Liputan6.com, Jakarta Mainan Lego menawarkan sejumlah karakter baru penyandang disabilitas. Hal ini sebagai bagian dari mengenalkan lebih banyak keragaman.
Dilansir dari Disabilityscoop, karakternya termasuk orang-orang dengan sindrom Down, kecacatan anggota tubuh, kecemasan, vitiligo hingga seekor anjing dengan kursi roda.
Advertisement
"Mereka adalah bagian dari Lego Friends — kumpulan karakter Lego yang tampak lebih detail dan realistis — yang telah dirancang ulang untuk menampilkan lebih banyak keragaman, dengan beragam warna kulit, budaya, disabilitas fisik dan tidak terlihat, serta keragaman saraf," tulis keterangan resmi Lego.
“Di Lego Group, kami memahami bahwa anak-anak menginginkan karakter yang mereka temui memiliki beragam kepribadian yang mereka temui dalam kehidupan nyata,” kata Tracie Chiarella, kepala produk Lego Friends di Lego Group.
“Kami terus mengembangkan produk kami sehingga mencerminkan masyarakat saat ini dan itulah mengapa kami bangga meluncurkan generasi terbaru dari Lego Friends,” tulisnya lagi.
Karakter baru dikembangkan dari hasil dari penelitian yang dilakukannya tahun lalu dengan mensurvei lebih dari 32.000 orang tua dan 24.000 anak usia 5 hingga 12 tahun di 35 negara. Perusahaan menemukan keinginan yang luar biasa untuk lebih banyak representasi dalam permainan dan lebih banyak diskusi tentang keragaman.
Hasil Survei Lego
Secara khusus, perusahaan mencatat bahwa hampir tiga perempat anak yang disurvei mengatakan bahwa tidak ada cukup mainan yang mirip dengan mereka.
Karakter baru tersebut merupakan bagian dari set Lego Friends yang tersedia sekarang dan disertakan dalam serial TV Lego Friends di saluran YouTube Lego.
Advertisement
Lego Mendapat Keuntungan Selama Pandemi COVID-19
Lego masuk dalam daftar perusahaan yang menuai keuntungan dari orang-orang yang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, demi mencegah penyebaran Virus COVID-19.
Pembuat mainan dari Denmark itu, mencatatkan lonjakan penjualan hingga 14 persen pada paruh pertama tahun 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang dikutip dari CNN.
CEO Niels Christiansen mengatakan jika investasi dalam e-commerce sebagai hal penting selama pandemi, di mana banyak toko ritel tutup. Hasilnya, laba operasional search Lego naik 11 persen menjadi USD 622 juta (Rp 9,2 triliun).
