cuaca memungkinkan. Saat aktivitas Matahari meningkat, pengunjung dapat berkesempatan melihat bintik dan flare matahari.

Aktivitas pengamatan diperkaya dengan diskusi tentang Matahari sebagai bintang terbesar di Tata Surya, fitur, aktivitas yang terlihat, dan gambaran masa depan Matahari. Jika hari tidak terlalu cerah, pengunjung tidak akan dapat melihat Matahari melalui teleskop sehingga pemandu akan memperlihatkan video dan gambar Matahari dari pengamatan landas layang (space based).

Di setiap minggunya, akan dibuka ruang pameran yang temanya digilir setiap minggu. Pada 8 dan 22 Juli 2023, pengunjung yang datang ke Bosscha bisa menyaksikan Pameran Astrofotografi. Pengunjung dapat memperoleh wawasan tentang bagaimana astronomi memanfaatkan fotografi dalam menangkap gambaran semesta serta metode astrofotografi yang digunakan.

Sementara pada 15 Juli 2023, pengunjung akan disuguhkan Pameran Sejarah Observatorium Bosscha. Pengunjung dapat mempelajari sejarah keobservatoriuman, evolusi instrumen, dan metode pengamatan astronomi dalam topik penelitian yang dilakukan di Observatorium Bosscha selama 100 tahun berdiri.  

Infografis Gerhana Matahari Total, Tidak Buta karena Gerhana (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya