Bola Ganjil: Derby di Liga Champions, Real Madrid Paling Sering

Derby dalam sepak bola menghadirkan pertandingan dua tim dengan kedekatan geografis, biasanya kota. Tapi dalam kompetisi regional, lingkup laga tersebut meluas menjadi duel satu negara.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 11 Mei 2023, 00:30 WIB
Seorang petugas berusaha mematikan dan mengumpulkan flare yang dilontarkan fans fanatik Inter Milan saat menghadapi AC Milan pada laga leg kedua babak perempatfinal Liga Champions 2004/2005 di San Siro Stadium, Milan (12/4/2005). AC Milan masih unggul 1-0 berkat gol Andriy Shevchenko saat laga dihentikan akibat ulah fans fanatik Inter Milan yang melempar flare ke dalam lapangan. (AFP/Filippo Monteforte)

Liputan6.com, Jakarta - Derby dalam sepak bola menghadirkan pertandingan dua tim dengan kedekatan geografis, biasanya kota. Tapi dalam kompetisi regional, lingkup laga tersebut meluas menjadi duel satu negara.

Liga Champions sudah menghadirkan banyak derby, terutama setelah kompetisi mengizinkan kehadiran empat klub pada 1999/2000.

Ajang musim ini juga sudah menghadirkan dua duel klub sedaerah. AC Milan menghadapi Napoli pada perempat final. Usai melewat I Partenopei, Milan kembali meladeni wakil Serie A lainnya yakni Inter.

Ini adalah Derby della Madonnina ketiga sepanjang sejarah di turnamen. Pada 2003, Milan mengungguli Inter berkat peraturan gol tandang dalam agregat setara. Kemenangan itu membawa mereka ke final melawan klub Italia berikutnya yakni Juventus.

Dua tahun berselang, duo Kota Mode itu terlibat duel yang dikenang karena kericuhan suporter. Milan ditetapkan sebagai pemenang karena aksi suporter Inter yang melempar suar ke lapangan sehingga mengenai kiper Dida.

Meski terlihat sering, Milan nyatanya bukanlan klub yang paling sering menjalani derby di Liga Champions. Sebagai klub tersukses dengan 14 gelar, status itu jadi milik Real Madrid.

 

2 dari 3 halaman

3 Kali Derby di Final

Real Madrid dan Atletico Madrid bertemu di laga final Liga Champions musim 2013/2014. Laga yang digelar di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal (24/5/2014) itu akhirnya dimenangkan Real Madrid 4-1 melalui babak perpanjangan waktu. Atletico Madrid yang sudah unggul 1-0 sejak menit ke-36 melalui Diego Godin harus gigit jari usai Real Madrid menyamakan skor 1-1 lewat Sergio Ramos di masa injury time babak kedua. Los Blancos kembali mencetak tiga gol di babak perpanjangan waktu melalui Gareth Bale, Marcelo dan eksekusi penalti Cristiano Ronaldo. (AFP/Miguel Riopa)

Ketika masih belia dan menggunakan nama Piala Champions (1955/1956 hingga 1992/1993), hanya terjadi 10 derby di kompetisi. Laga spesial tersebut pertama kali hadir pada musim ketiga yakni 1957/1958.

Bertarung di perempat final, Real Madrid menunjukkan superioritas dan unggul 8-0 atas Sevilla pada pertemuan pertama. Laga kedua menghasilkan empat gol dan skor 2-2 sehingga Los Blancos melangkah ke babak berikut.

Real Madrid tercatat sudah menjalani 11 derby, tiga di antaranya pada final. Mereka melawan Valencia (1999/2000) dan Atletico Madrid (2013/2014 dan 2015/2016).

 

3 dari 3 halaman

Rivalitas Liverpool-Chelsea

Manajer Chelsea Jose Mourinho (kanan) dan manajer Liverpool Rafael Benitez saat keduanya bertemu pada 2005. (AFP/Odd Andersen)

Membuntuti Real Madrid adalah duo Inggris Liverpool dan Chelsea. Mereka berada di posisi dua setelah dipertemukan takdir dalam periode singkat.

Pada 2004/2005 hingga 2008/2009, dua tim itu tercatat bertemu enam kali. Kebetulan ini pun menempatkan Inggris sebagai negara asal berlangsungnya derby di kompetisi.

Sudah ada 16 pertemuan sesama tim Premier League di Liga Champions, mengungguli Spanyol (14) dan Jerman (7).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya