Respons Pj Gubernur Heru Budi Hartono Usai Dikritik DPRD DKI soal Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi soal keberadaan dua kawasan kumuh yang lokasinya berada tidak jauh dari Istana Negara. Kawasan itu yakni Kecamatan Johar Baru dan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.

oleh Winda Nelfira diperbarui 20 Mar 2023, 21:41 WIB
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi mengecek kabel operator yang ada di Ibu Kota. (Foto: Winda Nelfira/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi soal keberadaan dua kawasan kumuh yang lokasinya berada tidak jauh dari Istana Negara. Kawasan itu yakni Kecamatan Johar Baru dan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.

Menanggapi hal tersebut, Heru berjanji akan merapikan dua kawasan kumuh dekat Istana Negara yang dimaksud anggota dewan.

"Ya kita rapikan, kita tata," kata Heru ditemui di Ruang Pola Bappeda, Blok G Lantai 2, Balai Kota DKI Jakarta, Senin (20/3/2023).

Kendati demikian, Heru mengaku akan mengecek dua lokasi yang dimaksud terlebih dulu, baik di Johar Baru maupun Tanah Tinggi.

Pj Gubernur Heru mengaku siap membenahi dua wilayah tersebut dan akan segera berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangat Daerah (SKPD) terkait.

Jakarta, lanjut Heru, diprediksi akan tetap menjadi magnet bagi investor meskipun tidak lagi berstatus Ibu Kota hingga 20 tahun ke depan. Selain itu, menurut Heru, Jakarta akan tetap menjadi sentra pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Pertumbuhan Kota Jakarta masih sebagai sentra bagi para investor, meskipun Ibu Kota akan berpindah ke IKN (Ibu Kota Nusantara). Feeling saya 10 sampai 15 tahun bahkan 20 tahun ke depan, Jakarta tetap jadi titik pertumbuhan di Indonesia. Maka wajar kalau saya sampaikan sukses Jakarta untuk Indonesia," ujar Heru.

Heru berjanji akan membenahi sejumlah masalah di permukiman kumuh yang berorientasi langsung menyentuh warga, salah satunya dengan membuat septic tank komunal untuk mencegah pencemaran air tanah, serta program pencegah kurang gizi (stunting) pada balita dan anak-anak.

2 dari 2 halaman

DPRD DKI Soroti Kawasan Kumuh Dekat dari Istana Negara

Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kedua kanan) bersama Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi (kanan) meninjau Rumah Pompa Waduk Pluit di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (19/10/2022). Tinjauan ini bertujuan untuk melihat kondisi rumah pompa dalam mengantisipasi untuk menghadapi musim penghujan tahun ini. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyoroti keberadaan kawasan kumuh yang lokasinya berada tidak jauh dari Istana Negara. Prasetyo meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk turun tangan mengatasi masalah kawasan kumuh tersebut.

Menurut Prasetyo, terdapat sejumlah wilayah yang kawasannya sangat padat penduduk, antara lain di Kecamatan Johar Baru dan Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Dia menilai dua kawasan itu harusnya menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta.

"Ini penting sekali masalah di Jakarta Pusat karena masih ada yang jaraknya satu kilometer dari Istana yang jadi daerah kumuh. Di Johar Baru, Tanah Tinggi, kita minta ini diperhatikan. Ke sana (lihat langsung) untuk berbuat sesuatu,” kata Prasetyo dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (18/3/2023).

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu juga menyinggung kesehatan warga yang tinggal di permukiman padat penduduk. Dia mengaku mendapat keluhan dari warga yang mengalami kesulitan untuk beristirahat karena tempat tinggal yang terbatas.

"Kondisi permukiman di Johar Baru, Tanah Tinggi itu bisa tiga shift tidurnya, karena di sana kemiskinannya terlihat," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya