Kena Frostbite atau Radang Dingin, Pendaki Gunung Ini Harus Kehilangan 4 Jari Tangan

Frostbite atau radang dingin, bisa terjadi akibat cuaca dingin. Kondisi ini mengakibatkan seorang pendaki gunung bernama Fahad Badar mau tak mau kehilangan empat jari tangan kiri serta ujung jari manis tangan kanan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 01 Jul 2023, 13:47 WIB
Ilustrasi frostbite akibat cuaca dingin mengakibatkan seorang pendaki gunung ini mau tak mau kehilangan lebih dari empat jari tangan. (Photo by Amey Meher on Unsplash)

Liputan6.com, London Sebuah unggahan video menampilkan jari tangan pendaki gunung yang terkena frostbite atau radang dingin. Dalam video yang diunggah di akun TikTok @mindcruster, jari tangan pendaki gunung terlihat berubah menghitam.

Diketahui, jari pendaki gunung itu juga mati rasa dan mengeras seperti lilin akibat cuaca dingin ekstrem yang dialaminya saat mendaki gunung. Video ini diunggah pada 29 Juni 2023.

Berdasarkan penelusuran, cuplikan video unggahan dari akun TikTok @mindcruster ini sebenarnya merupakan video yang diunggah oleh seorang pendaki gunung bernama Fahad Badar pada 23 September 2021.

Pada video asli Fahad Badar, ia memperlihatkan kedua tangan yang terkena frostbite. Keempat jari tangan di tangan kirinya berwarna hitam pekat. Kemudian satu jari di tangan kanan ikut menghitam.

Video itu pun diambil menjelang tiga minggu, sebelum lebih dari empat jari tangannya diamputasi. Ia menjalani amputasi di London, Inggris.

Alami Hipotermia dan Tangan Membeku

Fahad Badar adalah seorang bankir asal Qatar, pendaki gunung, dan penggemar alam bebas. Ia mencapai puncak Broad Peak pada tanggal 17 Juli 2021. Keesokan harinya, saat turun, ia tergeletak di ketinggian 25.590 kaki (7.800 m) tanpa oksigen.

Kondisi Fahad juga mengalami hipotermia dan tangannya membeku. Usai mendapat pertolongan, ia tidak dapat mengingat apa pun tentang kejadian waktu itu karena menderita edema serebral.

2 dari 3 halaman

Tak Pernah Berpikir Akan Kehilangan Jari Tangan

Fahad kehilangan empat jari tangan kiri serta ujung jari manis tangan kanan. (Foto: Tangkapan Layar Instagram @fahad917)

Broad Peak berada di Karakoram di perbatasan Pakistan dan Cina. Dengan ketinggian 26.401 kaki (8.047 m), gunung ini merupakan gunung tertinggi kedua belas di dunia.

 

Tidak pernah dalam sejuta tahun saya pernah berpikir bahwa saya akan kehilangan jari-jari saya karena frostbite, terutama saat melakukan hal yang paling saya sukai (mendaki gunung).

Hidup saya, tubuh saya tidak akan pernah sama lagi setelah operasi yang mengubah hidup saya ini dan bahkan tugas-tugas yang paling dasar pun akan menjadi tantangan besar, tulis Fahad Badar, dikutip dari Snow Brains.

Bagaimana saya mengatasi hal seperti ini? Bagaimana saya bisa menerima bahwa hidup saya tiba-tiba berubah total? Bagaimana saya akan melanjutkan hobi saya? Apakah saya masih memiliki semangat dan kemampuan untuk menaklukkan lebih banyak gunung?

 

3 dari 3 halaman

Taklukan K2, Gunung Tertinggi Kedua di Dunia

Ilustrasi pendaki gunung asal Qatar, Fahad Badar, yang kehilangan lebih dari empat jari akibat frostbite selama ekspedisi pada 2021 telah menaklukkan K2, gunung tertinggi kedua di dunia dengan ketinggian 8.611 m pada 22 Juli 2022. (Photo by Damon Hall on Unsplash)

Meski harus lebih dari empat jari tangan diamputasi, Fahad Badar tetap bersyukur dirinya selamat.

 

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas berulang kali muncul di benak saya dan jawaban tersebut hanya ada di dalam diri saya. Tekad saya untuk terus maju tanpa hambatan adalah satu-satunya harapan yang saya pegang, tulisnya.

Saya tetap bersyukur untuk tetap hidup meskipun menghadapi teror ketidakpastian masa depan. Saya juga berterima kasih atas respons dan dukungan luar biasa yang saya dapatkan setiap hari dari Anda semua.

 

Berhasil Taklukan K2

Pendaki gunung asal Qatar, Fahad Badar, yang kehilangan lebih dari empat jari akibat frostbite selama ekspedisi pada 2021 telah menaklukkan K2, gunung tertinggi kedua di dunia dengan ketinggian 8.611 m pada 22 Juli 2022.

K2, yang membentang di perbatasan Pakistan dan China, dianggap sebagai yang paling sulit didaki dan paling berbahaya. Ini karena lerengnya yang curam, dikutip dari Gulf Times.

Fahad Badar mengibarkan Bendera Nasional Qatar serta bendera Qatar Society for the Rehabilitation of Special Needs dan Qatar Cancer Society di puncak K2. Ia menggambarkan aksi tersebut sebagai "inisiatif pribadi untuk menyoroti pentingnya peran orang-orang yang memiliki tekad kuat dalam masyarakat dan untuk mendukung pasien dan keluarga pasien kanker."

Infografis BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya